Kamis, 27 Maret 2014

Resensi Buku Eat, Pray, Love

Judul : Eat Pray Love
Penulis : Elizabeth Gilbert
Panerbit : Abdi Tandur
Tahun terbit : 2010
Tebal halaman : 406 halaman
Teknik baca : Scanning, Skimming & Reviewing
Gambar buku :



Kelebihan buku: Buku ini memiliki alur cerita yang begitu indah dimana Liz telah menceritakan mengenai semua pengalaman hidupnya dari awal hingga akhir pada saat ia mencari jati dirinya yang mulai pudar dengan adanya banyak masalah yang terjadi dalam hidupnya. Dimulai dari petualangan untuk mencari kebahagiaannya dengan mengunjungi 3 tempat yang berbeda dari waktu ke waktu dimana di setiap Negara yang telah dikunjunginya ia dapat melihat budaya-budaya dan aspek kehidupan yang berbeda-beda dan unik. Perjalanannya yang pertama adalah menuju Italia, di sana ia telah mempelajari banyak hal dimulai dari bahasa, gaya hidup, seni untuk menikmati segala sesuatu dalam hidup hingga merasakan banyaknya aneka masakan-masakan italia yang sedap. Selama ia hidup di Italia ia juga menemukan banyak teman-teman baru yang menyayanginya sekaligus yang mengingatkannya akan kisah cintanya yang menyedihkan. Lalu, setelah merasa puas di Italia, ia melakukan perjalanannya yang kedua menuju ke India untuk melakukan doa spiritualnya di sebuah rumah Hindu dan untuk mempelajari seni penyerahan diri akan Guru. Disanapun ia menemukan teman-teman baru yang menyemangatinya untuk berjuang akan hidupnya dan untuk membuka hatinya akan cinta yang baru serta memaafkan dirinya sendiri akan segala kepahitan masa lalu yang telah dialaminya.

Kemudian setelah berjalan beberapa waktu, tiba saatnya bagi dia untuk menuju ke tempat tujuannya yang terakhir yaitu Bali. Selama di Bali, ia menjadi murid dari seorang peramal tua di Bali dan ia akhirnya dapat menemukan sebuah ketenangan batin di hatinya. Selain itu,di Bali ia juga bertemu dengan banyak teman lainnya dan menemukan sebuah cinta sejati dengan seorang lelaki Brazil yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Hingga pada akhir cerita, Elizabeth Gilbert dapat menemukan makna dari kehidupannya yaitu keseimbangan antara kebahagian dengan orang yang dicintainya dengan ketenangan batin dalam hidupnya. Selain itu, ia juga telah belajar banyak hal selama ia berada di Ubud dimulai dari menemukan banyak teman-teman baru yang membantunya untuk menemukan jati dirinya hingga bertemu dengan Felipe, lelaki yang mencintainya. Semua kombinasi keindahan Ubud & pengalaman yang telah ia dapatkan ini benar- benar telah mengubah kehidupannya untuk menjadi lebih baik sekaligus menjadi berkat bagi orang lain.

Kekurangan buku: Menurut saya, sebagai seseorang yang tidak terlalu banyak membaca buku novel, saya merasa bahwa membaca buku ini menggunakan waktu yang cukup lama karena buku ini cukup tebal yaitu memiliki ketebalan sebanyak 300 halaman lebih. Alasan pertama bahwa saya tidak begitu menyukai membaca novel adalah karena tidak terdapat gambar atau illustrasi apapun di dalam suatu novel, tidak seperti majalah, koran dan juga buku cerita lainnya dimana terdapat banyak gambar untuk dapat memberikan imajinasi serta bayangan bagi para pembacanya mengenai suatu detail akan cerita tersebut. Maka dari itu, untuk dapat benar- benar memahami serta membayangkan cerita ini dengan lebih dalam, maka selain membaca buku saya juga memutuskan untuk langsung menonton cerita yang telah dikembangkan menjadi film layar lebar ini dan yang dibintangi oleh aktris wanita terkenal yaitu Julia Roberts. Bagi saya, setelah melihat film dari kisah nyata buku ini, saya dapat lebih mengerti dan membayangkan situasi sebenarnya yang telah terjadi dan diceritakan di dalam buku ini. Memang tidak terlalu banyak perbedaan yang ada di dalam buku novel ini dengan filmnya, namun bagi saya memang membaca buku terasa lebih lama dan membosankan karena saya harus terus membaca bila ingin mengetahui cerita kelanjutan dari buku ini. Beda halnya dengan menonton film yaitu saya tidak perlu melakukan apapun melainkan hanya duduk diam dan serius menonton hingga akhir untuk dapat benar- benar mengerti cerita dari kisah ini. Namun disamping itu, tidak terlalu banyak kekurangan lain yang terdapat dari novel ini karena menurut saya, bila saya dapat membaca suatu buku yang tidak bergambar hingga akhir itu berarti buku tersebut memang cukup menarik untuk dibaca dan menurut saya sejujurnya buku ini memang cukup mengesankan dari segi cerita, pengalaman hingga moral yang diberikan walaupun membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk dapat membaca buku ini hingga akhir.

