Pada saat menjelang liburan Hari Raya Lebaran tahun 2010 lalu, saya dan keluarga mengunjungi negara Thailand untuk berlibur selama 5 hari dan 4 malam. Bersama sebuah agen tur lokal, kami mengunjungi kota Bangkok dengan menggunakan pesawat terbang Thai Airways selama kurang lebih 4 jam perjalanan dari Surabaya menuju ke bandara SuvarnaBhumi Bangkok. Sesampainya kami disana, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke hotel dan menginap di sebuah hotel bernama Prince Hotel yang berada di tengah kota. Esok paginya,sesudah kami mendapatkan makan pagi di hotel, kami langsung melanjutkan aktivitas bersama dengan rombongan tur dengan menggunakan sebuah bis yang telah disiapkan oleh pihak tur travel selama berada disini.
Sepanjang liburan bersama tur ini, ada satu tempat hiburan di Bangkok yang sangat saya kagumi dan membuat saya paling tertarik ketimbang dari tempat- tempat destinasi lainnya. Yah tempat ini tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah museum patung lilin yang sangat terkenal di seluruh dunia dan yang telah membuka salah satu cabangnya di kota Bangkok ini yakni bernama Museum Madame Tussauds. Sedikit cerita mengenai Madame Tussauds ini adalah sebuah museum lilin yang pertama kali didirikan oleh pematung lilin bernama Marie Tussaud di London. Dan saat ini museum Madam Tussauds telah sangat berkembang dan sudah membuka banyak cabang di beberapa negara besar lain di dunia seperti di America yang mencakup: New York, Las Vegas, Orlando, San Francisco, Washington D.C , kemudian Eropa yang mencakup Amsterdam, Berlin, Blackpool, London, Vienna, lalu Asia yang mencakup Bangkok, Beijing, Hongkong, Tokyo, Shanghai, Wuhan hingga Australia yang tepatnya berada di kota Sydney.
Museum lilin yang saya kunjungi di Bangkok ini merupakan cabang Museum Madame Tussauds ke 10 yang dibangun dan berada di dalam mall Siam Discovery lantai 6 dengan jam operasional yang dimulai dari pukul 10:00 am – 9:00 pm. Saya tidak begitu ingat harga tiket masuk museum lilin ini pada saat itu, namun untuk harga tiket masuk terbaru saat ini adalah senilai 800 Bhat untuk orang dewasa dan 600 Bhat bagi anak- anak. Tetapi, menurut info terbaru dari internet, saya mendapati bahwa ternyata museum ini mengadakan sebuah penawaran diskon tiket masuk hingga 40% bagi para pengunjung yang datang ke museum sebelum jam 12.00 siang dengan cara membeli tiket lebih awal melalui website khusus museum yang dapat diakses di alamat http://www.madametussauds.com/bangkok/en/buytickets/tickets/earlybird.aspx ini. Disini juga dinyatakan bahwa tiket masuk hemat ini hanya dapat dibeli melalui sistem online tersebut dan hanya akan berlaku selama 30 hari sesudah tanggal pembelian atau tiket akan hangus bila tidak digunakan dalam jangka waktu yang ditentukan tersebut.
Berlanjut mengenai pengalaman saya selama mengunjungi museum penuh karya seni ini, saya mendapati bahwa di dalam museum ini terdapat lebih dari 50 patung lilin yang telah dibuat pada tahun 2010 lalu. Sebelum memasuki museum, terdapat sebuah patung lilin replika dari seorang aktor terkenal korea bernama Bae Yong Joon serta pemain sepakbola terkenal Christiano Ronaldo sebagai patung pembuka yang menghiasi pintu masuk ke dalam museum. Selanjutnya memasuki area pertama, saya melihat banyak patung pemimpin dunia terkenal dimulai dari presiden china yang pertama yaitu Mao Ze Dong, lalu presiden America yaitu Barrack Obama beserta Michelle Obama di ruangkan kantor White House, kemudian Pangeran negeri thailand, Lady Diana, presiden korea, Ratu Elisabeth II beserta banyak patung penguasa negara lainnya. Dengan tidak ragu- ragu, saya dan keluarga langsung mengambil foto sebanyak- banyaknya menggunakan kamera kami bersama dengan patung- patung lilin terebut dan bahkan disana juga terdapat juru tukang foto yang menyediakan service foto jadi yang dapat dibeli dengan harga 200- 500 baht tergantung ukuran foto per lembarnya dan pengunjung juga tidak akan dipungut biaya apapun bila tidak jadi membeli hasil foto tersebut.
Selanjutnya, saya melanjutkan perjalanan di museum dan menemui banyak patung lilin dari musician dan artist terkenal seperti Ludwig Van Beethoven beserta pianonya, kemudian Picasso beserta dengan lukisan indahnya serta Albert Einstein beserta dengan papan tulisnya. Kemudian, memasuki area sports saya melihat banyak patung lilin dari pemain olahraga terkenal seperti David Beckham untuk olahraga sepak bola, Tiger Woods untuk golf, Muhammad Ali untuk olahrga tinju serta Yao Min dengan ring tinjunya. Lalu, memasuki arena music, saya menjumpai patung lilin dari penyanyi asal Thailand bernama Tata Young, penyanyi hollywood Beyonce, Britney Spears, Madonna, serta pernyayi China bernama Teresa Teng. Selanjutnya melalui area filmography, saya melihat patung aktor comedian seperti Jim Carrey, aktor film action seperti Nicholas Cage, aktor kungfu seperti Bruce Lee hingga aktris tercantik sepanjang masa yaitu Elisabeth Taylor. Kemudian, saya juga menjumpai patung lilin dari orang terkaya di America yaitu Oprah Winfrey, lalu aktris terkenal Nicole Kidman, aktor George Clooney yang sangat tampan, aktris cantik Julia Roberts, aktor Tom Cruise, Leonardo Di Caprio beserta dengan pasangan mainnya dalam film Titanic yaitu Kate Winslet dan juga tidak ketinggalan yaitu pasangan terfavorit hollywood yaitu Angeline Jolie dan Brad Pitt.
Lalu,setelah keluar dari arena patung lilin, di ruangan selanjutnya saya melihat banyak bahan- bahan yang digunakan untuk membuat patung lilin tersebut dimulai dari bola mata palsu, rambut palsu, gigi palsu dan peralatan- peralatan lainnya yang dipakai untuk membuat patung- patung tersebut. Menurut penjelasan dari petugas di museum lilin, untuk membuat satu patung lilin di Madame Tussauds Bangkok membutuhkan waktu selama 3-6 bulan dengan biaya pembuatan sebesar Rp 2 miliar-Rp 3 miliar untuk setiap patungnya. Sebelum keluar dari museum juga terdapat beberapa testimoni dari artis- artis patung lilin tersebut yang ditulis di dinding museum. Kemudian, disana pengunjung juga akan disuguhi berbagai macam souvenir buatan museum seperti gantungan kunci, kaus hingga buku tentang museum Madame Tussauds ini. Setelah keluar, saya dan keluarga pun dipenuhi dengan perasaan yang sangat senang dan bangga karena telah banyak berfoto bersama dengan orang- orang terkenal di dunia walaupun hanya melalui patung lilin. Madam Tussauds memang layak dikunjungi oleh semua belahan dunia!
Sabtu, 03 Mei 2014
Singapore – Bugis Street & Vivo City
Bertemu lagi denga saya, pada hari ini saya akan melanjutkan cerita mengenai liburan saya selama berada di negeri Singapore.Kunjunga untuk hari ini adalah membahas mengenai pusat perbelanjaan lainnya yang terdapat di kawasan yang berbeda di Singapore yaitu Bugis Street dan Vivo City. Dari apartement yang berada di Stasiun Toapayoh, saya menggunakan MRT untuk menuju ke City Hall yang akan berlangsung selama 6x pehentian lalu darisana saya berpindah kereta jalur hijau untuk menuju ke stasiun Bugis selama 1x perhentian . Sesampainya di stasiun Bugis, saya langsung dapat memasuki area Mall Bugis yang lama dimana terdapat banyak toko, cafe , restaurant, booth – booth kecil, toko kosmetik dan banyak toko lainnya yang terbagi menjadi bagian mall indoor dan outdoor. Namun, dikarenakan luasnya gedung- gedung mall yang dibangun di Singapore ini terkadang masih membuat saya bingung mengenai detail lokasi tempat dan toko-toko yang terdapat di setiap lantai mall. Di dalam area indoor mall Bugis, saya menaiki escalator untuk memasuki beberapa toko pakaian yang terdapat di mall ini dan yang terbagi menjadi beberapa lantai. Pada lantai paling atas, terdapat foodcourt mall yang menjual berbagai macam makanan yang berbeda dan turun satu lantai dari sana, juga terdapat toko buku kinokuniya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Kinokuniya yang ada di Mall Takashimaya. Kemudian dari sana, saya kembali turun ke lantai bawah dan menuju ke area outdoor mall untuk menyeberang ke area bugis street yang terletak persis di depan gedung mall Bugis.
Setelah menyeberang, saya memasuki area bugis street untuk berjalan-jalan dan berbelanja. Pertokoan yang ada di sini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan toko di Mall Bugis dan produk-produk yang dijual disinipun memiliki harga yang jauh lebih murah oleh sebab lokasi dan area Bugis street ini lebih menyerupai sebuah pasar dimana kebanyakan toko hanya dibuka dengan menggunakan booth , tenda dan bangunan yang sangat kecil. Jalanan disini juga begitu sesak karena pengunjung yang sangat banyak sehingga membuat orang- orang saling berdesakan untuk lewat di tengah- tengah pertokoan grosir yang tidak ber-ac ini. Kebanyakan produk yang dijual memiliki harga grosir dan beberapa juga masih dapat ditawar karena tidak ada barang bermerek yang terdapat di kawasan ini. Menuju lantai atas adalah bagian ruang ber-ac dan kebanyakan toko yang terdapat disini adalah toko pakaian wanita dan aksesoris dimana kepadatan pengunjung juga sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan lantai bawah yang sangat sempit seperti layaknya pasar. Lalu naik lagi ke lantai atas adalah pertokoan yang serupa dengan yang ada di bawah yaitu menjual berbagai macam pakaian wanita dan aksesoris yang sudah dilengkapi dengan fasilitas full ac. Kemudian setelah puas berjalan- jalan disana, saya pun keluar dari kawasan ini dan menyeberang kembali untuk menuju ke area Bugis Mall yang semula. Dari sana, saya berjalan untuk menuju ke area stasiun MRT bugis yang awal untuk mengunjungi destinasi kedua saya yaitu VIVO City yang berada di Harbour Front.
Di stasiun Bugis saya menggunakan MRT dengan kereta arah yang berlawanan dari kereta pada saat berangkat kesini. Di dalam kereta saya menunggu sampai perhentian ke 4 yaitu pada stasiun Outram Park dan darisana saya berpindah kereta untuk menggunakan kereta jalur ungu menuju ke Harbour Front sebanyak 1x perhentian dan yang juga adalah perhentian terakhir bagi kereta jalur ungu. Sesampainya di Harbour Front, saya mengikuti arah keluar dari stasiun untuk masuk menuju ke Mall Vivo City yang sudah saya nanti-nantikan ini. Vivo City adalah sebuah mall yang sangat luas dan dipenuhi dengan berbagai toko- toko bermerek seperti layaknya mall- mall lain. Disini juga terdapat toko cokelat yang sangat besar bernama cocoa trees dimana mereka khusus menjual berbagai macam cokelat dari berbagai merek dan bentuk yang telah dikemas dengan begitu lucu dan menggiurkan. Di lantai paling atas dari mall ini juga terdapat toko jepang bernama Daiso yang menjual berbagai macam barang dari peralatan rumah tangga, aksesoris, stasionary, mainan dan berbagai macam produk lainnya dengan satu harga yang sama yaitu $2. Kemudian dari sini, terdapat bagian outdoor mall yang menghubungkan mall ini dengan salah satu arena taman bermain terbesar di Singapore yaitu Sentosa Island. Sebelum dibangunnya Universal Studio, Sentosa Island adalah satu-satunya taman bermain terbesar di negara ini yang menyajikan berbagai macam arena permainan maupun pertunjukkan musikal di setiap malam harinya. Namun jika dibandingkan dengan USS, Sentosa Island memang dapat dibilang kalah jauh dari segi fasilitas, permainan, pertokoan dan alat hiburan lainnya yang disediakan di Universal Studio. Namun yang dapat saya pastikan adalah kemanapun saya menjejakkan kaki selama berada di Singapore, sangat jarang saya menemukan sampah dibuang secara sembarangan di negara ini.
Tidak dapat dipungkiri memang Singapore adalah negara yang sangat indah dan bersih karena walaupun mereka tidak memiliki sumber alam sebanyak negara lainnya, namun mereka benar-benar menjaga dan berusaha keras untuk membuat negara ini sangat berkembang melebihi negara lainnya. Bahkan tidak jarang saya melihat orang tua diatas 50 tahun masih bekerja sebagai tukang pembersih di dalam toilet- toilet mall. Semangat kerja yang luar biasa ini memang patut dicontoh oleh masyarakat dunia lainnya karena oleh alasan inilah memang Singapore dapat terus berjaya dari tahun ke tahun serta memiliki penduduk yang benar- benar menjaga negaranya dengan baik. Akhirnya setelah selesai berjalan-jalan disini, saya pun berjalan ke arah stasiun MRT Harbour Front dan menggunakan kereta arah pulang dengan perhentian sebanyak 4x untuk menuju ke stasiun Dhoby Ghaut. Dari sana, saya berpindah kereta jalur merah dan menunggu hingga 5x perhentian hingga akhirnya sampai di stasiun Toapayoh. Setelah sampai di Toapayoh, saya kembali pulang ke apartemen dengan berjalan kaki selama 5 menit dari stasiun dan kemudian bersiap untuk istirahat.
Setelah menyeberang, saya memasuki area bugis street untuk berjalan-jalan dan berbelanja. Pertokoan yang ada di sini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan toko di Mall Bugis dan produk-produk yang dijual disinipun memiliki harga yang jauh lebih murah oleh sebab lokasi dan area Bugis street ini lebih menyerupai sebuah pasar dimana kebanyakan toko hanya dibuka dengan menggunakan booth , tenda dan bangunan yang sangat kecil. Jalanan disini juga begitu sesak karena pengunjung yang sangat banyak sehingga membuat orang- orang saling berdesakan untuk lewat di tengah- tengah pertokoan grosir yang tidak ber-ac ini. Kebanyakan produk yang dijual memiliki harga grosir dan beberapa juga masih dapat ditawar karena tidak ada barang bermerek yang terdapat di kawasan ini. Menuju lantai atas adalah bagian ruang ber-ac dan kebanyakan toko yang terdapat disini adalah toko pakaian wanita dan aksesoris dimana kepadatan pengunjung juga sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan lantai bawah yang sangat sempit seperti layaknya pasar. Lalu naik lagi ke lantai atas adalah pertokoan yang serupa dengan yang ada di bawah yaitu menjual berbagai macam pakaian wanita dan aksesoris yang sudah dilengkapi dengan fasilitas full ac. Kemudian setelah puas berjalan- jalan disana, saya pun keluar dari kawasan ini dan menyeberang kembali untuk menuju ke area Bugis Mall yang semula. Dari sana, saya berjalan untuk menuju ke area stasiun MRT bugis yang awal untuk mengunjungi destinasi kedua saya yaitu VIVO City yang berada di Harbour Front.
Di stasiun Bugis saya menggunakan MRT dengan kereta arah yang berlawanan dari kereta pada saat berangkat kesini. Di dalam kereta saya menunggu sampai perhentian ke 4 yaitu pada stasiun Outram Park dan darisana saya berpindah kereta untuk menggunakan kereta jalur ungu menuju ke Harbour Front sebanyak 1x perhentian dan yang juga adalah perhentian terakhir bagi kereta jalur ungu. Sesampainya di Harbour Front, saya mengikuti arah keluar dari stasiun untuk masuk menuju ke Mall Vivo City yang sudah saya nanti-nantikan ini. Vivo City adalah sebuah mall yang sangat luas dan dipenuhi dengan berbagai toko- toko bermerek seperti layaknya mall- mall lain. Disini juga terdapat toko cokelat yang sangat besar bernama cocoa trees dimana mereka khusus menjual berbagai macam cokelat dari berbagai merek dan bentuk yang telah dikemas dengan begitu lucu dan menggiurkan. Di lantai paling atas dari mall ini juga terdapat toko jepang bernama Daiso yang menjual berbagai macam barang dari peralatan rumah tangga, aksesoris, stasionary, mainan dan berbagai macam produk lainnya dengan satu harga yang sama yaitu $2. Kemudian dari sini, terdapat bagian outdoor mall yang menghubungkan mall ini dengan salah satu arena taman bermain terbesar di Singapore yaitu Sentosa Island. Sebelum dibangunnya Universal Studio, Sentosa Island adalah satu-satunya taman bermain terbesar di negara ini yang menyajikan berbagai macam arena permainan maupun pertunjukkan musikal di setiap malam harinya. Namun jika dibandingkan dengan USS, Sentosa Island memang dapat dibilang kalah jauh dari segi fasilitas, permainan, pertokoan dan alat hiburan lainnya yang disediakan di Universal Studio. Namun yang dapat saya pastikan adalah kemanapun saya menjejakkan kaki selama berada di Singapore, sangat jarang saya menemukan sampah dibuang secara sembarangan di negara ini.
Tidak dapat dipungkiri memang Singapore adalah negara yang sangat indah dan bersih karena walaupun mereka tidak memiliki sumber alam sebanyak negara lainnya, namun mereka benar-benar menjaga dan berusaha keras untuk membuat negara ini sangat berkembang melebihi negara lainnya. Bahkan tidak jarang saya melihat orang tua diatas 50 tahun masih bekerja sebagai tukang pembersih di dalam toilet- toilet mall. Semangat kerja yang luar biasa ini memang patut dicontoh oleh masyarakat dunia lainnya karena oleh alasan inilah memang Singapore dapat terus berjaya dari tahun ke tahun serta memiliki penduduk yang benar- benar menjaga negaranya dengan baik. Akhirnya setelah selesai berjalan-jalan disini, saya pun berjalan ke arah stasiun MRT Harbour Front dan menggunakan kereta arah pulang dengan perhentian sebanyak 4x untuk menuju ke stasiun Dhoby Ghaut. Dari sana, saya berpindah kereta jalur merah dan menunggu hingga 5x perhentian hingga akhirnya sampai di stasiun Toapayoh. Setelah sampai di Toapayoh, saya kembali pulang ke apartemen dengan berjalan kaki selama 5 menit dari stasiun dan kemudian bersiap untuk istirahat.
Singapore – Orchard Road (Far East Plaza, Cine Leisure, Takashimaya, Somerset 313)
Negeri Singapore yang semakin hari menjadi semakin kuat dengan kurs dollarnya yang juga semakin meningkat sekali lagi akan menjadi topik diskusi saya pada hari ini. Menjelang liburan, biasanya saya sering sekali mengunjungi negeri ini untuk bertemu dengan saudara saya sekaligus untuk berbelanja dan mengunjungi tempat- tempat hiburan yang baru dibuka. Singapore memang bukan negara yang besar jika dibandingkan dengan Indonesia namun bila benar- benar dicermati, negara ini jauh lebih berkembang dan memiliki banyak pusat hiburan yang menarik sehingga mampu menggaet banyak wisatawan dari mancanegara untuk berkunjung kesini. Dilihat dari kebersihan, kemajuan, ketertiban, keamanan hingga fasilitas yang memadai semuanya sudah sangat terpenuhi dengan baik di negeri ini.
Negara Singapore ini memang terkenal akan kebersihan dan keamanannya yang sangat ketat karena semua masyarakat disini memang dihimbau untuk mentaati segala peraturan yang dibuat di negara ini dengan hukuman sanksi denda yang cukup besar apabila masih ada orang yang melanggar. Maka dari itu, tidak heran apabila saat berjalan-jalan di negeri ini, kita tidak akan melihat sampah ataupun kotoran berserakan di jalanan karena setiap masyarakat yang ketahuan membuang sampah sembarang akan langsung dikenakan denda oleh polisi sekitar. Menurut saya, hal ini memang suatu peraturan yang sangat bagus dan patut untuk ditiru oleh negara lainnya karena dengan adanya hukum ini, semua masyarakat pasti akan berusaha untuk mematuhi peraturan yang dibuat sehingga secara tidak langsung juga dapat melatih mereka untuk belajar menjaga lingkungan yang bersih dan menjadi tertib seperti layaknya penduduk negeri Singapore ini.
Disini, saya akan melanjutkan cerita mengenai pengalaman saya selama berlibur di negeri Singapore ini dan yang lebih tepatnya bertempat di pusat perbelanjaan terbesar di Singapore yaitu Orchard Road. Dari sini, saya bersama dengan Margaret yaitu saudara saya yang telah mengenal negeri Singapore dengan sangat dalam semenjak ia kecil ini, juga mengajak saya ke berbagai tempat yang baru dan menarik di negeri ini.Biasanya selama saya berlibur di Singapore, hampir setiap hari saya selalu mengunjungi kawasan Orchard Road entah untuk mencari makanan, berbelanja, mencari oleh- oleh, camilan ataupun untuk berfoto- foto sehingga akhirnya saya telah menjelajahi hampir seluruh jalanan di kawasan Orchard ini. Beberapa tempat perbelanjaan selain Isetan dan Ion Mall yang biasanya saya kunjungi selama berada di kawasan Orchard Road ini adalah seperti mall Takashimaya, Far East Plaza, Cine Leisure hingga Somerset 313 yang berjarak 1 stasiun dari Orchard Road.
Dimulai dari Mall Takashimaya, saya menggunakan MRT dari stasiun Toapayoh untuk menuju ke stasiun Orchard Road dengan 3x perhentian. Dari sana, saya memilih jalan keluar kanan yang menuju kemall Isetan dan kemudian terus mengikuti jalan mall yang akan tersambung ke bagian dalam mall Takashimaya. Biasanya di Takashimaya, saya akan mengunjungi sebuah toko buku yang terletak di lantai atas mall ini yaitu toko buku perusahaan Jepang yang bernama Kinokuniya. Disini, terdapat berbagai macam buku internasional yang sangat lengkap dimulai dari majalah, buku masak, buku traveling, buku pengetahuan, buku fashion, buku arsitek, novel, comic, stationery dan masih berjuta-juta buku lainnya yang dijual dan ditata dengan sangat rapi sesuai dengan kategorinya di toko buku yang memiliki luas sebesar 1 lantai sendiri ini. Kemudian dari saya, saya biasanya mengunjungi lantai dasar mall yaitu di bagian atrium dimana sering diadakan berbagai macam acara yang berbeda-beda di setiap bulannya dengan tema seperti bazar makanan, bazar mainan, bazar peralatan rumah dan masih banyak lainnya.
Selain itu, mall Takashimaya ini juga memiliki outlet khusus seperti SOGO dimana dijual berbagai produk yang berbeda di setiap lantainya dimulai dari foodcourt dan supermarket di lantai paling dasar, kemudian sepatu dan tas di lantai 2, perlatan rumah dan mainan anak di lantai 3, pakaian di lantai 4 dan seterusnya saya tidak begitu ingat. Lalu disamping itu, juga terdapat beberapa toko pakaian, sepatu ,pehiasan dan toko lainnya di dalam mall ini yang kebanyak adalah toko barang bermerek seperti Zara, Mango, Christian Loubutin, Charlotte Olympia dan masih banyak lgi. Kemudian setelah puas berbelanja disana, saya akan memilih jalan keluar dari salah satu lobby mall yang terbagi menjadi lobby A, B dan C. Lalu dari sana, saya akan mengambil arah jalan yang menuju ke mall Cine Leisure untuk berjalan- jalan dan menikmati suasana mall yang berbeda dari mall Takashimaya. Cine Leisure ini dapat disebut sebagai mall para remaja dikarenakan kategori toko dan fasilitas yang disediakan disini adalah bagi kaum muda seperti gedung bioskop, toko mainan, arena photobox,toko pakaian anak muda, cafe dan semacam booth- booth kecil yang menjual produk- produk kerajinan tangan.
Kemudian, dari sana saya biasanya melanjutkan perjalanan menuju ke Far East Plaza yaitu sebuah plaza yang tidak jauh berbeda dari Cine Leisure namun lebih lengkap dan memiliki lebih dari 100 toko pakaian yang berbeda- beda di dalamnya. Plaza ini juga menurut saya sangat cocok bagi kaum muda yang suka berbelanja pakaian maupun sepatu karena produk- produk yang dijual disini juga sangat lengkap. Kemudian setelah puas mengelilingi plaza ini, saya melanjutkan perjalanan menuju ke Somerset 313 dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, saya juga sering menemukan booth yang menjual minuman bubble tea seperti layaknya Quickly namun dengan nama yang berbeda- beda dan pilihan rasa yang berbeda pula. Selain itu, juga terdapat banyak penjual es krim potong seharga $1 di banyak jalanan kawasan Orchard Road ini. Sesampainya di Somerset 313, saya langsung memasuki toko pertama yang terlihat di kaca lobby ini yaitu toko pakaian wanita Forever 21 yang terbagi menjadi 3 lantai yang sangat luas. Somerset 313 ini adalah semacam mall yang tidak jauh beda dari mall sebelumnya namun dengan kelas yang lebih tinggi karena toko yang dibuka disini memiliki brand yang lebih terkenal seperti Cotton ON, Zara, Uniqlo dan masih banyak lainnya. Mall ini juga memiliki banyak cafe serta restaurant yang unik serta menyediakan berbagai macam pilihan makanan yang berbeda di lantai dasar foocourtnya.
Akhirnya, setelah puas berjalan- jalan disini saya mengikuti arah menuju ke stasiun MRT Somerset yang tersambung di dalam mall ini untuk pulang menuju ke apartement Toapayoh yang berjarak sebanyak 4x perhentian dari stasiun Somerset. Sesampainya di stasiun Toapayoh, saya berjalan kaki selama 5 menit untuk kembali pulang ke apartement dan bersiap untuk mandi lalu beristirahat.
Negara Singapore ini memang terkenal akan kebersihan dan keamanannya yang sangat ketat karena semua masyarakat disini memang dihimbau untuk mentaati segala peraturan yang dibuat di negara ini dengan hukuman sanksi denda yang cukup besar apabila masih ada orang yang melanggar. Maka dari itu, tidak heran apabila saat berjalan-jalan di negeri ini, kita tidak akan melihat sampah ataupun kotoran berserakan di jalanan karena setiap masyarakat yang ketahuan membuang sampah sembarang akan langsung dikenakan denda oleh polisi sekitar. Menurut saya, hal ini memang suatu peraturan yang sangat bagus dan patut untuk ditiru oleh negara lainnya karena dengan adanya hukum ini, semua masyarakat pasti akan berusaha untuk mematuhi peraturan yang dibuat sehingga secara tidak langsung juga dapat melatih mereka untuk belajar menjaga lingkungan yang bersih dan menjadi tertib seperti layaknya penduduk negeri Singapore ini.
Disini, saya akan melanjutkan cerita mengenai pengalaman saya selama berlibur di negeri Singapore ini dan yang lebih tepatnya bertempat di pusat perbelanjaan terbesar di Singapore yaitu Orchard Road. Dari sini, saya bersama dengan Margaret yaitu saudara saya yang telah mengenal negeri Singapore dengan sangat dalam semenjak ia kecil ini, juga mengajak saya ke berbagai tempat yang baru dan menarik di negeri ini.Biasanya selama saya berlibur di Singapore, hampir setiap hari saya selalu mengunjungi kawasan Orchard Road entah untuk mencari makanan, berbelanja, mencari oleh- oleh, camilan ataupun untuk berfoto- foto sehingga akhirnya saya telah menjelajahi hampir seluruh jalanan di kawasan Orchard ini. Beberapa tempat perbelanjaan selain Isetan dan Ion Mall yang biasanya saya kunjungi selama berada di kawasan Orchard Road ini adalah seperti mall Takashimaya, Far East Plaza, Cine Leisure hingga Somerset 313 yang berjarak 1 stasiun dari Orchard Road.
Dimulai dari Mall Takashimaya, saya menggunakan MRT dari stasiun Toapayoh untuk menuju ke stasiun Orchard Road dengan 3x perhentian. Dari sana, saya memilih jalan keluar kanan yang menuju kemall Isetan dan kemudian terus mengikuti jalan mall yang akan tersambung ke bagian dalam mall Takashimaya. Biasanya di Takashimaya, saya akan mengunjungi sebuah toko buku yang terletak di lantai atas mall ini yaitu toko buku perusahaan Jepang yang bernama Kinokuniya. Disini, terdapat berbagai macam buku internasional yang sangat lengkap dimulai dari majalah, buku masak, buku traveling, buku pengetahuan, buku fashion, buku arsitek, novel, comic, stationery dan masih berjuta-juta buku lainnya yang dijual dan ditata dengan sangat rapi sesuai dengan kategorinya di toko buku yang memiliki luas sebesar 1 lantai sendiri ini. Kemudian dari saya, saya biasanya mengunjungi lantai dasar mall yaitu di bagian atrium dimana sering diadakan berbagai macam acara yang berbeda-beda di setiap bulannya dengan tema seperti bazar makanan, bazar mainan, bazar peralatan rumah dan masih banyak lainnya.
Selain itu, mall Takashimaya ini juga memiliki outlet khusus seperti SOGO dimana dijual berbagai produk yang berbeda di setiap lantainya dimulai dari foodcourt dan supermarket di lantai paling dasar, kemudian sepatu dan tas di lantai 2, perlatan rumah dan mainan anak di lantai 3, pakaian di lantai 4 dan seterusnya saya tidak begitu ingat. Lalu disamping itu, juga terdapat beberapa toko pakaian, sepatu ,pehiasan dan toko lainnya di dalam mall ini yang kebanyak adalah toko barang bermerek seperti Zara, Mango, Christian Loubutin, Charlotte Olympia dan masih banyak lgi. Kemudian setelah puas berbelanja disana, saya akan memilih jalan keluar dari salah satu lobby mall yang terbagi menjadi lobby A, B dan C. Lalu dari sana, saya akan mengambil arah jalan yang menuju ke mall Cine Leisure untuk berjalan- jalan dan menikmati suasana mall yang berbeda dari mall Takashimaya. Cine Leisure ini dapat disebut sebagai mall para remaja dikarenakan kategori toko dan fasilitas yang disediakan disini adalah bagi kaum muda seperti gedung bioskop, toko mainan, arena photobox,toko pakaian anak muda, cafe dan semacam booth- booth kecil yang menjual produk- produk kerajinan tangan.
Kemudian, dari sana saya biasanya melanjutkan perjalanan menuju ke Far East Plaza yaitu sebuah plaza yang tidak jauh berbeda dari Cine Leisure namun lebih lengkap dan memiliki lebih dari 100 toko pakaian yang berbeda- beda di dalamnya. Plaza ini juga menurut saya sangat cocok bagi kaum muda yang suka berbelanja pakaian maupun sepatu karena produk- produk yang dijual disini juga sangat lengkap. Kemudian setelah puas mengelilingi plaza ini, saya melanjutkan perjalanan menuju ke Somerset 313 dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, saya juga sering menemukan booth yang menjual minuman bubble tea seperti layaknya Quickly namun dengan nama yang berbeda- beda dan pilihan rasa yang berbeda pula. Selain itu, juga terdapat banyak penjual es krim potong seharga $1 di banyak jalanan kawasan Orchard Road ini. Sesampainya di Somerset 313, saya langsung memasuki toko pertama yang terlihat di kaca lobby ini yaitu toko pakaian wanita Forever 21 yang terbagi menjadi 3 lantai yang sangat luas. Somerset 313 ini adalah semacam mall yang tidak jauh beda dari mall sebelumnya namun dengan kelas yang lebih tinggi karena toko yang dibuka disini memiliki brand yang lebih terkenal seperti Cotton ON, Zara, Uniqlo dan masih banyak lainnya. Mall ini juga memiliki banyak cafe serta restaurant yang unik serta menyediakan berbagai macam pilihan makanan yang berbeda di lantai dasar foocourtnya.
Akhirnya, setelah puas berjalan- jalan disini saya mengikuti arah menuju ke stasiun MRT Somerset yang tersambung di dalam mall ini untuk pulang menuju ke apartement Toapayoh yang berjarak sebanyak 4x perhentian dari stasiun Somerset. Sesampainya di stasiun Toapayoh, saya berjalan kaki selama 5 menit untuk kembali pulang ke apartement dan bersiap untuk mandi lalu beristirahat.
Singapore – Orchard Road (Isetan & ION)
Singapore, sebagai salah satu negara tujuan yang cukup diminati oleh penduduk dunia memanglah negara yang sangat indah dan maju. Perjalanan untuk berlibur di negeri tetangga ini sudah saya lalu beberapa kali semenjak saya kecil. Tidak dapat dipungkiri, memang Singapore adalah salah satu negara favorit saya dimana saya dapat selalu merasa nyaman dan senang setiap kali saya berkunjung kembali ke negara ini. Saat ini, Singapore telah sangat berkembang jika dibandingkan dengan beberapa puluh tahun yang lalu. Dan layaknya negara- negara maju lainnya, negeri ini telah menjadi salah satu pusat kunjungan pariwisata yang sangat digemari oleh dunia apalagi semenjak dibangunnya Universal Studio disini. Sedikit informasi mengenai USS yaitu Universal Studio Singapore adalah sebuah taman bermain yang sangat luas layaknya Disneyland dan dilengkapi dengan banyak sekali arena permainan yang beragam, toko makanan , pusat oleh- oleh hingga sebuah casino yang terletak di area indoor gedung sebelum memasuki taman permainan ini.
Namun disini, saya akan lebih membahas mengenai pusat perbelanjaan yang sangat terkenal dan pastinya sudah diketahui oleh semua orang yang telah berkunjung ke negeri ini. Selain menjadi negera yang terkenal akan pusat hiburannya, Singapore juga adalah negara yang sangat diminati dari segi pusat perbelanjaan dan kulinernya. Salah satu pusat perbelanjaan di Singapore yang namanya sudah tidak asing lagi didengar ini memiliki banyak sekali mall serta pusat pertokoan yang ditujukan bagi kalangan mengengah ke bawah hingga kalangan menegah keatas. Nama jalanan yang begitu luas dan memiliki kepadatan yang sangat tinggi oleh pengunjung lokal maupun dari mancanegara ini dikenal dengan nama Orchard Road. Yah, disinilah pusat perbelanjaan teramai dari negara ini, dimana hampir seluruh jalanan di area ini dipenuhi oleh berbagai macam gedung mall dan outlet yang beragam. Sebagai seseorang yang begitu mencintai fashion dan shopping, tentunya saya tidak akan pernah lupa untuk mengunjungi street ini setiap kali saya berkunjung ke Singapore.
Biasanya, setiap kali saya berlibur ke Singapore, saya selalu menginap di apartemen milik saudara sepupu saya yang melakukan studi di salah satu Universitas ternama di Singapore yaitu MIT University. Saudara saya yang cantik ini bernama Margaret dan ia sudah lama tinggal di Singapore yaitu sejak ia berumur 10 tahun dimana ia telah memulai studinya di salah satu sekolah dasar disana. Apartemen milik saudara saya ini berlokasi di Jalan Toapayoh dan biasanya selama saya berlibur di negeri ini, saya selalu menggunakan MRT (Mass Rapid Train) untuk pergi kemanapun. Memang di Indonesia belum dibangun alat transportasi cepat ini dan mungkin bagi orang Indonesia yang sudah terbiasa menggunakan mobil ataupun sepeda motor akan terasa cukup melelahkan bila berjalan kaki terlalu banyak untuk bepergian dari satu tempat ke lainnya. Namun tidak demikian halnya bagi orang Singapore karena ongkos penggunaan taxi disana cukup mahal sehingga banyak orang lebih memilih untuk menggunakan alat transportasi yang lebih murah yaitu MRT ini. Maka dari itu selama saya berlibur disana, saya juga banyak berjalan kaki untuk bepergian dari satu tempat ke lainnya. Untungnya apartemen milik saudara saya hanya berjarak sekitar 5 menit dari stasiun MRT sehingga saya tidak perlu banyak berlelah- lelah untuk berjalan ke stasiun Toapayoh. Jarak antara stasiun Toapayoh menuju ke stasiun Orchard dengan menggunakan MRT adalah sebanyak 3x perhentian dan akan memakan waktu kira- kira selama 10 menit.. Sistem penggunaan MRT ini adalah dengan menggunakan kartu yang nantinya akan berkurang secara otomatis setiap kali kita meng scan kartu di stasiun yang berbeda- beda. Harga perjalanan yang dikenakan juga akan beragam tergantung dari jarak perjalanan oleh stasiun yang satu menuju ke stasiun lainnya.
Sesampainya saya di stasiun Orchard, terdapat 2 jalan keluar yang akan menuju ke 2 tempat yang berbeda yaitu Isetan Mall di sebelah kanan dan ION Mall di sebelah kiri. Opsi pertama yaitu keluar dengan menggunakan jalur kanan menuju Isetan Mall yang dipenuhi dengan berbagai pertokoan yang beragam. Dimulai dari toko baju, toko roti, toko perhiasan, toko sepatu, toko kosmetik dan masih banyak lainnya yang terdapat di sini. Dari sini, kita dapat menelusuri mall yang kemudian juga dapat tembus ke gedung mall bernama Takashimaya yang dipenuhi oleh pertokoan yang berbeda- beda pula. Bila sudah bosan disini, saya kemudian memilih jalan keluar dari mall takashimaya untuk menelusuri mall- mall lain yang terdapat di Orchard Road ini. Begitu luasnya jalanan disini yang dipenuhi oleh banyak gedung mall kadang masih membuat saya bingung untuk memiliki tempat tujuan saya yang selanjutnya. Kemudian dari sini, saya memutuskan untuk mengunjungi salah satu restoran Jepang yang sangat terkenal bernama Ippudo untuk makan siang. Restoran Ippudo ini berlokasi di Mandarin Gallery dan membutuhkan sekitar 10 menit berjalan kaki bila keluar dari pintu mall Takashimaya. Disini, saya memesan menu khas mereka yaitu Ramen Ippudo seharga $20 yang memang tergolong sangat mahal bila dikurskan dengan uang Indonesia yaitu sekitar Rp.140.000/ mangkuk pada tahun 2012 lalu. Namun citarasa yang begitu khas dan kenikmatan kaldu milik ramen ini memang tiada duanya sehingga membuat siapapun pasti rela mengeluarkan uang cukup mahal demi merasakan hidangan ramen yang begitu lezat ini.
Akhirnya, setelah selesai menikmati semangkuk ramen spesial ini, saya melanjutkan perjalanan menuju ke ION Mall dengan berjalan kaki yang memakan waktu sekitar 7 menit. Memasuki mall, kesan kemewahan dan gedung berkelas memang sangat terasa di dalam mall yang masih tergolong cukup baru pada tahun itu. Gedung ini dibangun dengan sangat indah dan memiliki desain bangunan yang sangat elegant sehingga tidak kaget apabila pertokoan yang terdapat di dalamnya adalah berbagai macam toko bermerek bagi kalangan menengah keatas seperti Louis Vuitton, Gucci, Dior, Prada, Hugo Boss dan masih banyak toko high end lainnya. Kemudian setelah puas berjalan- jalan dan berbelanja di pusat perbelanjaan Orchard ini, saya pun tidak lupa untuk mengambil beberapa foto di bagian pintu keluar dari ION Mall sebelum pulang kembali untuk berisirahat di apartemen. Lalu, dari sini saya kembali memasuki mall ION untuk menuju ke stasiun MRT yang sebelumnya terletak di sebelah kiri dari pintu keluar stasiun MRT Orchard ini. Dari sana, saya menggunakan kereta MRT untuk jalur pulang dengan 3x perhentian yang sama pula untuk menuju ke stasiun Toapayoh dan kemudian berjalan kaki selama 5 menit dari stasiun untuk menuju ke apartemen dengan hati yang sangat puas setelah berbelanja.
Ippudo
Namun disini, saya akan lebih membahas mengenai pusat perbelanjaan yang sangat terkenal dan pastinya sudah diketahui oleh semua orang yang telah berkunjung ke negeri ini. Selain menjadi negera yang terkenal akan pusat hiburannya, Singapore juga adalah negara yang sangat diminati dari segi pusat perbelanjaan dan kulinernya. Salah satu pusat perbelanjaan di Singapore yang namanya sudah tidak asing lagi didengar ini memiliki banyak sekali mall serta pusat pertokoan yang ditujukan bagi kalangan mengengah ke bawah hingga kalangan menegah keatas. Nama jalanan yang begitu luas dan memiliki kepadatan yang sangat tinggi oleh pengunjung lokal maupun dari mancanegara ini dikenal dengan nama Orchard Road. Yah, disinilah pusat perbelanjaan teramai dari negara ini, dimana hampir seluruh jalanan di area ini dipenuhi oleh berbagai macam gedung mall dan outlet yang beragam. Sebagai seseorang yang begitu mencintai fashion dan shopping, tentunya saya tidak akan pernah lupa untuk mengunjungi street ini setiap kali saya berkunjung ke Singapore.
Biasanya, setiap kali saya berlibur ke Singapore, saya selalu menginap di apartemen milik saudara sepupu saya yang melakukan studi di salah satu Universitas ternama di Singapore yaitu MIT University. Saudara saya yang cantik ini bernama Margaret dan ia sudah lama tinggal di Singapore yaitu sejak ia berumur 10 tahun dimana ia telah memulai studinya di salah satu sekolah dasar disana. Apartemen milik saudara saya ini berlokasi di Jalan Toapayoh dan biasanya selama saya berlibur di negeri ini, saya selalu menggunakan MRT (Mass Rapid Train) untuk pergi kemanapun. Memang di Indonesia belum dibangun alat transportasi cepat ini dan mungkin bagi orang Indonesia yang sudah terbiasa menggunakan mobil ataupun sepeda motor akan terasa cukup melelahkan bila berjalan kaki terlalu banyak untuk bepergian dari satu tempat ke lainnya. Namun tidak demikian halnya bagi orang Singapore karena ongkos penggunaan taxi disana cukup mahal sehingga banyak orang lebih memilih untuk menggunakan alat transportasi yang lebih murah yaitu MRT ini. Maka dari itu selama saya berlibur disana, saya juga banyak berjalan kaki untuk bepergian dari satu tempat ke lainnya. Untungnya apartemen milik saudara saya hanya berjarak sekitar 5 menit dari stasiun MRT sehingga saya tidak perlu banyak berlelah- lelah untuk berjalan ke stasiun Toapayoh. Jarak antara stasiun Toapayoh menuju ke stasiun Orchard dengan menggunakan MRT adalah sebanyak 3x perhentian dan akan memakan waktu kira- kira selama 10 menit.. Sistem penggunaan MRT ini adalah dengan menggunakan kartu yang nantinya akan berkurang secara otomatis setiap kali kita meng scan kartu di stasiun yang berbeda- beda. Harga perjalanan yang dikenakan juga akan beragam tergantung dari jarak perjalanan oleh stasiun yang satu menuju ke stasiun lainnya.
Sesampainya saya di stasiun Orchard, terdapat 2 jalan keluar yang akan menuju ke 2 tempat yang berbeda yaitu Isetan Mall di sebelah kanan dan ION Mall di sebelah kiri. Opsi pertama yaitu keluar dengan menggunakan jalur kanan menuju Isetan Mall yang dipenuhi dengan berbagai pertokoan yang beragam. Dimulai dari toko baju, toko roti, toko perhiasan, toko sepatu, toko kosmetik dan masih banyak lainnya yang terdapat di sini. Dari sini, kita dapat menelusuri mall yang kemudian juga dapat tembus ke gedung mall bernama Takashimaya yang dipenuhi oleh pertokoan yang berbeda- beda pula. Bila sudah bosan disini, saya kemudian memilih jalan keluar dari mall takashimaya untuk menelusuri mall- mall lain yang terdapat di Orchard Road ini. Begitu luasnya jalanan disini yang dipenuhi oleh banyak gedung mall kadang masih membuat saya bingung untuk memiliki tempat tujuan saya yang selanjutnya. Kemudian dari sini, saya memutuskan untuk mengunjungi salah satu restoran Jepang yang sangat terkenal bernama Ippudo untuk makan siang. Restoran Ippudo ini berlokasi di Mandarin Gallery dan membutuhkan sekitar 10 menit berjalan kaki bila keluar dari pintu mall Takashimaya. Disini, saya memesan menu khas mereka yaitu Ramen Ippudo seharga $20 yang memang tergolong sangat mahal bila dikurskan dengan uang Indonesia yaitu sekitar Rp.140.000/ mangkuk pada tahun 2012 lalu. Namun citarasa yang begitu khas dan kenikmatan kaldu milik ramen ini memang tiada duanya sehingga membuat siapapun pasti rela mengeluarkan uang cukup mahal demi merasakan hidangan ramen yang begitu lezat ini.
Akhirnya, setelah selesai menikmati semangkuk ramen spesial ini, saya melanjutkan perjalanan menuju ke ION Mall dengan berjalan kaki yang memakan waktu sekitar 7 menit. Memasuki mall, kesan kemewahan dan gedung berkelas memang sangat terasa di dalam mall yang masih tergolong cukup baru pada tahun itu. Gedung ini dibangun dengan sangat indah dan memiliki desain bangunan yang sangat elegant sehingga tidak kaget apabila pertokoan yang terdapat di dalamnya adalah berbagai macam toko bermerek bagi kalangan menengah keatas seperti Louis Vuitton, Gucci, Dior, Prada, Hugo Boss dan masih banyak toko high end lainnya. Kemudian setelah puas berjalan- jalan dan berbelanja di pusat perbelanjaan Orchard ini, saya pun tidak lupa untuk mengambil beberapa foto di bagian pintu keluar dari ION Mall sebelum pulang kembali untuk berisirahat di apartemen. Lalu, dari sini saya kembali memasuki mall ION untuk menuju ke stasiun MRT yang sebelumnya terletak di sebelah kiri dari pintu keluar stasiun MRT Orchard ini. Dari sana, saya menggunakan kereta MRT untuk jalur pulang dengan 3x perhentian yang sama pula untuk menuju ke stasiun Toapayoh dan kemudian berjalan kaki selama 5 menit dari stasiun untuk menuju ke apartemen dengan hati yang sangat puas setelah berbelanja.
Ippudo
Lotte Shopping Avenue
Matahari pagi telah terbit dan saya sudah berada di hari ketiga dari liburan ke Jakarta ini. Pada hari ini, saya dan Lovina sudah merencanakan untuk pergi ke banyak mall- mall baru yang telah dibuka di Jakarta. Inez yang sudah berangkat terlebih dahulu untuk shift magangnya di Hotel Ritz Carlton meninggalkan kami di apartemen untuk bersiap- siap sebelum perjalanan keliling mall kami pada hari ini. Sekitar pukul 10.00 WIB kami telah selesai bersiap- siap untuk berangkat dan meninggalkan apartemen seperti hari- hari yang sebelumnya denganmenggunakan taxi Bluebird yang banyak tersedia diluar lobby apartemen. Kemudian, sebagai tujuan utama dari berbagai mall- mall yang sudah kami seleksi untuk kunjungi, kami memilih untuk bersinggah di Gandaria City Mall yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan sebagai tempat makan pagi kami juga.
Sesampainya kami di Mall Gancit yaitu sekitar pukul 11.00, kami langsung naik ke lantai atas untuk mencari foodcourt dimana kami dapat memilih menu makanan yang berbeda- beda untuk sarapan pertama kami yang syukurnya tidak terganggu oleh apapun kali ini. Walaupun sebenarnya ada kesulitan kecil disaat kami berusaha untuk mencari tempat duduk untuk makan dikarenakan seluruh foodcourt benar- benar ramai akan pengunjung sehingga tidak ada satupun meja yang kosong . Namun untungnya, ada seorang mahasiswa SMA yang baru saja selesai makan dan duduk didekat tempat kami berdiri untuk mencari meja yang kosong. Akhirnya, setelah selesai makan iapun meninggalkan meja dan memberikan meja tersebut bagi kami yang memang sedang menunggunya sampai selesai.
Setelah kami berdua telah selesai makan, kamipun langsung melanjutkan aktivitas belanja kami di toko pakaian HnM yang baru saja dibuka beberapa hari disana. Untungnya kondisi toko disaat kami datang belum terlalu penuh sehingga kami tidak terlalu berdesakan untuk melihat- lihat koleksi terbaru dari toko ini. Namun disaat kami berdua sedang santai memilih- milih, kondisi toko kian lama menjadi semakin ramai dan sangat sulit bagi kami untuk berjalan karena keramaian yang luar biasa disini. Begitu banyak masyarakat yang berbondong- bondong pergi ke toko pakaian ini dan sangat berantusias dalam membeli seluruh produk-produk yang dijual. Bahkan ada dari beberapa orang saling berebutan untuk membeli produk yang baru saja dikeluarkan dari inventory toko untuk dipajang disana. Sekitar 85% dari pengunjung adalah kaum wanita dari berbagai usia dan memiliki penampilan/ style yang cukup modis sehingga tidak heran apabila mereka begitu menggemari toko pakaian trendy yang baru saja dibuka beberapa hari ini. Kemudian, setelah kami berdua selesai memilih- milih produk yang ingin kami beli, kamipun langsung pergi ke area kasir toko untuk membayar barang- barang belanjaan kami. Namun begitu terkejutnya kami berdua disaat kami melihat panjangnya antrian kasir di toko tersebut tidak kalahya hebatn dengan kesesakan pada saat kami memilih- milih baju sebelumnya. Memang toko ini tergolong cukup luas dan memiliki 2 lantai yang terdiri dari lantai bawah yang menjual pakaian dan aksesoris wanita, sedangkan lantai atas yang menjual pakaian anak-anak dan pakaian lelaki. Jadi untuk menghindari antrian yang panjang di lantai bawah, maka kami memutuskan untuk membayar barang belanjaan kami di lantai atas yang saat itu lebih pendek antriannya. Kemudian setelah kami cukup lama mengantri dan akhirnya membayar, kamipun langsung meninggalkan toko untuk berjalan- jalan dan mengelilingi mall tersebut.
Pada pukul 15.00 WIB, akhirnya kami berangkat darisana dengan menggunakan taxi Bluebird untuk menuju mall pilihan kami yang kedua yaitu Pondok Indah Mall (PIM) yang berada tidak begitu jauh dari Gancit Mall. Mall ini terdiri dari 2 gedung yang berbeda yaitu Pondok Indah Mall 1 dan Pondok Indah Mall 2 danmemiliki toko yang berbeda- beda pula. Lokasi dari kedua gedung ini saling berhadapan dan dapat diseberangi melalui jembatan penyeberangan yang sudah tersedia di dalam mall.Selama beberapa jam kami berjalan- jalan di kedua Mall ini dan mengunjungi toko- toko pakaian lainnya, akhirnya waktu telah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Maka dari sana, kami menggunakan taxi lagi untuk kembali pulang ke apartemen dan meletakkan barang- barang belanjaan kami sebelum pergi untuk makan malam bersama dengan Inez yang sudah pulang dari jam magangnya.
Sesudah bersiap- siap, kami langsung berangkat menuju ke Lotte Shopping Avenue yaitu sebuah mall baru yang baru dibuka pada bulan Juni 2013 lalu dan dibangun dalam naungan Lotte Group yaitu perusahaan retail nomor satu di Korea. Mall ini juga memberikan simbol kerjasama antar Korea dan Indonesia dengan mengusung tema art dan culture edutainment centre dimana desain dari mall ini dibangun dengan karya seni yang tinggi agar masyarakat Indonesia juga dapat belajar dan mengenal akan budaya negeri Korea yang unik. Hampir di seluruh lantai, mall ini dihiasi dengan perabotan, karya seni, pajangan serta furniture yang berbeda- beda dan memiliki khas Korea yang sangat kental sesuai dengan tema yang mereka gunakan. Di samping itu, disana juga terdapat banyak toko- toko serta restoran Korea yang unik sehingga semakin membuat mall ini tampak indah dan memberikan kesan yang berbeda dari mall- mall yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Kemudian, disana juga terdapat Lotte Duty Free yaitu toko yang menjual barang bagi para wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang hendak pergi ke luar negeri sehingga seluruh transaksi pembelanjaan yang terjadi disini menggunakan passport agar barang yang telah dibeli dapat langsung dikirimkan ke bandara pada hari dan jam sebelum keberangkatan si pembeli barang.
Setelah puas berkeliling di mall dan berfoto-foto bersama Lovina dan Inez, akhirnya kami bertiga memilih untuk makan malam di salah satu restoran makanaan Korea yang baru dibuka disini yaitu Bulgogi Brothers. Restoran ini menjual berbagai macam masakan tradisional Korea seperti daging sapi panggang yang dimasak dengan bumbu yang berbeda-beda serta menyajikan makanan khas korea ‘kimchi’ sebagai makanan pembuka. Setelah selesai makan dan kenyang, kamipun kembali pulang ke apartemen dengan menggunakan taxi Bluebird yang memakan waktu selama kurang lebih 30 menit karena jalanan sudah tidak terlalu macet seperti pada waktu siang hari. Sesampainya di apartemen, kamipun langsung menata barang - barang kami di koper dan bersiap untuk kepulangan kami ke Surabaya keesokan harinya.
Hari selanjutnya yaitu adalah hari terakhir kami berada di Jakarta, kami didampingi oleh Inez yang sedang libur magang untuk pergi ke toko kue Maquis yang berada di Central Park Mall. Sesampainya disana ,kami pun langsung makan pagi di restoran Fish n Co dan memesan 2 macam ikan dori yaitu Singapore Fish& Chip serta New York Fish& Chip. Kemudian sebelum pulang, kamipun mengunjungi toko kue Maquis untuk membelikan oleh-oleh bagi keluarga dan teman- teman kami di Surabaya. Sesudah itu, kamipun kembali pulang ke apartemen dan setelah mengucapkan perpisahan serta rasa terima kasih kepada Inez, saya dan Lovinapun langsung berangkat ke bandara dan bersiap untuk penerbangan pulang kembali ke Surabaya dengan membawa beragam kenangan indah serta pengalaman unik nan menarik yang tidak akan pernah terlupakan.
Bulgogi BrothersMaquis
Sesampainya kami di Mall Gancit yaitu sekitar pukul 11.00, kami langsung naik ke lantai atas untuk mencari foodcourt dimana kami dapat memilih menu makanan yang berbeda- beda untuk sarapan pertama kami yang syukurnya tidak terganggu oleh apapun kali ini. Walaupun sebenarnya ada kesulitan kecil disaat kami berusaha untuk mencari tempat duduk untuk makan dikarenakan seluruh foodcourt benar- benar ramai akan pengunjung sehingga tidak ada satupun meja yang kosong . Namun untungnya, ada seorang mahasiswa SMA yang baru saja selesai makan dan duduk didekat tempat kami berdiri untuk mencari meja yang kosong. Akhirnya, setelah selesai makan iapun meninggalkan meja dan memberikan meja tersebut bagi kami yang memang sedang menunggunya sampai selesai.
Setelah kami berdua telah selesai makan, kamipun langsung melanjutkan aktivitas belanja kami di toko pakaian HnM yang baru saja dibuka beberapa hari disana. Untungnya kondisi toko disaat kami datang belum terlalu penuh sehingga kami tidak terlalu berdesakan untuk melihat- lihat koleksi terbaru dari toko ini. Namun disaat kami berdua sedang santai memilih- milih, kondisi toko kian lama menjadi semakin ramai dan sangat sulit bagi kami untuk berjalan karena keramaian yang luar biasa disini. Begitu banyak masyarakat yang berbondong- bondong pergi ke toko pakaian ini dan sangat berantusias dalam membeli seluruh produk-produk yang dijual. Bahkan ada dari beberapa orang saling berebutan untuk membeli produk yang baru saja dikeluarkan dari inventory toko untuk dipajang disana. Sekitar 85% dari pengunjung adalah kaum wanita dari berbagai usia dan memiliki penampilan/ style yang cukup modis sehingga tidak heran apabila mereka begitu menggemari toko pakaian trendy yang baru saja dibuka beberapa hari ini. Kemudian, setelah kami berdua selesai memilih- milih produk yang ingin kami beli, kamipun langsung pergi ke area kasir toko untuk membayar barang- barang belanjaan kami. Namun begitu terkejutnya kami berdua disaat kami melihat panjangnya antrian kasir di toko tersebut tidak kalahya hebatn dengan kesesakan pada saat kami memilih- milih baju sebelumnya. Memang toko ini tergolong cukup luas dan memiliki 2 lantai yang terdiri dari lantai bawah yang menjual pakaian dan aksesoris wanita, sedangkan lantai atas yang menjual pakaian anak-anak dan pakaian lelaki. Jadi untuk menghindari antrian yang panjang di lantai bawah, maka kami memutuskan untuk membayar barang belanjaan kami di lantai atas yang saat itu lebih pendek antriannya. Kemudian setelah kami cukup lama mengantri dan akhirnya membayar, kamipun langsung meninggalkan toko untuk berjalan- jalan dan mengelilingi mall tersebut.
Pada pukul 15.00 WIB, akhirnya kami berangkat darisana dengan menggunakan taxi Bluebird untuk menuju mall pilihan kami yang kedua yaitu Pondok Indah Mall (PIM) yang berada tidak begitu jauh dari Gancit Mall. Mall ini terdiri dari 2 gedung yang berbeda yaitu Pondok Indah Mall 1 dan Pondok Indah Mall 2 danmemiliki toko yang berbeda- beda pula. Lokasi dari kedua gedung ini saling berhadapan dan dapat diseberangi melalui jembatan penyeberangan yang sudah tersedia di dalam mall.Selama beberapa jam kami berjalan- jalan di kedua Mall ini dan mengunjungi toko- toko pakaian lainnya, akhirnya waktu telah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Maka dari sana, kami menggunakan taxi lagi untuk kembali pulang ke apartemen dan meletakkan barang- barang belanjaan kami sebelum pergi untuk makan malam bersama dengan Inez yang sudah pulang dari jam magangnya.
Sesudah bersiap- siap, kami langsung berangkat menuju ke Lotte Shopping Avenue yaitu sebuah mall baru yang baru dibuka pada bulan Juni 2013 lalu dan dibangun dalam naungan Lotte Group yaitu perusahaan retail nomor satu di Korea. Mall ini juga memberikan simbol kerjasama antar Korea dan Indonesia dengan mengusung tema art dan culture edutainment centre dimana desain dari mall ini dibangun dengan karya seni yang tinggi agar masyarakat Indonesia juga dapat belajar dan mengenal akan budaya negeri Korea yang unik. Hampir di seluruh lantai, mall ini dihiasi dengan perabotan, karya seni, pajangan serta furniture yang berbeda- beda dan memiliki khas Korea yang sangat kental sesuai dengan tema yang mereka gunakan. Di samping itu, disana juga terdapat banyak toko- toko serta restoran Korea yang unik sehingga semakin membuat mall ini tampak indah dan memberikan kesan yang berbeda dari mall- mall yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Kemudian, disana juga terdapat Lotte Duty Free yaitu toko yang menjual barang bagi para wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang hendak pergi ke luar negeri sehingga seluruh transaksi pembelanjaan yang terjadi disini menggunakan passport agar barang yang telah dibeli dapat langsung dikirimkan ke bandara pada hari dan jam sebelum keberangkatan si pembeli barang.
Setelah puas berkeliling di mall dan berfoto-foto bersama Lovina dan Inez, akhirnya kami bertiga memilih untuk makan malam di salah satu restoran makanaan Korea yang baru dibuka disini yaitu Bulgogi Brothers. Restoran ini menjual berbagai macam masakan tradisional Korea seperti daging sapi panggang yang dimasak dengan bumbu yang berbeda-beda serta menyajikan makanan khas korea ‘kimchi’ sebagai makanan pembuka. Setelah selesai makan dan kenyang, kamipun kembali pulang ke apartemen dengan menggunakan taxi Bluebird yang memakan waktu selama kurang lebih 30 menit karena jalanan sudah tidak terlalu macet seperti pada waktu siang hari. Sesampainya di apartemen, kamipun langsung menata barang - barang kami di koper dan bersiap untuk kepulangan kami ke Surabaya keesokan harinya.
Hari selanjutnya yaitu adalah hari terakhir kami berada di Jakarta, kami didampingi oleh Inez yang sedang libur magang untuk pergi ke toko kue Maquis yang berada di Central Park Mall. Sesampainya disana ,kami pun langsung makan pagi di restoran Fish n Co dan memesan 2 macam ikan dori yaitu Singapore Fish& Chip serta New York Fish& Chip. Kemudian sebelum pulang, kamipun mengunjungi toko kue Maquis untuk membelikan oleh-oleh bagi keluarga dan teman- teman kami di Surabaya. Sesudah itu, kamipun kembali pulang ke apartemen dan setelah mengucapkan perpisahan serta rasa terima kasih kepada Inez, saya dan Lovinapun langsung berangkat ke bandara dan bersiap untuk penerbangan pulang kembali ke Surabaya dengan membawa beragam kenangan indah serta pengalaman unik nan menarik yang tidak akan pernah terlupakan.
Bulgogi BrothersMaquis
Kamis, 27 Maret 2014
Wisata Alam di Indonesia
Prolog/Pendahuluan
- Definisi wisata alam
- Keadaan wisata alam di Indonesia
Pembahasan
- Keindahan wisata alam di Bromo
- Fasilitas yang terdapat di Bromo
Kesimpulan
- Cara meningkatkan kepariwisataan alam di Indonesia
- Cara mempromosikan kepariwisataan alam Indonesia
Wisata alam merupakan suatu kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami ataupun yang sudah diperbaharui. Wisata alam layak digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat agar tubuh dan pikiran dapat menjadi lebih segar dan kreatif karena kesenangan jasmani dan rohani yang telah diperoleh. Dalam melakukan Wisata alam, setiap manusia harus melestarikan area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat sehingga bisa menjadi Desa wisata yang memiliki potensi wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau penginapan.
“Menurut Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman Wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam”. “Sedangkan kawasan konservasi sendiri adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai sistem penyangga kehidupan, peng-awetan keaneka-ragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya”. “Pasal 31 dari Undang-undang No. 5 tahun 1990 menyebutkan bahwa dalam taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya dan Wisata alam”. “Pasal 34 menyebutkan pula bahwa pengelolaan taman wisata dilaksanakan oleh Pemerintah” (arimurti-indo.blogspot.com, 9 September 2012).
Sejak dahulu, Indonesia telah menjadi salah satu bagian menarik dari wisata dunia yang dapat dikatakan sebagai surga wisata bagi para wisatawan domestic maupun mancanegara karena sumber daya tarik wisatanya yang sangat menakjubkan. Ada banyak hal menarik di dalam wisata indonesia, dengan jumlah 17508 pulau yang membentang dari sabang sampai merauke, Indonesia memilik potensi yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tidak hanya kaya akan pantai dan laut, Indonesia juga dapat dikatakan lengkap untuk sumber daya alam, karena terdapat pegunungan, danau, lembah, hutan, hingga rawa yang indah. Apabila dilihat Indonesia secara geografis dilewati oleh garis ekuator, Indonesia merupakan negara yang ber-iklim tropis dan memiliki letak yang strategis karena posisi indonesia yang menjadi penghubung antara benua Australia dan Asia dan juga Samudra Pasifik dan Hindia. Selain itu, juga terdapat banyak hal yang membuat sektor wisata indonesia menjadi sangat menarik karena Indonesia merupakan kepulauan yang memiliki keragaman alam yang melimpah serta keragaman budaya yang yang sangat unik. Dengan garis pantai kurang lebih 81.000 km menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Garis pantai yang dimiliki Indonesia merupakan 14 % dari garis pantai yang ada diseluruh dunia. Lautan sendiri telah menjadi bagian penting dalam wisata indonesia, luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari seluruh luas Indonesia.
Dengan kondisi demikian, wajar apabila wisata laut telah menjadi bagian penting di dalam wisata indonesia karena Indonesia mempunyai keindahan di wilayah pesisir dan lautan yang kaya akan beranekaragam sumberdaya alam hayati. Kekayaan tersebut tercermin dari banyaknya spesies ikan dan terumbu karang yang hidup di Indonesia yang juga sangat mendukung wisata indonesia. Selain itu, banyaknya ekosistem pesisir dan lautan yang sangat bervariasi telah memberi nilai lebih terhadap sektor wisata indonesia sendiri dan semakin memperkaya kekayaan alam Indonesia. Sebagai contoh adalah Taman Laut Nasional Bunaken yang merupakan salah satu aset wisata indonesia yang berada di Sulawesi Utara, yaitu sebuah taman laut terumbu karang yang cukup terkenal di mata dunia dan juga Puncak gunung Jaya Wijaya yang berselimuti salju abadi, serta hutan-hutan yang masih terjaga kealamiannya. Dengan keindahan alam yang sangat luar biasa dan sebagai negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia dengan jumlah 1288 suku bangsa ini, Indonesia memang patut diakui sebagai salah satu negara tujuan yang harus dikunjungi oleh wisatawan dunia.
Gunung Bromo adalah salah satu contoh dari wisata alam yang sangat terkenal di Jawa Timur, Indonesia dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan dan yang di kelilingi oleh lautan pasir seluas sepuluh meter kilometer persegi. Letak Gunung Bromo berada di Provinsi Jawa Timur dan berada dalam empat wilayah pemerintahan yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Selama abad XX, gunung Bromo telah meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2010. “ Gunung ini mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut yang berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang”. “Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi” (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo, 15 Maret 2014).
Selain itu, Gunung Bromo juga mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Suhu udara di puncak Gunung Bromo adalah sekitar 2 º C sampai 20 º C dan keindahan alam yang disuguhkan disini adalah kawah Bromo yang memiliki diameter ± 600 meter. Lalu, pemandangan indah sunrise dari Puncak Penanjakan serta hamparan lautan kabut dan lautan pasir yang mengelilingi Gunung Bromo dan Gunung Batok. Setahun sekali masyarakat Bromo juga mengadakan upacara adat Suku Tengger bernama Yadnya Kasada atau Kasodo Festival, yaitu sebuah upacara ritual untuk mencari pemberkatan dari Yang Maha Kuasa agar memperoleh panen yang berlimpah dan jauh dari bencana serta penyakit.Upacara ini biasa dilakukan di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
“ Konon pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian yan pertama menuju ke gunung Bromo dan yang kedua menuju Bali. Ke 2 tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu sama – sama menganut kepercayaan beragama Hindu”. “Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger itu. “Teng” akhiran nama Roro An-”teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko Se-”ger” dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya sebagai Gunung Brahma. orang Jawa kemudian menyebutnya Gunung Bromo” (http://wisatabromo.com/sejarah-gunung-bromo, 2012).
Di sekitar Kawasan Wisata Gunung Bromo, terdapat banyak fasilitas yang cukup memadai seperti tempat penginapan, hotel, restoran, toko-toko suvenir dan telepon umum. Perjalanan menuju ke Gunung Bromo dapat ditempuh melalui 4 rute perjalanan yang berbeda dimulai dari rute Surabaya - Pasuruan - Wonokitri - Gunung Bromo, kemudian Pasuruan – Warung Dowo – Tosari – Wonokitri – Gunung Bromo yang berjarak 71 km, lalu rute Malang – Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Gunung Bromo yang berjarak 53 km hingga rute Malang – Purwodadi – Nongkojajar – Tosari – Wonokitri – Penanjakan yang berjarak 83 km. Di penginapan Bromo, juga akan tersedia jasa transportasi untuk menuju gunung dengan menggunakan jeep selama kurang lebih 40 menit dari lokasi hotel ke gunung. Sesampainya di lautan pasir, akan ada banyak kuda yang disediakan untuk mengantar pengunjung berkeliling dengan kisaran harga dari Rp 50rb hingga Rp 100rb / kuda.
Maka, untuk menjaga kepariwisataan alam di negara Indonesia ini, dapat dilakukan beberapa prioritas kebijakan seperti kesiapan masyarakat dalam penggunaan bahasa internasional (bahasa Inggris), kesiapan dalam penciptaan keamanan, pelatihan keterampilan, serta peningkatan kemampuan manajemen. Upaya pengembangan kepariwisataan ini juga tentunya akan melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan (stakeholders), yang saling dibutuhkan dan membutuhkan satu sama lainnnya. Pihak yang terkait ialah pemerintah (pusat & daerah), pelaku usaha (Industri), lingkungan (alam & budaya) serta masyarakat wisatawan (wisman & wisnus).
Jika dilihat dari kondisi tempat-tempat wisata Indonesia saat ini banyak yang masih memerlukan perawatan. Akses jalan banyak yang rusak, kebersihan kurang terjaga, tenaga kebersihan juga terbatas dan kebanyakan tempat wisata hanya mengandalkan pemasukkan dari tiket untuk perawatan. Oleh karena itu, pemerintah bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam seperti; Flora dan Fauna yang langka, air tanah dan juga udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu bahakan merusak suatu ekosistem. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan semua peraturan pemerintah dan undang – undang yang berlaku mutlak untuk dilaksanakan agar dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial maupun kultural. Perencanaan dapat dimulai dari Peranan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur, memperluas berbagai fasilitas, melakukan kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak wisata, melakukan pengaturan dan promosi umum keluar negeri, meningkatkan sarana transportasi serta sarana – sarana lainnya.
Selain itu, juga diperlukan cara untuk memperkenalkan pariwisata alam di Indonesia kepada wisatawan dunia dengan menggunakan 2 macam sarana promosi yaitu cara online dan offline. Cara online adalah melalui portal-portal wisata dan sosial media. Saat ini Kemenparekraf memiliki satu portal wisata resmi yang berisi informasi destinasi-destinasi wisata, yaitu Indonesia.Travel. Sedangkan cara offline adalah dengan memasang iklan-iklan pariwisata di banyak kota serta mengajak dinas pariwisata daerah untuk ikut serta dalam pameran-pameran wisata internasional agar dapat langsung mempromosikannya kepada turis asing yang datang dan langsung melakukan direct selling bagi mereka.
Kemudian, Indonesia juga dapat mengadakan promosi saat low season yang biasanya berlangsung dari akhir Januari hingga Maret serta Oktober sampai awal Desember dengan memberikan penawaran tiket murah untuk perjalanan wisata dan juga diskon-diskon menarik lainnya dari hotel maupun restoran sekitar. Lalu, dapat dilakukan berbagai pameran dan event bertaraf internasional sebagai daya tarik bagi wisatawan asing contohnya seperti pameran seni kerjinan tangan khas Indonesia dan pertunjukan budaya teater Indonesia yang secara tidak langsung juga akan mendatangkan devisa bagi negara. Dan yang terakhir adalah dengan melakukan suatu green tourism atau eko wisata yang saat ini sedang marak di kalangan traveler. Green Tourism adalah sebuah aktivitas traveling yang terkait dengan gerakan ramah lingkungan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan akan pentingnya suatu sumber daya alam. Kegiatan ekowisata ini juga tentunya akan sangat membantu keasrian alam di Indonesia serta membuat banyak wisatawan asing semakin tertarik untuk berkunjung dan merasakan keindahan alam Indonesia.
Jeep Bromo
Pasir Berbisik
- Definisi wisata alam
- Keadaan wisata alam di Indonesia
Pembahasan
- Keindahan wisata alam di Bromo
- Fasilitas yang terdapat di Bromo
Kesimpulan
- Cara meningkatkan kepariwisataan alam di Indonesia
- Cara mempromosikan kepariwisataan alam Indonesia
Wisata alam merupakan suatu kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami ataupun yang sudah diperbaharui. Wisata alam layak digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat agar tubuh dan pikiran dapat menjadi lebih segar dan kreatif karena kesenangan jasmani dan rohani yang telah diperoleh. Dalam melakukan Wisata alam, setiap manusia harus melestarikan area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat sehingga bisa menjadi Desa wisata yang memiliki potensi wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau penginapan.
“Menurut Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman Wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam”. “Sedangkan kawasan konservasi sendiri adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai sistem penyangga kehidupan, peng-awetan keaneka-ragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya”. “Pasal 31 dari Undang-undang No. 5 tahun 1990 menyebutkan bahwa dalam taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya dan Wisata alam”. “Pasal 34 menyebutkan pula bahwa pengelolaan taman wisata dilaksanakan oleh Pemerintah” (arimurti-indo.blogspot.com, 9 September 2012).
Sejak dahulu, Indonesia telah menjadi salah satu bagian menarik dari wisata dunia yang dapat dikatakan sebagai surga wisata bagi para wisatawan domestic maupun mancanegara karena sumber daya tarik wisatanya yang sangat menakjubkan. Ada banyak hal menarik di dalam wisata indonesia, dengan jumlah 17508 pulau yang membentang dari sabang sampai merauke, Indonesia memilik potensi yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tidak hanya kaya akan pantai dan laut, Indonesia juga dapat dikatakan lengkap untuk sumber daya alam, karena terdapat pegunungan, danau, lembah, hutan, hingga rawa yang indah. Apabila dilihat Indonesia secara geografis dilewati oleh garis ekuator, Indonesia merupakan negara yang ber-iklim tropis dan memiliki letak yang strategis karena posisi indonesia yang menjadi penghubung antara benua Australia dan Asia dan juga Samudra Pasifik dan Hindia. Selain itu, juga terdapat banyak hal yang membuat sektor wisata indonesia menjadi sangat menarik karena Indonesia merupakan kepulauan yang memiliki keragaman alam yang melimpah serta keragaman budaya yang yang sangat unik. Dengan garis pantai kurang lebih 81.000 km menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Garis pantai yang dimiliki Indonesia merupakan 14 % dari garis pantai yang ada diseluruh dunia. Lautan sendiri telah menjadi bagian penting dalam wisata indonesia, luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari seluruh luas Indonesia.
Dengan kondisi demikian, wajar apabila wisata laut telah menjadi bagian penting di dalam wisata indonesia karena Indonesia mempunyai keindahan di wilayah pesisir dan lautan yang kaya akan beranekaragam sumberdaya alam hayati. Kekayaan tersebut tercermin dari banyaknya spesies ikan dan terumbu karang yang hidup di Indonesia yang juga sangat mendukung wisata indonesia. Selain itu, banyaknya ekosistem pesisir dan lautan yang sangat bervariasi telah memberi nilai lebih terhadap sektor wisata indonesia sendiri dan semakin memperkaya kekayaan alam Indonesia. Sebagai contoh adalah Taman Laut Nasional Bunaken yang merupakan salah satu aset wisata indonesia yang berada di Sulawesi Utara, yaitu sebuah taman laut terumbu karang yang cukup terkenal di mata dunia dan juga Puncak gunung Jaya Wijaya yang berselimuti salju abadi, serta hutan-hutan yang masih terjaga kealamiannya. Dengan keindahan alam yang sangat luar biasa dan sebagai negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia dengan jumlah 1288 suku bangsa ini, Indonesia memang patut diakui sebagai salah satu negara tujuan yang harus dikunjungi oleh wisatawan dunia.
Gunung Bromo adalah salah satu contoh dari wisata alam yang sangat terkenal di Jawa Timur, Indonesia dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan dan yang di kelilingi oleh lautan pasir seluas sepuluh meter kilometer persegi. Letak Gunung Bromo berada di Provinsi Jawa Timur dan berada dalam empat wilayah pemerintahan yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Selama abad XX, gunung Bromo telah meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2010. “ Gunung ini mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut yang berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang”. “Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi” (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo, 15 Maret 2014).
Selain itu, Gunung Bromo juga mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Suhu udara di puncak Gunung Bromo adalah sekitar 2 º C sampai 20 º C dan keindahan alam yang disuguhkan disini adalah kawah Bromo yang memiliki diameter ± 600 meter. Lalu, pemandangan indah sunrise dari Puncak Penanjakan serta hamparan lautan kabut dan lautan pasir yang mengelilingi Gunung Bromo dan Gunung Batok. Setahun sekali masyarakat Bromo juga mengadakan upacara adat Suku Tengger bernama Yadnya Kasada atau Kasodo Festival, yaitu sebuah upacara ritual untuk mencari pemberkatan dari Yang Maha Kuasa agar memperoleh panen yang berlimpah dan jauh dari bencana serta penyakit.Upacara ini biasa dilakukan di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
“ Konon pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian yan pertama menuju ke gunung Bromo dan yang kedua menuju Bali. Ke 2 tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu sama – sama menganut kepercayaan beragama Hindu”. “Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger itu. “Teng” akhiran nama Roro An-”teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko Se-”ger” dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya sebagai Gunung Brahma. orang Jawa kemudian menyebutnya Gunung Bromo” (http://wisatabromo.com/sejarah-gunung-bromo, 2012).
Di sekitar Kawasan Wisata Gunung Bromo, terdapat banyak fasilitas yang cukup memadai seperti tempat penginapan, hotel, restoran, toko-toko suvenir dan telepon umum. Perjalanan menuju ke Gunung Bromo dapat ditempuh melalui 4 rute perjalanan yang berbeda dimulai dari rute Surabaya - Pasuruan - Wonokitri - Gunung Bromo, kemudian Pasuruan – Warung Dowo – Tosari – Wonokitri – Gunung Bromo yang berjarak 71 km, lalu rute Malang – Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Gunung Bromo yang berjarak 53 km hingga rute Malang – Purwodadi – Nongkojajar – Tosari – Wonokitri – Penanjakan yang berjarak 83 km. Di penginapan Bromo, juga akan tersedia jasa transportasi untuk menuju gunung dengan menggunakan jeep selama kurang lebih 40 menit dari lokasi hotel ke gunung. Sesampainya di lautan pasir, akan ada banyak kuda yang disediakan untuk mengantar pengunjung berkeliling dengan kisaran harga dari Rp 50rb hingga Rp 100rb / kuda.
Maka, untuk menjaga kepariwisataan alam di negara Indonesia ini, dapat dilakukan beberapa prioritas kebijakan seperti kesiapan masyarakat dalam penggunaan bahasa internasional (bahasa Inggris), kesiapan dalam penciptaan keamanan, pelatihan keterampilan, serta peningkatan kemampuan manajemen. Upaya pengembangan kepariwisataan ini juga tentunya akan melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan (stakeholders), yang saling dibutuhkan dan membutuhkan satu sama lainnnya. Pihak yang terkait ialah pemerintah (pusat & daerah), pelaku usaha (Industri), lingkungan (alam & budaya) serta masyarakat wisatawan (wisman & wisnus).
Jika dilihat dari kondisi tempat-tempat wisata Indonesia saat ini banyak yang masih memerlukan perawatan. Akses jalan banyak yang rusak, kebersihan kurang terjaga, tenaga kebersihan juga terbatas dan kebanyakan tempat wisata hanya mengandalkan pemasukkan dari tiket untuk perawatan. Oleh karena itu, pemerintah bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam seperti; Flora dan Fauna yang langka, air tanah dan juga udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu bahakan merusak suatu ekosistem. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan semua peraturan pemerintah dan undang – undang yang berlaku mutlak untuk dilaksanakan agar dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial maupun kultural. Perencanaan dapat dimulai dari Peranan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur, memperluas berbagai fasilitas, melakukan kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak wisata, melakukan pengaturan dan promosi umum keluar negeri, meningkatkan sarana transportasi serta sarana – sarana lainnya.
Selain itu, juga diperlukan cara untuk memperkenalkan pariwisata alam di Indonesia kepada wisatawan dunia dengan menggunakan 2 macam sarana promosi yaitu cara online dan offline. Cara online adalah melalui portal-portal wisata dan sosial media. Saat ini Kemenparekraf memiliki satu portal wisata resmi yang berisi informasi destinasi-destinasi wisata, yaitu Indonesia.Travel. Sedangkan cara offline adalah dengan memasang iklan-iklan pariwisata di banyak kota serta mengajak dinas pariwisata daerah untuk ikut serta dalam pameran-pameran wisata internasional agar dapat langsung mempromosikannya kepada turis asing yang datang dan langsung melakukan direct selling bagi mereka.
Kemudian, Indonesia juga dapat mengadakan promosi saat low season yang biasanya berlangsung dari akhir Januari hingga Maret serta Oktober sampai awal Desember dengan memberikan penawaran tiket murah untuk perjalanan wisata dan juga diskon-diskon menarik lainnya dari hotel maupun restoran sekitar. Lalu, dapat dilakukan berbagai pameran dan event bertaraf internasional sebagai daya tarik bagi wisatawan asing contohnya seperti pameran seni kerjinan tangan khas Indonesia dan pertunjukan budaya teater Indonesia yang secara tidak langsung juga akan mendatangkan devisa bagi negara. Dan yang terakhir adalah dengan melakukan suatu green tourism atau eko wisata yang saat ini sedang marak di kalangan traveler. Green Tourism adalah sebuah aktivitas traveling yang terkait dengan gerakan ramah lingkungan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan akan pentingnya suatu sumber daya alam. Kegiatan ekowisata ini juga tentunya akan sangat membantu keasrian alam di Indonesia serta membuat banyak wisatawan asing semakin tertarik untuk berkunjung dan merasakan keindahan alam Indonesia.
Jeep Bromo
Pasir Berbisik
Mangga Dua Jakarta
Perjalanan di hari kedua dari liburan ke Jakarta ini telah diawali dengan kepanikan yang tidak kalah heboh dari hari yang sebelumnya. Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB disaat saya dan Lovina sedang bersiap- siap untuk berangkat ke tempat tujuan yang telah kami rencanakan untuk kunjungi sebelum keberangkatan kami ke Jakarta ini yaitu menuju pusat perbelanjaan Mangga Dua. Teman kami Inez yang sudah terlebih dahulu meninggalkan apartemen untuk berangkat ke Hotel Ritz Carlton dimana ia sedang melakukan studi magangnya telah memberikan kunci cadangan apartemennya kepada kami di saat malam sebelumnya. Awalnya kami sudah berpikir positif dan yakin bahwa jadwal perjalanan kami untuk hari yang kedua ini akan berjalan dengan lancar tanpa gangguan apapun lagi seperti layaknya hari kemarin. Namun nyatanya disaat kami telah siap untuk berangkat dan baru saja keluar dari kamar hendak mengunci pintu dari apartemen ini, kami mendapati bahwa kunci tersebut tidak berfungsi sebagaimana yang telah kami perkirakan.
Ternyata setelah kami mengunci pintu tersebut 2 kali seperti kunci- kunci pintu pada umumnya, kami pun juga mencoba untuk mengecek apakah pintu tersebut sudah terkunci atau belum. Dan nyatanya pintu masih bisa terbuka dengan begitu mudahnya seperti seolah-olah tidak terkunci sama sekali. Awalnya kami berpikir bahwa mungkin cara kami yang salah dalam mengunci pintu tersebut sehingga kami terus berusaha untuk mengunci pintu sampai berhasil dengan menggunakan berbagai cara yang berbeda. Anehnya walaupun kami berdua telah kerap kali mencoba mengunci pintu tersebut secara bergantian, kami tetap berada di situasi yang sama yaitu pintu tersebut tetap tidak dapat dikunci dengan cara apapun sehingga kami mulai cemas akan apa yang harus dilakukan bila pintu benar- benar tidak bisa dikunci. Setelah 30 menit berlalu, kamipun mendapati bahwa ternyata lubang besi pintu di dinding tidak berada di tempat yang tepat dengan besi pegangan kunci sehingga walaupun kami mencoba untuk mengunci pintu selama berkali- kali pastilah akan gagal karena besi pintu tidak dapat masuk ke lubang tersebut karena lubang terletak lebih tinggi dari besi yang seharusnya masuk tepat di lubang tersebut.
Setelah kehabisan ide dan mulai merasa capek karena terus mencoba mengunci pintu tersebut, akhirnya kami berdua pun memutuskan untuk menelepon Inez melalui nomor telepon hotel dimana ia sedang magang. Namun dikarenakan Inez sedang magang, maka telepon genggam miliknya juga sedang dalam kondisi mati sehinnga meninggalkan kami hanya pada satu pilihan yang tersisa yaitu untuk menghubunginya melalui restoran dimana ia sedang magang. Akhirnya, setelah berhasil mencari nomor telepon Hotel Ritz Carlton Jakarta di Internet, kami langsung menghubungi nomor tersebut dan meminta untuk langsung dihubungkan ke bagian restauran dimana Inez sedang bekerja dengan mengatakan bahwa kami adalah pihak dari apartemen dengan suatu urusan yang penting. Memang terdengar konyol namun kami terpaksa untuk melakukannya karena situasi yang genting ini dimana perut kami untuk kesekian kalinya lagi merasakan kelaparan yang luar biasa dan tidak kalah hebatnya dari kelaparan saat berada di dalam taxi Silverbird kemarin. Syukurnya, setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kami dapat dihubungkan dengan Inez dan dari sana saya pun langsung bertanya bagaimana cara mengatasi pintu dari apartemen ini. Inez pun yang sedang bekerja dan dipanggil karena mendapat telefon dari kami berusaha untuk berbicara dengan sangat sopan dan dengan nada yang benar- benar diatur agar tidak menimbulkan kecurigaan apapun dari atasannya. Ternyata jawabannya hanyalah dengan mengangkat pintu sedikit lebih tinggi agar besi dapat masuk di lubang pintu dengan pas.
Akhirnya setelah menutup telepon kamipun mencoba untuk mengunci pintu sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Inez namun nyatanya masih tetap tidak berhasil. Kemudian setelah kami sudah benar- benar capek dan kepanasan oleh udara di luar kamar apartemen yang tidak ber AC, kamipun memutuskan untuk meminta bantuan orang lain yang lebih kuat yaitu satpam dari apartemen ini. Lalu Lovina pun turun ke lobby untuk memanggil satpam dan meminta beliau untuk membantu kami mengunci pintu dengan menunjukkan arahan yang telah diberikan. Alhasil, pintu tersebut akhirnya benar- benar berhasil terkunci dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya oleh bantuan satpam tersebut.
Setelah itu, kami pun turun dan meninggalkan apartemen dan langsung mengunjungi Mall Taman Anggrek sekali lagi untuk membeli sedikit makanan demi mengganjal perut kami yang benar- benar lapar. Kemudian dari sana, kami menggunakan taxi Blurbird yang tersedia di lobby mall untuk berangkat ke Mangga Dua yang memakan waktu sekitar 45 menit oleh sebab jalanan Jakarta yang sangat macet. Sesampainya disana, waktu telah menunjukkan pukul 12.00 dan kami langsung bergegas untuk mencari foodcourt yang berada di lt.2 dari Mall ITC Mangga Dua untuk mendapatkan makan pagi kami. Lalu, saya memesan Mie Ayam dan Pempek Palembang yang dijual di salah satu resto yang tersedia di foodcourt tersebut dan kemudian baru melanjutkan acara shopping kami yang sudah kami tunggu- tunggu ini. ITC Mangga Dua Menyediakan Baju, Pakaian, Baju Wanita, Pakaian Pria mulai dari Baju Kerja, Baju Kantor, Baju Hamil, Baju Balita, Busana, Fashion, Baju Rajut, Jaket Couple, Kaos Couple dan Kaos Murah dan juga sampai ke Baju Anak Branded & Lokal. Dan untuk para saudara saudari muslim di seluruh tanah air, kami juga menjual Baju Muslim, Gamis Muslim, Hijab, Hijab Modern, Hijab Murah, Hijab Modis Termurah Untuk Anda dan terbuka juga bagi semua Reseller Dropship Baju Di Seluruh Indonesia (manggaduajakarta.com , 20 February 2014). Mangga Dua ini juga merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta dan memiliki ratusan toko yang menjual berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Namun, para pemilik kios ITC Mangga Dua dan Apartemen Mangga Dua Court tidak bisa ditingkatkan menjadi hak milik seperti halnya HGB murni. Hal ini berakibat hak atas tanah tersebut tidak dapat diwariskan kepada anak-cucunya. (Dauri Lukman, 2010: 5). Selain itu, ITC Mangga Dua ini memiliki jalur yang langsung terhubung dengan Pasar Pagi Mangga Dua yang menjual produk- produk yang serupa namun terkadang dengan harga yang lebih murah ketimbang ITC Mangga Dua. Namun menurut saya, produk- produk fashion yang dijual di ITC memiliki kualitas yang lebih bagus dan sangat cocok bagi kaum anak muda yang menyukai trend fashion.
Menurut penelitian (Studi Keberhasilan di Jakarta dalam hubungannya dengan kepuasan pengunjung, Jacob L.Lay, 2006:1), ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, dan ITC Cempaka Mas adalah contoh pusat perbelanjaan yang berhasil. Salah satu indikator keberhasilan itu adalah sangat padatnya pengunjung ITC. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi hal ini, seperti misalnya lokasi, pencapaian, harga sewa, pelayanan, konsep desain fisik ITC, atau perilaku pengunjung yang pendekatan studi ini memperhatikan hal-hal mengenai prioritas pembahasan tersebut. Karena faktor-faktor keberhasilan merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sektor retail di tengah keadaan yang kurang menguntungkan. Adapun pembahasan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembobotan dengan studi likert yang kemudian dianalisis merupakan masukan atau input bagi pengelola Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, dan ITC Cempaka Mas.
Selama disana, kami berdua mengelilingi mall selama berjam-jam tanpa bosan dan lelah seperti saat mengunci pintu apartemen pagi hari tadinya. ITC Mangga 2 juga terbagi menjadi 4 arah yang terdiri dari blok A,B, C,D dimana pada setiap bloknya terdapat puluhan toko yang berbeda antar blok. Akhirnya, setelah kami puas berjalan- jalan dan berbelanja banyak barang serta membeli oleh- oleh untuk keluarga kami di Surabaya, kami keluar dari mall ini tepat disaat toko sudah mulai tutup yaitu sekitar pukul 18.00 WIB. Lalu, dari sana kami menggunakan Taxi Bluebird untuk kembali ke Westmark Apartemen untuk meletakkan barang- barang belanjaan kami di kamar sebelum berangkat untuk makan malam bersama Inez yang sudah pulang dari jam magangnya. Kemudian, setelah bersiap- siap akhirnya kami bertiga meninggalkan apartemen sekitar pukul 19.45 WIB untuk menuju Mall Central Park yang hanya menggunakan waktu 10 menit berjalan kaki dari Westmark Apartment.
Sesampainya kami disana, kami mencoba sebuah restoran yang berada di bagian taman Mall yaitu restoran Luciole yang menjual makanan western dan Italian. Disana, saya pun memesan menu favorit mereka yaitu Chicken Steak namun tidak begitu enak menurut penilaian saya. Sesduah makan malam kami pun berjalan- jalan sebentar di dalam Mall dan memasuki beberapa toko yang ada disana seperti Mango, Zara. New Look, Stradivarius dan toko pakaian laninnya. Lalu, ketika waktu menunjukkan pukul 22.00 dan banyak toko yang sudah mulai tutup, maka kami bersinggah sebentar di toko roti Korea yang bernama Tous les Jours untuk membeli beberapa roti sebagai persiapan apabila besok paginya terjadi kejadian konyol lainnya yang menunda makan pagi kami lagi. Akhirnya, sesudah membeli roti kami pun meninggalkan mall dan kembali pulang ke apartemen dengan berjalan kaki untuk beristirahat dan menyiapkan tenaga untuk hari esok yang mudah- mudahan akan menjadi hari yang lebih baik dari hari ini.
Hasil Belanjaan di Mangga Dua
Resto Luciole - Central Park, Jakarta
Ternyata setelah kami mengunci pintu tersebut 2 kali seperti kunci- kunci pintu pada umumnya, kami pun juga mencoba untuk mengecek apakah pintu tersebut sudah terkunci atau belum. Dan nyatanya pintu masih bisa terbuka dengan begitu mudahnya seperti seolah-olah tidak terkunci sama sekali. Awalnya kami berpikir bahwa mungkin cara kami yang salah dalam mengunci pintu tersebut sehingga kami terus berusaha untuk mengunci pintu sampai berhasil dengan menggunakan berbagai cara yang berbeda. Anehnya walaupun kami berdua telah kerap kali mencoba mengunci pintu tersebut secara bergantian, kami tetap berada di situasi yang sama yaitu pintu tersebut tetap tidak dapat dikunci dengan cara apapun sehingga kami mulai cemas akan apa yang harus dilakukan bila pintu benar- benar tidak bisa dikunci. Setelah 30 menit berlalu, kamipun mendapati bahwa ternyata lubang besi pintu di dinding tidak berada di tempat yang tepat dengan besi pegangan kunci sehingga walaupun kami mencoba untuk mengunci pintu selama berkali- kali pastilah akan gagal karena besi pintu tidak dapat masuk ke lubang tersebut karena lubang terletak lebih tinggi dari besi yang seharusnya masuk tepat di lubang tersebut.
Setelah kehabisan ide dan mulai merasa capek karena terus mencoba mengunci pintu tersebut, akhirnya kami berdua pun memutuskan untuk menelepon Inez melalui nomor telepon hotel dimana ia sedang magang. Namun dikarenakan Inez sedang magang, maka telepon genggam miliknya juga sedang dalam kondisi mati sehinnga meninggalkan kami hanya pada satu pilihan yang tersisa yaitu untuk menghubunginya melalui restoran dimana ia sedang magang. Akhirnya, setelah berhasil mencari nomor telepon Hotel Ritz Carlton Jakarta di Internet, kami langsung menghubungi nomor tersebut dan meminta untuk langsung dihubungkan ke bagian restauran dimana Inez sedang bekerja dengan mengatakan bahwa kami adalah pihak dari apartemen dengan suatu urusan yang penting. Memang terdengar konyol namun kami terpaksa untuk melakukannya karena situasi yang genting ini dimana perut kami untuk kesekian kalinya lagi merasakan kelaparan yang luar biasa dan tidak kalah hebatnya dari kelaparan saat berada di dalam taxi Silverbird kemarin. Syukurnya, setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kami dapat dihubungkan dengan Inez dan dari sana saya pun langsung bertanya bagaimana cara mengatasi pintu dari apartemen ini. Inez pun yang sedang bekerja dan dipanggil karena mendapat telefon dari kami berusaha untuk berbicara dengan sangat sopan dan dengan nada yang benar- benar diatur agar tidak menimbulkan kecurigaan apapun dari atasannya. Ternyata jawabannya hanyalah dengan mengangkat pintu sedikit lebih tinggi agar besi dapat masuk di lubang pintu dengan pas.
Akhirnya setelah menutup telepon kamipun mencoba untuk mengunci pintu sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Inez namun nyatanya masih tetap tidak berhasil. Kemudian setelah kami sudah benar- benar capek dan kepanasan oleh udara di luar kamar apartemen yang tidak ber AC, kamipun memutuskan untuk meminta bantuan orang lain yang lebih kuat yaitu satpam dari apartemen ini. Lalu Lovina pun turun ke lobby untuk memanggil satpam dan meminta beliau untuk membantu kami mengunci pintu dengan menunjukkan arahan yang telah diberikan. Alhasil, pintu tersebut akhirnya benar- benar berhasil terkunci dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya oleh bantuan satpam tersebut.
Setelah itu, kami pun turun dan meninggalkan apartemen dan langsung mengunjungi Mall Taman Anggrek sekali lagi untuk membeli sedikit makanan demi mengganjal perut kami yang benar- benar lapar. Kemudian dari sana, kami menggunakan taxi Blurbird yang tersedia di lobby mall untuk berangkat ke Mangga Dua yang memakan waktu sekitar 45 menit oleh sebab jalanan Jakarta yang sangat macet. Sesampainya disana, waktu telah menunjukkan pukul 12.00 dan kami langsung bergegas untuk mencari foodcourt yang berada di lt.2 dari Mall ITC Mangga Dua untuk mendapatkan makan pagi kami. Lalu, saya memesan Mie Ayam dan Pempek Palembang yang dijual di salah satu resto yang tersedia di foodcourt tersebut dan kemudian baru melanjutkan acara shopping kami yang sudah kami tunggu- tunggu ini. ITC Mangga Dua Menyediakan Baju, Pakaian, Baju Wanita, Pakaian Pria mulai dari Baju Kerja, Baju Kantor, Baju Hamil, Baju Balita, Busana, Fashion, Baju Rajut, Jaket Couple, Kaos Couple dan Kaos Murah dan juga sampai ke Baju Anak Branded & Lokal. Dan untuk para saudara saudari muslim di seluruh tanah air, kami juga menjual Baju Muslim, Gamis Muslim, Hijab, Hijab Modern, Hijab Murah, Hijab Modis Termurah Untuk Anda dan terbuka juga bagi semua Reseller Dropship Baju Di Seluruh Indonesia (manggaduajakarta.com , 20 February 2014). Mangga Dua ini juga merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta dan memiliki ratusan toko yang menjual berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Namun, para pemilik kios ITC Mangga Dua dan Apartemen Mangga Dua Court tidak bisa ditingkatkan menjadi hak milik seperti halnya HGB murni. Hal ini berakibat hak atas tanah tersebut tidak dapat diwariskan kepada anak-cucunya. (Dauri Lukman, 2010: 5). Selain itu, ITC Mangga Dua ini memiliki jalur yang langsung terhubung dengan Pasar Pagi Mangga Dua yang menjual produk- produk yang serupa namun terkadang dengan harga yang lebih murah ketimbang ITC Mangga Dua. Namun menurut saya, produk- produk fashion yang dijual di ITC memiliki kualitas yang lebih bagus dan sangat cocok bagi kaum anak muda yang menyukai trend fashion.
Menurut penelitian (Studi Keberhasilan di Jakarta dalam hubungannya dengan kepuasan pengunjung, Jacob L.Lay, 2006:1), ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, dan ITC Cempaka Mas adalah contoh pusat perbelanjaan yang berhasil. Salah satu indikator keberhasilan itu adalah sangat padatnya pengunjung ITC. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi hal ini, seperti misalnya lokasi, pencapaian, harga sewa, pelayanan, konsep desain fisik ITC, atau perilaku pengunjung yang pendekatan studi ini memperhatikan hal-hal mengenai prioritas pembahasan tersebut. Karena faktor-faktor keberhasilan merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sektor retail di tengah keadaan yang kurang menguntungkan. Adapun pembahasan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembobotan dengan studi likert yang kemudian dianalisis merupakan masukan atau input bagi pengelola Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, dan ITC Cempaka Mas.
Selama disana, kami berdua mengelilingi mall selama berjam-jam tanpa bosan dan lelah seperti saat mengunci pintu apartemen pagi hari tadinya. ITC Mangga 2 juga terbagi menjadi 4 arah yang terdiri dari blok A,B, C,D dimana pada setiap bloknya terdapat puluhan toko yang berbeda antar blok. Akhirnya, setelah kami puas berjalan- jalan dan berbelanja banyak barang serta membeli oleh- oleh untuk keluarga kami di Surabaya, kami keluar dari mall ini tepat disaat toko sudah mulai tutup yaitu sekitar pukul 18.00 WIB. Lalu, dari sana kami menggunakan Taxi Bluebird untuk kembali ke Westmark Apartemen untuk meletakkan barang- barang belanjaan kami di kamar sebelum berangkat untuk makan malam bersama Inez yang sudah pulang dari jam magangnya. Kemudian, setelah bersiap- siap akhirnya kami bertiga meninggalkan apartemen sekitar pukul 19.45 WIB untuk menuju Mall Central Park yang hanya menggunakan waktu 10 menit berjalan kaki dari Westmark Apartment.
Sesampainya kami disana, kami mencoba sebuah restoran yang berada di bagian taman Mall yaitu restoran Luciole yang menjual makanan western dan Italian. Disana, saya pun memesan menu favorit mereka yaitu Chicken Steak namun tidak begitu enak menurut penilaian saya. Sesduah makan malam kami pun berjalan- jalan sebentar di dalam Mall dan memasuki beberapa toko yang ada disana seperti Mango, Zara. New Look, Stradivarius dan toko pakaian laninnya. Lalu, ketika waktu menunjukkan pukul 22.00 dan banyak toko yang sudah mulai tutup, maka kami bersinggah sebentar di toko roti Korea yang bernama Tous les Jours untuk membeli beberapa roti sebagai persiapan apabila besok paginya terjadi kejadian konyol lainnya yang menunda makan pagi kami lagi. Akhirnya, sesudah membeli roti kami pun meninggalkan mall dan kembali pulang ke apartemen dengan berjalan kaki untuk beristirahat dan menyiapkan tenaga untuk hari esok yang mudah- mudahan akan menjadi hari yang lebih baik dari hari ini.
Hasil Belanjaan di Mangga Dua
Resto Luciole - Central Park, Jakarta
Resensi Buku Eat, Pray, Love
Judul : Eat Pray Love
Penulis : Elizabeth Gilbert
Panerbit : Abdi Tandur
Tahun terbit : 2010
Tebal halaman : 406 halaman
Teknik baca : Scanning, Skimming & Reviewing
Gambar buku :
Kelebihan buku: Buku ini memiliki alur cerita yang begitu indah dimana Liz telah menceritakan mengenai semua pengalaman hidupnya dari awal hingga akhir pada saat ia mencari jati dirinya yang mulai pudar dengan adanya banyak masalah yang terjadi dalam hidupnya. Dimulai dari petualangan untuk mencari kebahagiaannya dengan mengunjungi 3 tempat yang berbeda dari waktu ke waktu dimana di setiap Negara yang telah dikunjunginya ia dapat melihat budaya-budaya dan aspek kehidupan yang berbeda-beda dan unik. Perjalanannya yang pertama adalah menuju Italia, di sana ia telah mempelajari banyak hal dimulai dari bahasa, gaya hidup, seni untuk menikmati segala sesuatu dalam hidup hingga merasakan banyaknya aneka masakan-masakan italia yang sedap. Selama ia hidup di Italia ia juga menemukan banyak teman-teman baru yang menyayanginya sekaligus yang mengingatkannya akan kisah cintanya yang menyedihkan. Lalu, setelah merasa puas di Italia, ia melakukan perjalanannya yang kedua menuju ke India untuk melakukan doa spiritualnya di sebuah rumah Hindu dan untuk mempelajari seni penyerahan diri akan Guru. Disanapun ia menemukan teman-teman baru yang menyemangatinya untuk berjuang akan hidupnya dan untuk membuka hatinya akan cinta yang baru serta memaafkan dirinya sendiri akan segala kepahitan masa lalu yang telah dialaminya.
Kemudian setelah berjalan beberapa waktu, tiba saatnya bagi dia untuk menuju ke tempat tujuannya yang terakhir yaitu Bali. Selama di Bali, ia menjadi murid dari seorang peramal tua di Bali dan ia akhirnya dapat menemukan sebuah ketenangan batin di hatinya. Selain itu,di Bali ia juga bertemu dengan banyak teman lainnya dan menemukan sebuah cinta sejati dengan seorang lelaki Brazil yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Hingga pada akhir cerita, Elizabeth Gilbert dapat menemukan makna dari kehidupannya yaitu keseimbangan antara kebahagian dengan orang yang dicintainya dengan ketenangan batin dalam hidupnya. Selain itu, ia juga telah belajar banyak hal selama ia berada di Ubud dimulai dari menemukan banyak teman-teman baru yang membantunya untuk menemukan jati dirinya hingga bertemu dengan Felipe, lelaki yang mencintainya. Semua kombinasi keindahan Ubud & pengalaman yang telah ia dapatkan ini benar- benar telah mengubah kehidupannya untuk menjadi lebih baik sekaligus menjadi berkat bagi orang lain.
Kekurangan buku: Menurut saya, sebagai seseorang yang tidak terlalu banyak membaca buku novel, saya merasa bahwa membaca buku ini menggunakan waktu yang cukup lama karena buku ini cukup tebal yaitu memiliki ketebalan sebanyak 300 halaman lebih. Alasan pertama bahwa saya tidak begitu menyukai membaca novel adalah karena tidak terdapat gambar atau illustrasi apapun di dalam suatu novel, tidak seperti majalah, koran dan juga buku cerita lainnya dimana terdapat banyak gambar untuk dapat memberikan imajinasi serta bayangan bagi para pembacanya mengenai suatu detail akan cerita tersebut. Maka dari itu, untuk dapat benar- benar memahami serta membayangkan cerita ini dengan lebih dalam, maka selain membaca buku saya juga memutuskan untuk langsung menonton cerita yang telah dikembangkan menjadi film layar lebar ini dan yang dibintangi oleh aktris wanita terkenal yaitu Julia Roberts. Bagi saya, setelah melihat film dari kisah nyata buku ini, saya dapat lebih mengerti dan membayangkan situasi sebenarnya yang telah terjadi dan diceritakan di dalam buku ini. Memang tidak terlalu banyak perbedaan yang ada di dalam buku novel ini dengan filmnya, namun bagi saya memang membaca buku terasa lebih lama dan membosankan karena saya harus terus membaca bila ingin mengetahui cerita kelanjutan dari buku ini. Beda halnya dengan menonton film yaitu saya tidak perlu melakukan apapun melainkan hanya duduk diam dan serius menonton hingga akhir untuk dapat benar- benar mengerti cerita dari kisah ini. Namun disamping itu, tidak terlalu banyak kekurangan lain yang terdapat dari novel ini karena menurut saya, bila saya dapat membaca suatu buku yang tidak bergambar hingga akhir itu berarti buku tersebut memang cukup menarik untuk dibaca dan menurut saya sejujurnya buku ini memang cukup mengesankan dari segi cerita, pengalaman hingga moral yang diberikan walaupun membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk dapat membaca buku ini hingga akhir.
Pelajaran: Film ini mengandung banyak pesan moral bagi hidup setiap manusia yaitu untuk melepaskan segala masa lalu yang pahit dan mengambil moral dari setiap masalah yang kita hadapi sebagai pengalaman dan pelajaran untuk menjadi lebih baik di masa depan. Elizabeth yang dulunya sangat terpuruk dan tidak mengetahui hal apa yang diinginkan dalam hidupnya kini telah menjadi seseorang yang telah menginspirasi banyak orang lain melalui buku yang ditulisnya. Bagi saya, pengalaman yang telah dialami oleh Elizabeth Gilbert selama ia berada di Ubud Bali adalah pada saat ia bertemu dengan Wayan Nuriyasih, seorang dukun Bali seperti Ketut Liyer namun ia adalah seorang wanita dan masih berumur 30 tahunan yang pada akhirnya menjadi salah seorang teman baik Elizabeth Gilbert. Menurut saya, terjalinnya hubungan baik antara mereka berdua dalam waktu yang singkat dan adanya perasaan ingin saling membantu satu sama lain di antara keduanya adalah suatu hal yang begitu indah. Selain memiliki pengalaman hidup yang sama yaitu bercerai dengan suami mereka masing-masing, mereka juga dapat saling memahami perasaan satu sama lain dengan baik. Kemudian, buku ini menceritakan bahwa kondisi hidup Wayan dengan anak satu-satunya Tutti Nuriyasih sangat memprihatinkan karena mereka harus hidup berpindah-pindah dari waktu ke waktu karena tidak bisa membayar uang kontrak rumahnya sehingga Tutti yang masih berumur 8 tahun juga harus sering berganti-ganti sekolah. Lalu, kebaikan Wayan yang selalu mendoakan Liz setiap hari agar dia dapat menemukan seorang lelaki yang baik dan mencintainya serta pelajaran yang telah ia berikan kepada Liz yaitu 6 cara untuk menyembuhkan sakit hati adalah: vitamin E, banyak istirahat, minum banyak air, melakukan perjalanan ketempat yang jauh dari orang yang kita cintai, bermeditasi dan terakhir mengajarkan hati kita bahwa ini semua adalah sebuah takdir yang harus kita hadapi benar- benar menunjukkan suatu ikatan pertemanan yang kuat diantara mereka berdua.
Saya sangat mengagumi kedekatan persahabatan antara Wayan dan Elizabeth yang semakin hari semakin kuat sehingga menjelang hari ulang tahunnya, Elizabeth Gilbert mengirimkan sebuah email ke semua teman-teman & keluarganya dan menceritakan akan kisah kehidupan Wayan yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri kepada mereka. Selain itu ia juga berharap bahwa mereka bersedia untuk membantunya dalam memberikan donasi uang bagi Wayan Nuriyasih agar ia dapat membeli sebuah rumah di Indonesia bagi dirinya dan anak-anaknya. Ia juga mengatakan bahwa ia akan memberikan jumlah uang yang sama persis dari tabungannya sendiri menurut jumlah total pemberian yang ia dapatkan dari semua rekan-rekannya nanti. Maka dari itu, pelajaran yang telah saya dapatkan dari buku ini adalah mengenai suatu keindahan untuk membantu orang lain dan perasaan bahagia bila dapat melihat orang yang kita sayangi pun turut bahagia.
Selain itu, disini saya juga telah belajar bahwa memang terkadang sebuah ketidakseimbangan dalam hidup adalah suatu bagian dari hidup yang harus kita alami dan yang justru nantinya dapat membawa kita kepada sebuah kehidupan yang seimbang. Maka dari itu, sebagai manusia kita tidak boleh mudah menyerah dan harus selalu berjuang demi mencapai hal yang benar- benar kita inginkan. Kunci dari kebahagiaan setiap orang tidaklah sama karena kebahagiaan adalah sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri jadi hanya kita sendiri yang tahu persis bagaimana cara untuk menjadi bahagia. Dan pada saat kita telah mendapatkannya, kita juga harus tetap mempertahankannya dan berusaha untuk tetap menjadi diri kita yang terbaik karena pada saat kita lengah kebahagiaan itu dapat pergi dengan sendirinya dari hidup kita. Jadi, saya percaya bahwa setiap manusia pasti dapat menemukan kebahagiannya masing-masing bila ia tahu bagaimana cara menghadapi & mengatasi segala masalah di kehidupannya dan selalu berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik kedepannya.
Penulis : Elizabeth Gilbert
Panerbit : Abdi Tandur
Tahun terbit : 2010
Tebal halaman : 406 halaman
Teknik baca : Scanning, Skimming & Reviewing
Gambar buku :
Kelebihan buku: Buku ini memiliki alur cerita yang begitu indah dimana Liz telah menceritakan mengenai semua pengalaman hidupnya dari awal hingga akhir pada saat ia mencari jati dirinya yang mulai pudar dengan adanya banyak masalah yang terjadi dalam hidupnya. Dimulai dari petualangan untuk mencari kebahagiaannya dengan mengunjungi 3 tempat yang berbeda dari waktu ke waktu dimana di setiap Negara yang telah dikunjunginya ia dapat melihat budaya-budaya dan aspek kehidupan yang berbeda-beda dan unik. Perjalanannya yang pertama adalah menuju Italia, di sana ia telah mempelajari banyak hal dimulai dari bahasa, gaya hidup, seni untuk menikmati segala sesuatu dalam hidup hingga merasakan banyaknya aneka masakan-masakan italia yang sedap. Selama ia hidup di Italia ia juga menemukan banyak teman-teman baru yang menyayanginya sekaligus yang mengingatkannya akan kisah cintanya yang menyedihkan. Lalu, setelah merasa puas di Italia, ia melakukan perjalanannya yang kedua menuju ke India untuk melakukan doa spiritualnya di sebuah rumah Hindu dan untuk mempelajari seni penyerahan diri akan Guru. Disanapun ia menemukan teman-teman baru yang menyemangatinya untuk berjuang akan hidupnya dan untuk membuka hatinya akan cinta yang baru serta memaafkan dirinya sendiri akan segala kepahitan masa lalu yang telah dialaminya.
Kemudian setelah berjalan beberapa waktu, tiba saatnya bagi dia untuk menuju ke tempat tujuannya yang terakhir yaitu Bali. Selama di Bali, ia menjadi murid dari seorang peramal tua di Bali dan ia akhirnya dapat menemukan sebuah ketenangan batin di hatinya. Selain itu,di Bali ia juga bertemu dengan banyak teman lainnya dan menemukan sebuah cinta sejati dengan seorang lelaki Brazil yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Hingga pada akhir cerita, Elizabeth Gilbert dapat menemukan makna dari kehidupannya yaitu keseimbangan antara kebahagian dengan orang yang dicintainya dengan ketenangan batin dalam hidupnya. Selain itu, ia juga telah belajar banyak hal selama ia berada di Ubud dimulai dari menemukan banyak teman-teman baru yang membantunya untuk menemukan jati dirinya hingga bertemu dengan Felipe, lelaki yang mencintainya. Semua kombinasi keindahan Ubud & pengalaman yang telah ia dapatkan ini benar- benar telah mengubah kehidupannya untuk menjadi lebih baik sekaligus menjadi berkat bagi orang lain.
Kekurangan buku: Menurut saya, sebagai seseorang yang tidak terlalu banyak membaca buku novel, saya merasa bahwa membaca buku ini menggunakan waktu yang cukup lama karena buku ini cukup tebal yaitu memiliki ketebalan sebanyak 300 halaman lebih. Alasan pertama bahwa saya tidak begitu menyukai membaca novel adalah karena tidak terdapat gambar atau illustrasi apapun di dalam suatu novel, tidak seperti majalah, koran dan juga buku cerita lainnya dimana terdapat banyak gambar untuk dapat memberikan imajinasi serta bayangan bagi para pembacanya mengenai suatu detail akan cerita tersebut. Maka dari itu, untuk dapat benar- benar memahami serta membayangkan cerita ini dengan lebih dalam, maka selain membaca buku saya juga memutuskan untuk langsung menonton cerita yang telah dikembangkan menjadi film layar lebar ini dan yang dibintangi oleh aktris wanita terkenal yaitu Julia Roberts. Bagi saya, setelah melihat film dari kisah nyata buku ini, saya dapat lebih mengerti dan membayangkan situasi sebenarnya yang telah terjadi dan diceritakan di dalam buku ini. Memang tidak terlalu banyak perbedaan yang ada di dalam buku novel ini dengan filmnya, namun bagi saya memang membaca buku terasa lebih lama dan membosankan karena saya harus terus membaca bila ingin mengetahui cerita kelanjutan dari buku ini. Beda halnya dengan menonton film yaitu saya tidak perlu melakukan apapun melainkan hanya duduk diam dan serius menonton hingga akhir untuk dapat benar- benar mengerti cerita dari kisah ini. Namun disamping itu, tidak terlalu banyak kekurangan lain yang terdapat dari novel ini karena menurut saya, bila saya dapat membaca suatu buku yang tidak bergambar hingga akhir itu berarti buku tersebut memang cukup menarik untuk dibaca dan menurut saya sejujurnya buku ini memang cukup mengesankan dari segi cerita, pengalaman hingga moral yang diberikan walaupun membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk dapat membaca buku ini hingga akhir.
Pelajaran: Film ini mengandung banyak pesan moral bagi hidup setiap manusia yaitu untuk melepaskan segala masa lalu yang pahit dan mengambil moral dari setiap masalah yang kita hadapi sebagai pengalaman dan pelajaran untuk menjadi lebih baik di masa depan. Elizabeth yang dulunya sangat terpuruk dan tidak mengetahui hal apa yang diinginkan dalam hidupnya kini telah menjadi seseorang yang telah menginspirasi banyak orang lain melalui buku yang ditulisnya. Bagi saya, pengalaman yang telah dialami oleh Elizabeth Gilbert selama ia berada di Ubud Bali adalah pada saat ia bertemu dengan Wayan Nuriyasih, seorang dukun Bali seperti Ketut Liyer namun ia adalah seorang wanita dan masih berumur 30 tahunan yang pada akhirnya menjadi salah seorang teman baik Elizabeth Gilbert. Menurut saya, terjalinnya hubungan baik antara mereka berdua dalam waktu yang singkat dan adanya perasaan ingin saling membantu satu sama lain di antara keduanya adalah suatu hal yang begitu indah. Selain memiliki pengalaman hidup yang sama yaitu bercerai dengan suami mereka masing-masing, mereka juga dapat saling memahami perasaan satu sama lain dengan baik. Kemudian, buku ini menceritakan bahwa kondisi hidup Wayan dengan anak satu-satunya Tutti Nuriyasih sangat memprihatinkan karena mereka harus hidup berpindah-pindah dari waktu ke waktu karena tidak bisa membayar uang kontrak rumahnya sehingga Tutti yang masih berumur 8 tahun juga harus sering berganti-ganti sekolah. Lalu, kebaikan Wayan yang selalu mendoakan Liz setiap hari agar dia dapat menemukan seorang lelaki yang baik dan mencintainya serta pelajaran yang telah ia berikan kepada Liz yaitu 6 cara untuk menyembuhkan sakit hati adalah: vitamin E, banyak istirahat, minum banyak air, melakukan perjalanan ketempat yang jauh dari orang yang kita cintai, bermeditasi dan terakhir mengajarkan hati kita bahwa ini semua adalah sebuah takdir yang harus kita hadapi benar- benar menunjukkan suatu ikatan pertemanan yang kuat diantara mereka berdua.
Saya sangat mengagumi kedekatan persahabatan antara Wayan dan Elizabeth yang semakin hari semakin kuat sehingga menjelang hari ulang tahunnya, Elizabeth Gilbert mengirimkan sebuah email ke semua teman-teman & keluarganya dan menceritakan akan kisah kehidupan Wayan yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri kepada mereka. Selain itu ia juga berharap bahwa mereka bersedia untuk membantunya dalam memberikan donasi uang bagi Wayan Nuriyasih agar ia dapat membeli sebuah rumah di Indonesia bagi dirinya dan anak-anaknya. Ia juga mengatakan bahwa ia akan memberikan jumlah uang yang sama persis dari tabungannya sendiri menurut jumlah total pemberian yang ia dapatkan dari semua rekan-rekannya nanti. Maka dari itu, pelajaran yang telah saya dapatkan dari buku ini adalah mengenai suatu keindahan untuk membantu orang lain dan perasaan bahagia bila dapat melihat orang yang kita sayangi pun turut bahagia.
Selain itu, disini saya juga telah belajar bahwa memang terkadang sebuah ketidakseimbangan dalam hidup adalah suatu bagian dari hidup yang harus kita alami dan yang justru nantinya dapat membawa kita kepada sebuah kehidupan yang seimbang. Maka dari itu, sebagai manusia kita tidak boleh mudah menyerah dan harus selalu berjuang demi mencapai hal yang benar- benar kita inginkan. Kunci dari kebahagiaan setiap orang tidaklah sama karena kebahagiaan adalah sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri jadi hanya kita sendiri yang tahu persis bagaimana cara untuk menjadi bahagia. Dan pada saat kita telah mendapatkannya, kita juga harus tetap mempertahankannya dan berusaha untuk tetap menjadi diri kita yang terbaik karena pada saat kita lengah kebahagiaan itu dapat pergi dengan sendirinya dari hidup kita. Jadi, saya percaya bahwa setiap manusia pasti dapat menemukan kebahagiannya masing-masing bila ia tahu bagaimana cara menghadapi & mengatasi segala masalah di kehidupannya dan selalu berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik kedepannya.
Keliling Jakarta
Pada bulan Oktober tahun 2013 lalu, saya bersama dengan teman dekat saya bernama Lovina melakukan sebuah liburan kecil mengunjungi ibukota Indonesia yaitu Jakarta demi melanjutkan hobi travelling dan shopping kami yang belum terlaksana semenjak kami memasuki semester 5 dalam perkuliahan jurusan parisiwata kami. Kami merencanakan perjalanan selama 3 malam dan 4 hari untuk bermain- main di Jakarta serta menghabiskan waktu bersama dengan teman kami yang bernama Inez dan yang telah sangat berbaik hati untuk mengijinkan kami menginap bersama dengannya di dalam apartmennya yang bernama Westmark Apartemen.
Saya dan Lovina melakukan perjalanan kami dari Surabaya menuju ke Jakarta pada pukul 09.00 pagi dengan menggunakan pesawat Citilink dan sampai di bandara Cengkareng pada pukul 10.00 WIB. Dari sana kami berencana untuk meletakkan koper- koper barang kami di apartemen dahulu baru melakukan perjalanan yang telah kami rencanakan untuk hari tersebut. Namun diluar dugaan, ternyata antrian untuk taxi Blue Bird di bandara sangatlah padat dan kami mendapatkan nomor antrian 80 dimana saat itu nomor antrian taxi masih berada di nomor 32. Maka dari itu, untuk menghemat waktu kami memutuskan untuk menggunakan taxi lain yang memiliki antrian lebih sedikit dari Blue Bird dengan memilih nama taxi yang sedikit mirip dengan group Blue Bird yaitu Silver Bird. Tanpa mengetahui mengenai ongkos yang akan kami berdua keluarkan untuk membayar taxi mewah tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Westmark Apartemen milik Inez dengan tenang dan semangat untuk memulai perjalanan traveling kami di hari yang cerah ini.
Disaat kami telah hampir sampai di apartemen tersebut dengan mengikuti alamat yang telah diberikan oleh Inez, ternyata supir taxi tersebut tidak dapat menemukan lokasi dari Westmark Apartemen ini. Dikarenakan saat itu teman kami Inez sedang bertugas untuk magang di sebuat restoran hotel bintang 5 yaitu Ritz Carlton Jakarta, maka kami tidak dapat menghubunginya disaat ia sedang bekerja. Lalu, kami memutuskan untuk bertanya saja kepada satpam dan petugas- petugas yang sedang berjaga di sekitar alamat tersebut . Namun sayangnya tidak satupun dari mereka yang mengetahui mengenai keberadaan dari apartemen ini sehingga kami banyak berputar- putar dan malahan mengikuti petunjuk warga yang kemudian membawa kami di jalan yang salah. Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 12.30 WIB dan kami berdua sudah tidak tahan untuk menahan lapar karena terus berada di taxi tersebut selama kurang lebih 2 jam dan diapit oleh kemacetan kota Jakarta yang luar biasa sehingga akhirnya kami memutuskan untuk berhenti saja di Mall Taman Anggrek dan kemudian baru memikirkan keberadaan dari apartemen tersebut setelah kami mengisi perut. Namun pada saat pengecekan muatan taxi di Mall Taman Aggrek, supir taxi tersebut menyakan sekali lagi mengenai Westmark Apartemen dan ternyata petugas mall tersebut langsung menunjukkan sebuah bangunan putih tinggi yang masih terlihat sangat baru tepat di depan mata kami. Dengan perasaan penuh sukacita, akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di apartemen tersebut dahulu untuk menitipkan koper bawaan kami di lobby apartemen dan baru kemudian menyeberang untuk makan siang di Mall Taman Anggrek. Disaat kami turun dari taxi, begitu kagetnya kami berdua ternyata total tagihan yang harus kami bayar adalah sebesar 270ribu rupiah untuk perjalanan dari bandara menuju apartemen ini. Namun darisini kami dapat belajar mengenai pemilihan taxi yang benar dan aman untuk menghindari kejadian konyol seperti ini lagi.
Akhirnya, setelah kami menitipkan koper kami di lobby hotel karena kami belum memiliki kunci apartemen, kami langsung berkungjung ke Mall Taman Anggrek untuk makan siang dan memilih restoran seadanya yang terlihat enak di mata kami. Lalu, pilihan tersebut jatuh di restoran Marugame Udon yang terletak di lt. 3 Mall Taman Anggrek dengan memilih menu beef carry udon yang terasa sangat lezat bagi perut kami yang sangat kelaparan.Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi kami untuk makan dan kemudian sebelum melanjutkan perjalanan kami untuk menuju ke Grand Indonesia, saya membeli segelas minuman ShareTea yang tidak kalah enaknya dengan menu makan siang saya yaitu Cocoa with Rocksalt and Cheese yang dijual berdekatan dengan restoran Marugame Udon ini.
Dari sini, kami melanjutkan perjalanan kami dengan menggunakan taxi Bluebird yang banyak sekali tersedia di depan lobby Mall tanpa perlu antri sedikitpun sehingga sudah membuat kami lupa akan kejadian buruk yang telah terjadi beberapa jam yang sebelumya. Sesampainya kami di Grand Indonesia, kami berjalan- jalan di sepanjang mall dan memasuki banyak toko pakaian wanita seperti Mango, Zara dan tentunya toko favorit kami berdua yang belum ada di Surabaya yaitu Forever 21. Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat bila kaum wanita telah menemukan tempat yang sangat pas dan nyaman baginya untuk berbelanja. Akhirnya setelah puas mengelilingi seluruh Grand City, waktu telah menunjukan pukul 19.30 WIB yang berarti bahwa sudah saatnya bagi kami berdua untuk mengisi perut kami lagi. Kemudian setelah melihat- lihat banyak pilihan restoran yang tersedia di Mall ini, kami memilih untuk makan malam di Magnum Cafe yang sangat terkenal ini. Cafe ini adalah cafe khusus milik Walls dan menjual menu yang hampir sepenuhnya menggunakan es krim Magnum yang disajikan dengan berbagai macam ide dan kreasi hidangan yang unik dan berbeda-beda. Disana, kami memilih 3 macam menu makanan dan dessert yaitu Chicken Wings, Mini Burgers dan menu favorit kami yaitu De Constructed Cheesecake yang terdiri dari 1 buah es krim dan wafer berisi cheesecake yang memiliki kelezatan yang tidak dapat diucapkan dengan kata- kata. Dari sana, kami menyebarang menuju ke Mall Plaza Indonesia yang berada tepat di depan Mall Grand Indonesia untuk berjalan- jalan sebentar sebelum kami pulang kembali ke Westmark apartement. Namun jika dibandingkan, hampir seluruh toko yang dibuka di Plaza Indonesia menjual barang- barang yang bermerek dan memiliki kelas yang lebih tinggi dari Grand Indonesia contohnya adalah seperti Red Valentino, Hugo Boss dan lain- lain.
Kemudian saat waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB kami menggunakan taxi BlueBird lagi yang tersedia di luar lobby mall untuk kembali ke apartemen dan beristirahat. Sesampainya di apartemen, kami disambut sangat baik oleh Inez yang telah pulang dari jam kerja magangnya dan yang sudah menunggu kami di kamar. Lalu kami teringat akan kejadian konyol yang terjadi siang hari tadi dan menceritakannya kepada Inez. Dan kemudian, ia juga menceritakan mengenai apartemen ini yang ternyata adalah apartmen yang masih baru dibangun di Jakarta dan yang telah berdiri selama kurang lebih setengah tahun pada waktu saya berkunjung. Walaupun apartemen ini memiliki lokasi yang sangat mencolok yaitu persis di depan Mall Taman Anggrek Jakarta namun karena masih tergolong bangunan yang sangat baru maka masih belum banyak masyarakat yang mengetahui mengenai adanya apartemen ini. Jadi tidak heran apabila supir taxi dan petugas- petugas tersebut masih belum benar- benar mengenal gedung yang dulunya adalah jalur hijau untuk tol namun yang telah dibangun menjadi apartemen ini. Akhirnya setelah selesai berbincang- bincang, kami pun bersiap- siap untuk tidur dan menyimpan tenaga untuk melakukan aktivitas kami di esok harinya.
Beef Curry Udon
De Costructed Cheese - Magnum Cafe
Saya dan Lovina melakukan perjalanan kami dari Surabaya menuju ke Jakarta pada pukul 09.00 pagi dengan menggunakan pesawat Citilink dan sampai di bandara Cengkareng pada pukul 10.00 WIB. Dari sana kami berencana untuk meletakkan koper- koper barang kami di apartemen dahulu baru melakukan perjalanan yang telah kami rencanakan untuk hari tersebut. Namun diluar dugaan, ternyata antrian untuk taxi Blue Bird di bandara sangatlah padat dan kami mendapatkan nomor antrian 80 dimana saat itu nomor antrian taxi masih berada di nomor 32. Maka dari itu, untuk menghemat waktu kami memutuskan untuk menggunakan taxi lain yang memiliki antrian lebih sedikit dari Blue Bird dengan memilih nama taxi yang sedikit mirip dengan group Blue Bird yaitu Silver Bird. Tanpa mengetahui mengenai ongkos yang akan kami berdua keluarkan untuk membayar taxi mewah tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Westmark Apartemen milik Inez dengan tenang dan semangat untuk memulai perjalanan traveling kami di hari yang cerah ini.
Disaat kami telah hampir sampai di apartemen tersebut dengan mengikuti alamat yang telah diberikan oleh Inez, ternyata supir taxi tersebut tidak dapat menemukan lokasi dari Westmark Apartemen ini. Dikarenakan saat itu teman kami Inez sedang bertugas untuk magang di sebuat restoran hotel bintang 5 yaitu Ritz Carlton Jakarta, maka kami tidak dapat menghubunginya disaat ia sedang bekerja. Lalu, kami memutuskan untuk bertanya saja kepada satpam dan petugas- petugas yang sedang berjaga di sekitar alamat tersebut . Namun sayangnya tidak satupun dari mereka yang mengetahui mengenai keberadaan dari apartemen ini sehingga kami banyak berputar- putar dan malahan mengikuti petunjuk warga yang kemudian membawa kami di jalan yang salah. Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 12.30 WIB dan kami berdua sudah tidak tahan untuk menahan lapar karena terus berada di taxi tersebut selama kurang lebih 2 jam dan diapit oleh kemacetan kota Jakarta yang luar biasa sehingga akhirnya kami memutuskan untuk berhenti saja di Mall Taman Anggrek dan kemudian baru memikirkan keberadaan dari apartemen tersebut setelah kami mengisi perut. Namun pada saat pengecekan muatan taxi di Mall Taman Aggrek, supir taxi tersebut menyakan sekali lagi mengenai Westmark Apartemen dan ternyata petugas mall tersebut langsung menunjukkan sebuah bangunan putih tinggi yang masih terlihat sangat baru tepat di depan mata kami. Dengan perasaan penuh sukacita, akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di apartemen tersebut dahulu untuk menitipkan koper bawaan kami di lobby apartemen dan baru kemudian menyeberang untuk makan siang di Mall Taman Anggrek. Disaat kami turun dari taxi, begitu kagetnya kami berdua ternyata total tagihan yang harus kami bayar adalah sebesar 270ribu rupiah untuk perjalanan dari bandara menuju apartemen ini. Namun darisini kami dapat belajar mengenai pemilihan taxi yang benar dan aman untuk menghindari kejadian konyol seperti ini lagi.
Akhirnya, setelah kami menitipkan koper kami di lobby hotel karena kami belum memiliki kunci apartemen, kami langsung berkungjung ke Mall Taman Anggrek untuk makan siang dan memilih restoran seadanya yang terlihat enak di mata kami. Lalu, pilihan tersebut jatuh di restoran Marugame Udon yang terletak di lt. 3 Mall Taman Anggrek dengan memilih menu beef carry udon yang terasa sangat lezat bagi perut kami yang sangat kelaparan.Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi kami untuk makan dan kemudian sebelum melanjutkan perjalanan kami untuk menuju ke Grand Indonesia, saya membeli segelas minuman ShareTea yang tidak kalah enaknya dengan menu makan siang saya yaitu Cocoa with Rocksalt and Cheese yang dijual berdekatan dengan restoran Marugame Udon ini.
Dari sini, kami melanjutkan perjalanan kami dengan menggunakan taxi Bluebird yang banyak sekali tersedia di depan lobby Mall tanpa perlu antri sedikitpun sehingga sudah membuat kami lupa akan kejadian buruk yang telah terjadi beberapa jam yang sebelumya. Sesampainya kami di Grand Indonesia, kami berjalan- jalan di sepanjang mall dan memasuki banyak toko pakaian wanita seperti Mango, Zara dan tentunya toko favorit kami berdua yang belum ada di Surabaya yaitu Forever 21. Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat bila kaum wanita telah menemukan tempat yang sangat pas dan nyaman baginya untuk berbelanja. Akhirnya setelah puas mengelilingi seluruh Grand City, waktu telah menunjukan pukul 19.30 WIB yang berarti bahwa sudah saatnya bagi kami berdua untuk mengisi perut kami lagi. Kemudian setelah melihat- lihat banyak pilihan restoran yang tersedia di Mall ini, kami memilih untuk makan malam di Magnum Cafe yang sangat terkenal ini. Cafe ini adalah cafe khusus milik Walls dan menjual menu yang hampir sepenuhnya menggunakan es krim Magnum yang disajikan dengan berbagai macam ide dan kreasi hidangan yang unik dan berbeda-beda. Disana, kami memilih 3 macam menu makanan dan dessert yaitu Chicken Wings, Mini Burgers dan menu favorit kami yaitu De Constructed Cheesecake yang terdiri dari 1 buah es krim dan wafer berisi cheesecake yang memiliki kelezatan yang tidak dapat diucapkan dengan kata- kata. Dari sana, kami menyebarang menuju ke Mall Plaza Indonesia yang berada tepat di depan Mall Grand Indonesia untuk berjalan- jalan sebentar sebelum kami pulang kembali ke Westmark apartement. Namun jika dibandingkan, hampir seluruh toko yang dibuka di Plaza Indonesia menjual barang- barang yang bermerek dan memiliki kelas yang lebih tinggi dari Grand Indonesia contohnya adalah seperti Red Valentino, Hugo Boss dan lain- lain.
Kemudian saat waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB kami menggunakan taxi BlueBird lagi yang tersedia di luar lobby mall untuk kembali ke apartemen dan beristirahat. Sesampainya di apartemen, kami disambut sangat baik oleh Inez yang telah pulang dari jam kerja magangnya dan yang sudah menunggu kami di kamar. Lalu kami teringat akan kejadian konyol yang terjadi siang hari tadi dan menceritakannya kepada Inez. Dan kemudian, ia juga menceritakan mengenai apartemen ini yang ternyata adalah apartmen yang masih baru dibangun di Jakarta dan yang telah berdiri selama kurang lebih setengah tahun pada waktu saya berkunjung. Walaupun apartemen ini memiliki lokasi yang sangat mencolok yaitu persis di depan Mall Taman Anggrek Jakarta namun karena masih tergolong bangunan yang sangat baru maka masih belum banyak masyarakat yang mengetahui mengenai adanya apartemen ini. Jadi tidak heran apabila supir taxi dan petugas- petugas tersebut masih belum benar- benar mengenal gedung yang dulunya adalah jalur hijau untuk tol namun yang telah dibangun menjadi apartemen ini. Akhirnya setelah selesai berbincang- bincang, kami pun bersiap- siap untuk tidur dan menyimpan tenaga untuk melakukan aktivitas kami di esok harinya.
Beef Curry Udon
De Costructed Cheese - Magnum Cafe
Rabu, 19 Februari 2014
Liburan Korea 2013
Korea saat ini telah menjadi salah satu negara destinasi yang sangat digemari oleh masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Korea adalah sebuah negara yang memiliki 4 musim yang berbeda dimulai dari musim semi, musim kemarau, musim gugur hingga musim dingin yang selalu memberikan nuansa yang berbeda dalam satu tahun. Sebagai negara yang sangat maju, mereka memiliki banyak sekali tempat wisata yang sangat menarik dan wajib untuk dikunjungi bagi semua wisatawan di dunia. Perjalanan pertama saya ke Korea adalah pada tahun 2010 bersama dengan Karmel Tour selama 5 hari dan 6 malam dimana saya telah merasakan berbagai macam hotel penginapan dari hotel bintang 3 hingga hotel bintang 5. Namun liburan bersama teman- teman kuliah yang telah saya lakukan pada tahun 2013 lalu, terasa sedikit berbeda dengan perjalanan ke Korea saya yang sebelumnya. Hal yang membedakan dari kedua liburan tersebut adalah dari tempat wisata serta pengalaman berbeda yang telah saya dapatkan di kunjungan yang pertama dan kedua. Pada kunjungan kedua, saya mengunjungi lebih banyak tempat dan mencoba lebih banyak makanan tradisional Korea yang belum pernah saya coba pada tahun 2010 lalu.
Keberangkatan saya ke Korea adalah dengan menggunakan maskapai pesawat Cathay Pacific selama 4 jam dari Surabaya menuju ke Hongkong lalu berlanjut selama 3 jam dari Hongkong menuju ke Seoul. Dari bandara Incheon, saya bersama teman- teman langsung melakukan perjalanan menuju Universitas Solbridge yang berada di kota Daejong selama kurang lebih 3 jam dan didampingi oleh tur leader kami yang sangat lucu bernama Mister Paul Jeon. Sesampainya di Solbridge University, saya dan teman- teman dapat melihat serta memahami cara pembelajaran yang digunakan oleh universitas tersebut yaitu dengan menggunakan bahasa inggris. Selain itu, universitas juga menyediakan banyak fasilitas pembelajaran yang cukup lengkap dimulai dari lab dapur, lapangan olahraga, perpustakaan, kolam renang, kantin, hingga banyak fasilitas lain untuk memudahkan proses studi bagi semua mahasiswa di universitas tersebut. Disana, kami juga telah mencoba menu spesial buatan kantin universitas Solbride yaitu nasi bulbogi yang sangat lezat dan memiliki porsi yang cukup besar untuk satu orang. Dari sana, kami menggunakan bis tur untuk kembali ke Seoul dan menginap di Western Hotel untuk beristirahat dan menyiapkan perjalanan kami di hari yang kedua.
Esoknya, kami mengunjungi Nami Island yaitu sebuah pulau yang berada di Chuncheon dan memiliki luas tanah sebesar 462,809 m2. Pulau ini menggunakan nama Nami untui mengenang General Nami yang telah memenangkan peperangan melawan pemberontakan pada tahun 1455-1468 dahulu. Nami Island memiliki pemandangan yang sangat luar biasa indahnya dan dipenuhi oleh banyak pepohonan serta taman alami yang semakin membuat pulai ini terlihat sangat asri sehingga tidak memungkinkan siapapun yang telah mengunjungi pulau ini pulang tanpa mengambil satu fotopun. Beberapa fasilitas memuaskan yang tersedia disini adalah dimulai dari taman botanical, restaurant, cafe, photo corner, arena permainan bungy jumping, auditorium untuk konser musik ataupun drama di setiap minggunya hingga patung- patung pahatan yang sangat unik di banyak area pulau tersebut. Setelah puas bermain dan berfoto- foto di Nami Island, kami mendapatkan makan siang di salah satu restauran Nami Island untuk mencoba menu khusus mereka yaitu daging bakar ayam yang sangat nikmat dan populer. Kemudian setelah makan siang, kami melakukan perjalanan kembali menuju ke Seoul dan bersinggah di salah satu tempat perbelanjaan terbesar di Korea yaitu Dongdaemun dimana saya dan teman- teman diberi waktu sekitar 2 jam untuk berjalan- jalan dan berbelanja untuk membeli segala keperluan yang kami butuhkan sebelum penerbangan menuju ke Jeju Island keesokan paginya.
Pada hari yang ketiga, kami melakukan penerbangan menuju ke Jeju Island dengan menggunakan pesawat kecil Korean Air yang berlangsung selama 1 jam dari kota Seoul. Sesampainya kami disana, kami melakukan perjalanan dari bandara menuju ke sebuah restoran di Jeju untuk mendapatkan makan siang kami yaitu menu ayam ginseng dan nasi. Dari sana, kami melanjutkan perjalanan menuju taman Mysterious Road dan sebuah pantai di Jeju untuk melihat pemandangan yang indah serta berfoto- foto bersama teman sebelum melanjutkan perjalanan menuju Nanta Show untuk melihat pertunjukkan drama musikal memasak yang sangat memukau. Kemudian, kami mendapatkan makan malam dan berhenti di Hotel Neighbourhood Jeju untuk beristirahat pada malam harinya dan menyiapkan tenanga untuk kunjungan di keesokan harinya. Esok paginya, kami melanjutkan perjalanan menuju pegunungan dan perumahan tradisional yang ada di Jeju dan kemudian menuju ke sebuah museum boneka bernama teddy bear museum dimana seluruh rumah tersebut dipenuhi oleh boneka beruang berbagai ukuran dan yang telah ditata dengan berbagai konsep yang berbeda- beda sebagai koleksi dari museum tersebut. Sorenya, perjalanan dilanjutkan menuju ke sebuah museum 3D dimana saya dan teman- teman mendapatkan banyak sekali foto unik dan gila karena mengikuti berbagai pose yang telah ditentukan bagi setiap gambaran 3D yang telah dilukiskan di museum tersebut.
Esok paginya, kami melakukan penerbangan kembali menuju kota Seoul dan mengunjungi Lotte World yaitu sebuah arena taman bermain yang sangat besar seperti layaknya sebuah Disneyland milik Korea dimana terdapat berbagai macam arena permainan outdoor maupun indoor yaitu di dalam sebuah mall yang berisikan banyak toko, restaurant, panggung drama musikal, cafe hingga area permainan ice skating di lantai paling bawah. Pada malamnya, kami menginap kembali di hotel awal kami yaitu Western Hotel untuk beristirahat dan kemudian melakukan perjalanan mengunjungi National Museum Korea pada keesokan paginya. Lalu destinasi terakhir kami adalah Myeng-dong yaitu pusat perbelanjaan terbesar di Seoul dimana saya dan teman- teman telah berbelanja dan membeli banyak oleh- oleh untuk keluarga sebelum kembali terbang ke Surabaya keesokan paginya. Hari terakhir, kami melakukan penerbangan pulang dari Seoul menuju ke Hongkong selama 3 jam dan kemudian dilanjutkan kembali Ke Surabaya selama 4 jam dengan menggunakan maskapai pesawat Cathay Pasific. Akhirnya kami tiba di Surabaya pada sekitar pukul 21.00 WIB dengan beribu kenangan unik dan pengalaman indah untuk dibagikan bersama dengan keluarga dan teman- teman ke dalam karya tertulis ini.
Nami Island
Teddy Bear Museum, Jeju
Lotte World
Keberangkatan saya ke Korea adalah dengan menggunakan maskapai pesawat Cathay Pacific selama 4 jam dari Surabaya menuju ke Hongkong lalu berlanjut selama 3 jam dari Hongkong menuju ke Seoul. Dari bandara Incheon, saya bersama teman- teman langsung melakukan perjalanan menuju Universitas Solbridge yang berada di kota Daejong selama kurang lebih 3 jam dan didampingi oleh tur leader kami yang sangat lucu bernama Mister Paul Jeon. Sesampainya di Solbridge University, saya dan teman- teman dapat melihat serta memahami cara pembelajaran yang digunakan oleh universitas tersebut yaitu dengan menggunakan bahasa inggris. Selain itu, universitas juga menyediakan banyak fasilitas pembelajaran yang cukup lengkap dimulai dari lab dapur, lapangan olahraga, perpustakaan, kolam renang, kantin, hingga banyak fasilitas lain untuk memudahkan proses studi bagi semua mahasiswa di universitas tersebut. Disana, kami juga telah mencoba menu spesial buatan kantin universitas Solbride yaitu nasi bulbogi yang sangat lezat dan memiliki porsi yang cukup besar untuk satu orang. Dari sana, kami menggunakan bis tur untuk kembali ke Seoul dan menginap di Western Hotel untuk beristirahat dan menyiapkan perjalanan kami di hari yang kedua.
Esoknya, kami mengunjungi Nami Island yaitu sebuah pulau yang berada di Chuncheon dan memiliki luas tanah sebesar 462,809 m2. Pulau ini menggunakan nama Nami untui mengenang General Nami yang telah memenangkan peperangan melawan pemberontakan pada tahun 1455-1468 dahulu. Nami Island memiliki pemandangan yang sangat luar biasa indahnya dan dipenuhi oleh banyak pepohonan serta taman alami yang semakin membuat pulai ini terlihat sangat asri sehingga tidak memungkinkan siapapun yang telah mengunjungi pulau ini pulang tanpa mengambil satu fotopun. Beberapa fasilitas memuaskan yang tersedia disini adalah dimulai dari taman botanical, restaurant, cafe, photo corner, arena permainan bungy jumping, auditorium untuk konser musik ataupun drama di setiap minggunya hingga patung- patung pahatan yang sangat unik di banyak area pulau tersebut. Setelah puas bermain dan berfoto- foto di Nami Island, kami mendapatkan makan siang di salah satu restauran Nami Island untuk mencoba menu khusus mereka yaitu daging bakar ayam yang sangat nikmat dan populer. Kemudian setelah makan siang, kami melakukan perjalanan kembali menuju ke Seoul dan bersinggah di salah satu tempat perbelanjaan terbesar di Korea yaitu Dongdaemun dimana saya dan teman- teman diberi waktu sekitar 2 jam untuk berjalan- jalan dan berbelanja untuk membeli segala keperluan yang kami butuhkan sebelum penerbangan menuju ke Jeju Island keesokan paginya.
Pada hari yang ketiga, kami melakukan penerbangan menuju ke Jeju Island dengan menggunakan pesawat kecil Korean Air yang berlangsung selama 1 jam dari kota Seoul. Sesampainya kami disana, kami melakukan perjalanan dari bandara menuju ke sebuah restoran di Jeju untuk mendapatkan makan siang kami yaitu menu ayam ginseng dan nasi. Dari sana, kami melanjutkan perjalanan menuju taman Mysterious Road dan sebuah pantai di Jeju untuk melihat pemandangan yang indah serta berfoto- foto bersama teman sebelum melanjutkan perjalanan menuju Nanta Show untuk melihat pertunjukkan drama musikal memasak yang sangat memukau. Kemudian, kami mendapatkan makan malam dan berhenti di Hotel Neighbourhood Jeju untuk beristirahat pada malam harinya dan menyiapkan tenanga untuk kunjungan di keesokan harinya. Esok paginya, kami melanjutkan perjalanan menuju pegunungan dan perumahan tradisional yang ada di Jeju dan kemudian menuju ke sebuah museum boneka bernama teddy bear museum dimana seluruh rumah tersebut dipenuhi oleh boneka beruang berbagai ukuran dan yang telah ditata dengan berbagai konsep yang berbeda- beda sebagai koleksi dari museum tersebut. Sorenya, perjalanan dilanjutkan menuju ke sebuah museum 3D dimana saya dan teman- teman mendapatkan banyak sekali foto unik dan gila karena mengikuti berbagai pose yang telah ditentukan bagi setiap gambaran 3D yang telah dilukiskan di museum tersebut.
Esok paginya, kami melakukan penerbangan kembali menuju kota Seoul dan mengunjungi Lotte World yaitu sebuah arena taman bermain yang sangat besar seperti layaknya sebuah Disneyland milik Korea dimana terdapat berbagai macam arena permainan outdoor maupun indoor yaitu di dalam sebuah mall yang berisikan banyak toko, restaurant, panggung drama musikal, cafe hingga area permainan ice skating di lantai paling bawah. Pada malamnya, kami menginap kembali di hotel awal kami yaitu Western Hotel untuk beristirahat dan kemudian melakukan perjalanan mengunjungi National Museum Korea pada keesokan paginya. Lalu destinasi terakhir kami adalah Myeng-dong yaitu pusat perbelanjaan terbesar di Seoul dimana saya dan teman- teman telah berbelanja dan membeli banyak oleh- oleh untuk keluarga sebelum kembali terbang ke Surabaya keesokan paginya. Hari terakhir, kami melakukan penerbangan pulang dari Seoul menuju ke Hongkong selama 3 jam dan kemudian dilanjutkan kembali Ke Surabaya selama 4 jam dengan menggunakan maskapai pesawat Cathay Pasific. Akhirnya kami tiba di Surabaya pada sekitar pukul 21.00 WIB dengan beribu kenangan unik dan pengalaman indah untuk dibagikan bersama dengan keluarga dan teman- teman ke dalam karya tertulis ini.
Nami Island
Teddy Bear Museum, Jeju
Lotte World
Christmas 2013
Menjelang liburan akhir tahun 2013, saya menghabiskan banyak waktu dengan teman- teman dan keluarga untuk mengunjungi banyak tempat dan restoran- restoran baru yang telah dibuka di kota kelahiran saya yaitu Surabaya. Sebagai seorang mahasiswa jurusan pariwisata di Universitas Ciputra Surabaya, saya memang memiliki passion yang besar untuk melakukan traveling. Maka dari itu, disaat liburan kuliah yang berjangka waktu kurang lebih 2 bulan ini, saya memiliki banyak waktu luang untuk menjelajahi kota Surabaya lebih dalam lagi dan untuk menemukan hal- hal baru yang belum saya ketahui sebelumya. Menurut saya, saat ini Surabaya telah menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia, terutama pada saat menjelang akhir pekan dimana hampir seluruh jalanan raya selalu penuh akan kendaraan beroda. Dimulai dari bertambahnya gedung- gedung mall serta banyak tempat makan yang baru semakin mendukung akan padatnya lalu lintas kota yang terkadang juga menimbulkan kemacetan di banyak tempat.
Dari hasil kunjungan yang telah saya lakukan selama bulan Desember 2013 hingga January 2014 ini, saya mendapati bahwa banyak cafe dan restoran baru yang telah dibuka di area Surabaya Timur contohnya seperti restoran Domicile yang berada di Jalan Sumatra dan resto 1914 yang berada di Jalan Raya Darmo Kali yang tepatnya dahulu adalah tempat kedutaan Perancis yang saat ini telah berpindah tempat. Restoran Domicile menjual menu makanan dan minuman yang lebih tergolong makanan western dan italian sedangkan restoran 1914 memiliki sebuah konsep resto yang unik karena mereka memiliki 4 sub resto yang terdiri dari makanan Jepang, Mexico,Western, Italian dan juga menyediakan 3 buah bar serta area taman yang cukup luas dan berada tepat di tengah resto.
Sedikit cerita mengenai restoran domicile, saya mendapati bahwa terdapat banyak hal menarik dari restoran yang baru berdiri sekitar 2 minggu ini. Dimulai dari model bangunan serta design interior yang digunakan oleh Domicile sangat terlihat elit,elegant dan indah. Mereka banyak menggunakan dedaunan dan kayu sebagai atap penutup bagian resto yang outdoor sehingga sangat terlihat alami dan enak dipandang mata karena memberikan sebuah atmosphere ramah lingkungan dan bangunan yang hijau. Mereka juga telah menata restoran dengan sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pemandangan yang indah di sekitar area restoran dan yang juga menjadi salah satu point plus bagi mereka karena telah memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya dari sejak mereka menjejakkan kaki di restoran ini. Harga menu makanan dan minuman yang disediakan disini memang tergolong sedikit mahal dan ditujukan bagi kalangan menengah keatas dengan kisaran harga dari Rp.50.000 hingga Rp.400.000.
Mengenai restoran 1914, saya telah mencoba sub resto mexican food bersama dengan teman- teman saya pada saat hari soft opening mereka tanggal 29 January 2014 lalu. Namun bagi saya, menu makanan mexican tidak terlalu cocok bagi saya dan teman- teman sehingga banyak makanan yang masih tersisa di piring kami. Selain itu harga makanan yang dijual juga tergolong sangat mahal untuk tipe dan kualitas makanan yang disajikan karena memang tidak sepadan dengan harga yang harus kami bayar. Namun disamping itu, mereka memiliki design restoran yang tidak kalah indah dengan domicile dan service karyawan yang sangat baik sehingga tidak terlalu mengecewakan bagi kami karena saya dan teman- teman bisa mendapatkan banyak foto yang indah oleh bantuan para karyawan restoran yang telah membantu memfoto kami dengan sangat sopan dan senang hati sehingga setidaknya dapat membayar kualitas makanan resto yang kurang tersebut.
Di samping kuliner, saya juga telah menghabiskan waktu liburan dengan mengikuti les privat menjahit karena saya sangat mencintai fashion dan ingin sekali dapat membuat baju rancangan saya sendiri dan mengenakannya di kemudian hari. Di umur saya yang akan beranjak 21 tahun pada tanggal 30 Mei mendatang, saya tentunya mulai berpikir untuk menciptakan sebuah karir yang akan survive di masa depan saya. Maka dari itu, disamping traveling, saya telah merencanakan untuk menjadi seorang penjahit baju pada saat saya telah lulus kuliah nanti untuk merealisasikan mimpi sejak kecil yaitu menjadi seorang fashion designer. Akhir kata, saya berharap bahwa di kemudian hari semua hal- hal yang telah saya lakukan selama 20 tahun ini dapat menjadi seseuatu yang berguna dan bermanfaat dalam meniti karir di masa depan saya nanti. Sebagai manusia, tentunya saya telah melewati banyak hal dari yang mudah hingga sangat sulit dimana semuanya juga telah membentuk diri saya untuk menjadi saya yang sekarang ini. Semua pengalaman, kenangan, pengetahuan, masa senang maupun duka serta kegagalan dan kesalahan yang telah saya lakukan selama ini telah menjadi pelajaran yang sangat berharga di dalam hidup saya untuk dapat belajar dan berusaha lebih lagi demi menjadi seseorang yang lebih baik di masa depan. Saya percaya bahwa setiap manusia yang berusaha pasti akan menerima kesuksesannya walaupun terkadang banyak terdapat halangan di tengah perjalanannya karena hal itulah yang justru menjadi kunci utama kesuksesan seseorang apabila ia dapat bangkit dari keterpurukan dan memberikan usaha 200% untuk kembali berjuang demi sesuatu yang benar- benar ia inginkan.
Resto Domicile
Resto 1914
Dari hasil kunjungan yang telah saya lakukan selama bulan Desember 2013 hingga January 2014 ini, saya mendapati bahwa banyak cafe dan restoran baru yang telah dibuka di area Surabaya Timur contohnya seperti restoran Domicile yang berada di Jalan Sumatra dan resto 1914 yang berada di Jalan Raya Darmo Kali yang tepatnya dahulu adalah tempat kedutaan Perancis yang saat ini telah berpindah tempat. Restoran Domicile menjual menu makanan dan minuman yang lebih tergolong makanan western dan italian sedangkan restoran 1914 memiliki sebuah konsep resto yang unik karena mereka memiliki 4 sub resto yang terdiri dari makanan Jepang, Mexico,Western, Italian dan juga menyediakan 3 buah bar serta area taman yang cukup luas dan berada tepat di tengah resto.
Sedikit cerita mengenai restoran domicile, saya mendapati bahwa terdapat banyak hal menarik dari restoran yang baru berdiri sekitar 2 minggu ini. Dimulai dari model bangunan serta design interior yang digunakan oleh Domicile sangat terlihat elit,elegant dan indah. Mereka banyak menggunakan dedaunan dan kayu sebagai atap penutup bagian resto yang outdoor sehingga sangat terlihat alami dan enak dipandang mata karena memberikan sebuah atmosphere ramah lingkungan dan bangunan yang hijau. Mereka juga telah menata restoran dengan sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pemandangan yang indah di sekitar area restoran dan yang juga menjadi salah satu point plus bagi mereka karena telah memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya dari sejak mereka menjejakkan kaki di restoran ini. Harga menu makanan dan minuman yang disediakan disini memang tergolong sedikit mahal dan ditujukan bagi kalangan menengah keatas dengan kisaran harga dari Rp.50.000 hingga Rp.400.000.
Mengenai restoran 1914, saya telah mencoba sub resto mexican food bersama dengan teman- teman saya pada saat hari soft opening mereka tanggal 29 January 2014 lalu. Namun bagi saya, menu makanan mexican tidak terlalu cocok bagi saya dan teman- teman sehingga banyak makanan yang masih tersisa di piring kami. Selain itu harga makanan yang dijual juga tergolong sangat mahal untuk tipe dan kualitas makanan yang disajikan karena memang tidak sepadan dengan harga yang harus kami bayar. Namun disamping itu, mereka memiliki design restoran yang tidak kalah indah dengan domicile dan service karyawan yang sangat baik sehingga tidak terlalu mengecewakan bagi kami karena saya dan teman- teman bisa mendapatkan banyak foto yang indah oleh bantuan para karyawan restoran yang telah membantu memfoto kami dengan sangat sopan dan senang hati sehingga setidaknya dapat membayar kualitas makanan resto yang kurang tersebut.
Di samping kuliner, saya juga telah menghabiskan waktu liburan dengan mengikuti les privat menjahit karena saya sangat mencintai fashion dan ingin sekali dapat membuat baju rancangan saya sendiri dan mengenakannya di kemudian hari. Di umur saya yang akan beranjak 21 tahun pada tanggal 30 Mei mendatang, saya tentunya mulai berpikir untuk menciptakan sebuah karir yang akan survive di masa depan saya. Maka dari itu, disamping traveling, saya telah merencanakan untuk menjadi seorang penjahit baju pada saat saya telah lulus kuliah nanti untuk merealisasikan mimpi sejak kecil yaitu menjadi seorang fashion designer. Akhir kata, saya berharap bahwa di kemudian hari semua hal- hal yang telah saya lakukan selama 20 tahun ini dapat menjadi seseuatu yang berguna dan bermanfaat dalam meniti karir di masa depan saya nanti. Sebagai manusia, tentunya saya telah melewati banyak hal dari yang mudah hingga sangat sulit dimana semuanya juga telah membentuk diri saya untuk menjadi saya yang sekarang ini. Semua pengalaman, kenangan, pengetahuan, masa senang maupun duka serta kegagalan dan kesalahan yang telah saya lakukan selama ini telah menjadi pelajaran yang sangat berharga di dalam hidup saya untuk dapat belajar dan berusaha lebih lagi demi menjadi seseorang yang lebih baik di masa depan. Saya percaya bahwa setiap manusia yang berusaha pasti akan menerima kesuksesannya walaupun terkadang banyak terdapat halangan di tengah perjalanannya karena hal itulah yang justru menjadi kunci utama kesuksesan seseorang apabila ia dapat bangkit dari keterpurukan dan memberikan usaha 200% untuk kembali berjuang demi sesuatu yang benar- benar ia inginkan.
Resto Domicile
Resto 1914
Langganan:
Postingan (Atom)