Pelajaran: Film ini mengandung banyak pesan moral bagi hidup setiap manusia yaitu untuk melepaskan segala masa lalu yang pahit dan mengambil moral dari setiap masalah yang kita hadapi sebagai pengalaman dan pelajaran untuk menjadi lebih baik di masa depan. Elizabeth yang dulunya sangat terpuruk dan tidak mengetahui hal apa yang diinginkan dalam hidupnya kini telah menjadi seseorang yang telah menginspirasi banyak orang lain melalui buku yang ditulisnya. Bagi saya, pengalaman yang telah dialami oleh Elizabeth Gilbert selama ia berada di Ubud Bali adalah pada saat ia bertemu dengan Wayan Nuriyasih, seorang dukun Bali seperti Ketut Liyer namun ia adalah seorang wanita dan masih berumur 30 tahunan yang pada akhirnya menjadi salah seorang teman baik Elizabeth Gilbert. Menurut saya, terjalinnya hubungan baik antara mereka berdua dalam waktu yang singkat dan adanya perasaan ingin saling membantu satu sama lain di antara keduanya adalah suatu hal yang begitu indah. Selain memiliki pengalaman hidup yang sama yaitu bercerai dengan suami mereka masing-masing, mereka juga dapat saling memahami perasaan satu sama lain dengan baik. Kemudian, buku ini menceritakan bahwa kondisi hidup Wayan dengan anak satu-satunya Tutti Nuriyasih sangat memprihatinkan karena mereka harus hidup berpindah-pindah dari waktu ke waktu karena tidak bisa membayar uang kontrak rumahnya sehingga Tutti yang masih berumur 8 tahun juga harus sering berganti-ganti sekolah. Lalu, kebaikan Wayan yang selalu mendoakan Liz setiap hari agar dia dapat menemukan seorang lelaki yang baik dan mencintainya serta pelajaran yang telah ia berikan kepada Liz yaitu 6 cara untuk menyembuhkan sakit hati adalah: vitamin E, banyak istirahat, minum banyak air, melakukan perjalanan ketempat yang jauh dari orang yang kita cintai, bermeditasi dan terakhir mengajarkan hati kita bahwa ini semua adalah sebuah takdir yang harus kita hadapi benar- benar menunjukkan suatu ikatan pertemanan yang kuat diantara mereka berdua.

Saya sangat mengagumi kedekatan persahabatan antara Wayan dan Elizabeth yang semakin hari semakin kuat sehingga menjelang hari ulang tahunnya, Elizabeth Gilbert mengirimkan sebuah email ke semua teman-teman & keluarganya dan menceritakan akan kisah kehidupan Wayan yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri kepada mereka. Selain itu ia juga berharap bahwa mereka bersedia untuk membantunya dalam memberikan donasi uang bagi Wayan Nuriyasih agar ia dapat membeli sebuah rumah di Indonesia bagi dirinya dan anak-anaknya. Ia juga mengatakan bahwa ia akan memberikan jumlah uang yang sama persis dari tabungannya sendiri menurut jumlah total pemberian yang ia dapatkan dari semua rekan-rekannya nanti. Maka dari itu, pelajaran yang telah saya dapatkan dari buku ini adalah mengenai suatu keindahan untuk membantu orang lain dan perasaan bahagia bila dapat melihat orang yang kita sayangi pun turut bahagia.

Selain itu, disini saya juga telah belajar bahwa memang terkadang sebuah ketidakseimbangan dalam hidup adalah suatu bagian dari hidup yang harus kita alami dan yang justru nantinya dapat membawa kita kepada sebuah kehidupan yang seimbang. Maka dari itu, sebagai manusia kita tidak boleh mudah menyerah dan harus selalu berjuang demi mencapai hal yang benar- benar kita inginkan. Kunci dari kebahagiaan setiap orang tidaklah sama karena kebahagiaan adalah sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri jadi hanya kita sendiri yang tahu persis bagaimana cara untuk menjadi bahagia. Dan pada saat kita telah mendapatkannya, kita juga harus tetap mempertahankannya dan berusaha untuk tetap menjadi diri kita yang terbaik karena pada saat kita lengah kebahagiaan itu dapat pergi dengan sendirinya dari hidup kita. Jadi, saya percaya bahwa setiap manusia pasti dapat menemukan kebahagiannya masing-masing bila ia tahu bagaimana cara menghadapi & mengatasi segala masalah di kehidupannya dan selalu berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik kedepannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar