Prolog/Pendahuluan
- Definisi wisata alam
- Keadaan wisata alam di Indonesia
Pembahasan
- Keindahan wisata alam di Bromo
- Fasilitas yang terdapat di Bromo
Kesimpulan
- Cara meningkatkan kepariwisataan alam di Indonesia
- Cara mempromosikan kepariwisataan alam Indonesia
Wisata alam merupakan suatu kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami ataupun yang sudah diperbaharui. Wisata alam layak digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat agar tubuh dan pikiran dapat menjadi lebih segar dan kreatif karena kesenangan jasmani dan rohani yang telah diperoleh. Dalam melakukan Wisata alam, setiap manusia harus melestarikan area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat sehingga bisa menjadi Desa wisata yang memiliki potensi wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau penginapan.
“Menurut Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman Wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam”. “Sedangkan kawasan konservasi sendiri adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai sistem penyangga kehidupan, peng-awetan keaneka-ragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya”. “Pasal 31 dari Undang-undang No. 5 tahun 1990 menyebutkan bahwa dalam taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya dan Wisata alam”. “Pasal 34 menyebutkan pula bahwa pengelolaan taman wisata dilaksanakan oleh Pemerintah” (arimurti-indo.blogspot.com, 9 September 2012).
Sejak dahulu, Indonesia telah menjadi salah satu bagian menarik dari wisata dunia yang dapat dikatakan sebagai surga wisata bagi para wisatawan domestic maupun mancanegara karena sumber daya tarik wisatanya yang sangat menakjubkan. Ada banyak hal menarik di dalam wisata indonesia, dengan jumlah 17508 pulau yang membentang dari sabang sampai merauke, Indonesia memilik potensi yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tidak hanya kaya akan pantai dan laut, Indonesia juga dapat dikatakan lengkap untuk sumber daya alam, karena terdapat pegunungan, danau, lembah, hutan, hingga rawa yang indah. Apabila dilihat Indonesia secara geografis dilewati oleh garis ekuator, Indonesia merupakan negara yang ber-iklim tropis dan memiliki letak yang strategis karena posisi indonesia yang menjadi penghubung antara benua Australia dan Asia dan juga Samudra Pasifik dan Hindia. Selain itu, juga terdapat banyak hal yang membuat sektor wisata indonesia menjadi sangat menarik karena Indonesia merupakan kepulauan yang memiliki keragaman alam yang melimpah serta keragaman budaya yang yang sangat unik. Dengan garis pantai kurang lebih 81.000 km menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Garis pantai yang dimiliki Indonesia merupakan 14 % dari garis pantai yang ada diseluruh dunia. Lautan sendiri telah menjadi bagian penting dalam wisata indonesia, luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari seluruh luas Indonesia.
Dengan kondisi demikian, wajar apabila wisata laut telah menjadi bagian penting di dalam wisata indonesia karena Indonesia mempunyai keindahan di wilayah pesisir dan lautan yang kaya akan beranekaragam sumberdaya alam hayati. Kekayaan tersebut tercermin dari banyaknya spesies ikan dan terumbu karang yang hidup di Indonesia yang juga sangat mendukung wisata indonesia. Selain itu, banyaknya ekosistem pesisir dan lautan yang sangat bervariasi telah memberi nilai lebih terhadap sektor wisata indonesia sendiri dan semakin memperkaya kekayaan alam Indonesia. Sebagai contoh adalah Taman Laut Nasional Bunaken yang merupakan salah satu aset wisata indonesia yang berada di Sulawesi Utara, yaitu sebuah taman laut terumbu karang yang cukup terkenal di mata dunia dan juga Puncak gunung Jaya Wijaya yang berselimuti salju abadi, serta hutan-hutan yang masih terjaga kealamiannya. Dengan keindahan alam yang sangat luar biasa dan sebagai negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia dengan jumlah 1288 suku bangsa ini, Indonesia memang patut diakui sebagai salah satu negara tujuan yang harus dikunjungi oleh wisatawan dunia.
Gunung Bromo adalah salah satu contoh dari wisata alam yang sangat terkenal di Jawa Timur, Indonesia dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan dan yang di kelilingi oleh lautan pasir seluas sepuluh meter kilometer persegi. Letak Gunung Bromo berada di Provinsi Jawa Timur dan berada dalam empat wilayah pemerintahan yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Selama abad XX, gunung Bromo telah meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2010. “ Gunung ini mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut yang berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang”. “Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi” (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo, 15 Maret 2014).
Selain itu, Gunung Bromo juga mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Suhu udara di puncak Gunung Bromo adalah sekitar 2 º C sampai 20 º C dan keindahan alam yang disuguhkan disini adalah kawah Bromo yang memiliki diameter ± 600 meter. Lalu, pemandangan indah sunrise dari Puncak Penanjakan serta hamparan lautan kabut dan lautan pasir yang mengelilingi Gunung Bromo dan Gunung Batok. Setahun sekali masyarakat Bromo juga mengadakan upacara adat Suku Tengger bernama Yadnya Kasada atau Kasodo Festival, yaitu sebuah upacara ritual untuk mencari pemberkatan dari Yang Maha Kuasa agar memperoleh panen yang berlimpah dan jauh dari bencana serta penyakit.Upacara ini biasa dilakukan di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
“ Konon pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian yan pertama menuju ke gunung Bromo dan yang kedua menuju Bali. Ke 2 tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu sama – sama menganut kepercayaan beragama Hindu”. “Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger itu. “Teng” akhiran nama Roro An-”teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko Se-”ger” dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya sebagai Gunung Brahma. orang Jawa kemudian menyebutnya Gunung Bromo” (http://wisatabromo.com/sejarah-gunung-bromo, 2012).
Di sekitar Kawasan Wisata Gunung Bromo, terdapat banyak fasilitas yang cukup memadai seperti tempat penginapan, hotel, restoran, toko-toko suvenir dan telepon umum. Perjalanan menuju ke Gunung Bromo dapat ditempuh melalui 4 rute perjalanan yang berbeda dimulai dari rute Surabaya - Pasuruan - Wonokitri - Gunung Bromo, kemudian Pasuruan – Warung Dowo – Tosari – Wonokitri – Gunung Bromo yang berjarak 71 km, lalu rute Malang – Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Gunung Bromo yang berjarak 53 km hingga rute Malang – Purwodadi – Nongkojajar – Tosari – Wonokitri – Penanjakan yang berjarak 83 km. Di penginapan Bromo, juga akan tersedia jasa transportasi untuk menuju gunung dengan menggunakan jeep selama kurang lebih 40 menit dari lokasi hotel ke gunung. Sesampainya di lautan pasir, akan ada banyak kuda yang disediakan untuk mengantar pengunjung berkeliling dengan kisaran harga dari Rp 50rb hingga Rp 100rb / kuda.
Maka, untuk menjaga kepariwisataan alam di negara Indonesia ini, dapat dilakukan beberapa prioritas kebijakan seperti kesiapan masyarakat dalam penggunaan bahasa internasional (bahasa Inggris), kesiapan dalam penciptaan keamanan, pelatihan keterampilan, serta peningkatan kemampuan manajemen. Upaya pengembangan kepariwisataan ini juga tentunya akan melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan (stakeholders), yang saling dibutuhkan dan membutuhkan satu sama lainnnya. Pihak yang terkait ialah pemerintah (pusat & daerah), pelaku usaha (Industri), lingkungan (alam & budaya) serta masyarakat wisatawan (wisman & wisnus).
Jika dilihat dari kondisi tempat-tempat wisata Indonesia saat ini banyak yang masih memerlukan perawatan. Akses jalan banyak yang rusak, kebersihan kurang terjaga, tenaga kebersihan juga terbatas dan kebanyakan tempat wisata hanya mengandalkan pemasukkan dari tiket untuk perawatan. Oleh karena itu, pemerintah bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam seperti; Flora dan Fauna yang langka, air tanah dan juga udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu bahakan merusak suatu ekosistem. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan semua peraturan pemerintah dan undang – undang yang berlaku mutlak untuk dilaksanakan agar dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial maupun kultural. Perencanaan dapat dimulai dari Peranan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur, memperluas berbagai fasilitas, melakukan kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak wisata, melakukan pengaturan dan promosi umum keluar negeri, meningkatkan sarana transportasi serta sarana – sarana lainnya.
Selain itu, juga diperlukan cara untuk memperkenalkan pariwisata alam di Indonesia kepada wisatawan dunia dengan menggunakan 2 macam sarana promosi yaitu cara online dan offline. Cara online adalah melalui portal-portal wisata dan sosial media. Saat ini Kemenparekraf memiliki satu portal wisata resmi yang berisi informasi destinasi-destinasi wisata, yaitu Indonesia.Travel. Sedangkan cara offline adalah dengan memasang iklan-iklan pariwisata di banyak kota serta mengajak dinas pariwisata daerah untuk ikut serta dalam pameran-pameran wisata internasional agar dapat langsung mempromosikannya kepada turis asing yang datang dan langsung melakukan direct selling bagi mereka.
Kemudian, Indonesia juga dapat mengadakan promosi saat low season yang biasanya berlangsung dari akhir Januari hingga Maret serta Oktober sampai awal Desember dengan memberikan penawaran tiket murah untuk perjalanan wisata dan juga diskon-diskon menarik lainnya dari hotel maupun restoran sekitar. Lalu, dapat dilakukan berbagai pameran dan event bertaraf internasional sebagai daya tarik bagi wisatawan asing contohnya seperti pameran seni kerjinan tangan khas Indonesia dan pertunjukan budaya teater Indonesia yang secara tidak langsung juga akan mendatangkan devisa bagi negara. Dan yang terakhir adalah dengan melakukan suatu green tourism atau eko wisata yang saat ini sedang marak di kalangan traveler. Green Tourism adalah sebuah aktivitas traveling yang terkait dengan gerakan ramah lingkungan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan akan pentingnya suatu sumber daya alam. Kegiatan ekowisata ini juga tentunya akan sangat membantu keasrian alam di Indonesia serta membuat banyak wisatawan asing semakin tertarik untuk berkunjung dan merasakan keindahan alam Indonesia.
Jeep Bromo
Pasir Berbisik
Kamis, 27 Maret 2014
Mangga Dua Jakarta
Perjalanan di hari kedua dari liburan ke Jakarta ini telah diawali dengan kepanikan yang tidak kalah heboh dari hari yang sebelumnya. Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB disaat saya dan Lovina sedang bersiap- siap untuk berangkat ke tempat tujuan yang telah kami rencanakan untuk kunjungi sebelum keberangkatan kami ke Jakarta ini yaitu menuju pusat perbelanjaan Mangga Dua. Teman kami Inez yang sudah terlebih dahulu meninggalkan apartemen untuk berangkat ke Hotel Ritz Carlton dimana ia sedang melakukan studi magangnya telah memberikan kunci cadangan apartemennya kepada kami di saat malam sebelumnya. Awalnya kami sudah berpikir positif dan yakin bahwa jadwal perjalanan kami untuk hari yang kedua ini akan berjalan dengan lancar tanpa gangguan apapun lagi seperti layaknya hari kemarin. Namun nyatanya disaat kami telah siap untuk berangkat dan baru saja keluar dari kamar hendak mengunci pintu dari apartemen ini, kami mendapati bahwa kunci tersebut tidak berfungsi sebagaimana yang telah kami perkirakan.
Ternyata setelah kami mengunci pintu tersebut 2 kali seperti kunci- kunci pintu pada umumnya, kami pun juga mencoba untuk mengecek apakah pintu tersebut sudah terkunci atau belum. Dan nyatanya pintu masih bisa terbuka dengan begitu mudahnya seperti seolah-olah tidak terkunci sama sekali. Awalnya kami berpikir bahwa mungkin cara kami yang salah dalam mengunci pintu tersebut sehingga kami terus berusaha untuk mengunci pintu sampai berhasil dengan menggunakan berbagai cara yang berbeda. Anehnya walaupun kami berdua telah kerap kali mencoba mengunci pintu tersebut secara bergantian, kami tetap berada di situasi yang sama yaitu pintu tersebut tetap tidak dapat dikunci dengan cara apapun sehingga kami mulai cemas akan apa yang harus dilakukan bila pintu benar- benar tidak bisa dikunci. Setelah 30 menit berlalu, kamipun mendapati bahwa ternyata lubang besi pintu di dinding tidak berada di tempat yang tepat dengan besi pegangan kunci sehingga walaupun kami mencoba untuk mengunci pintu selama berkali- kali pastilah akan gagal karena besi pintu tidak dapat masuk ke lubang tersebut karena lubang terletak lebih tinggi dari besi yang seharusnya masuk tepat di lubang tersebut.
Setelah kehabisan ide dan mulai merasa capek karena terus mencoba mengunci pintu tersebut, akhirnya kami berdua pun memutuskan untuk menelepon Inez melalui nomor telepon hotel dimana ia sedang magang. Namun dikarenakan Inez sedang magang, maka telepon genggam miliknya juga sedang dalam kondisi mati sehinnga meninggalkan kami hanya pada satu pilihan yang tersisa yaitu untuk menghubunginya melalui restoran dimana ia sedang magang. Akhirnya, setelah berhasil mencari nomor telepon Hotel Ritz Carlton Jakarta di Internet, kami langsung menghubungi nomor tersebut dan meminta untuk langsung dihubungkan ke bagian restauran dimana Inez sedang bekerja dengan mengatakan bahwa kami adalah pihak dari apartemen dengan suatu urusan yang penting. Memang terdengar konyol namun kami terpaksa untuk melakukannya karena situasi yang genting ini dimana perut kami untuk kesekian kalinya lagi merasakan kelaparan yang luar biasa dan tidak kalah hebatnya dari kelaparan saat berada di dalam taxi Silverbird kemarin. Syukurnya, setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kami dapat dihubungkan dengan Inez dan dari sana saya pun langsung bertanya bagaimana cara mengatasi pintu dari apartemen ini. Inez pun yang sedang bekerja dan dipanggil karena mendapat telefon dari kami berusaha untuk berbicara dengan sangat sopan dan dengan nada yang benar- benar diatur agar tidak menimbulkan kecurigaan apapun dari atasannya. Ternyata jawabannya hanyalah dengan mengangkat pintu sedikit lebih tinggi agar besi dapat masuk di lubang pintu dengan pas.
Akhirnya setelah menutup telepon kamipun mencoba untuk mengunci pintu sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Inez namun nyatanya masih tetap tidak berhasil. Kemudian setelah kami sudah benar- benar capek dan kepanasan oleh udara di luar kamar apartemen yang tidak ber AC, kamipun memutuskan untuk meminta bantuan orang lain yang lebih kuat yaitu satpam dari apartemen ini. Lalu Lovina pun turun ke lobby untuk memanggil satpam dan meminta beliau untuk membantu kami mengunci pintu dengan menunjukkan arahan yang telah diberikan. Alhasil, pintu tersebut akhirnya benar- benar berhasil terkunci dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya oleh bantuan satpam tersebut.
Setelah itu, kami pun turun dan meninggalkan apartemen dan langsung mengunjungi Mall Taman Anggrek sekali lagi untuk membeli sedikit makanan demi mengganjal perut kami yang benar- benar lapar. Kemudian dari sana, kami menggunakan taxi Blurbird yang tersedia di lobby mall untuk berangkat ke Mangga Dua yang memakan waktu sekitar 45 menit oleh sebab jalanan Jakarta yang sangat macet. Sesampainya disana, waktu telah menunjukkan pukul 12.00 dan kami langsung bergegas untuk mencari foodcourt yang berada di lt.2 dari Mall ITC Mangga Dua untuk mendapatkan makan pagi kami. Lalu, saya memesan Mie Ayam dan Pempek Palembang yang dijual di salah satu resto yang tersedia di foodcourt tersebut dan kemudian baru melanjutkan acara shopping kami yang sudah kami tunggu- tunggu ini. ITC Mangga Dua Menyediakan Baju, Pakaian, Baju Wanita, Pakaian Pria mulai dari Baju Kerja, Baju Kantor, Baju Hamil, Baju Balita, Busana, Fashion, Baju Rajut, Jaket Couple, Kaos Couple dan Kaos Murah dan juga sampai ke Baju Anak Branded & Lokal. Dan untuk para saudara saudari muslim di seluruh tanah air, kami juga menjual Baju Muslim, Gamis Muslim, Hijab, Hijab Modern, Hijab Murah, Hijab Modis Termurah Untuk Anda dan terbuka juga bagi semua Reseller Dropship Baju Di Seluruh Indonesia (manggaduajakarta.com , 20 February 2014). Mangga Dua ini juga merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta dan memiliki ratusan toko yang menjual berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Namun, para pemilik kios ITC Mangga Dua dan Apartemen Mangga Dua Court tidak bisa ditingkatkan menjadi hak milik seperti halnya HGB murni. Hal ini berakibat hak atas tanah tersebut tidak dapat diwariskan kepada anak-cucunya. (Dauri Lukman, 2010: 5). Selain itu, ITC Mangga Dua ini memiliki jalur yang langsung terhubung dengan Pasar Pagi Mangga Dua yang menjual produk- produk yang serupa namun terkadang dengan harga yang lebih murah ketimbang ITC Mangga Dua. Namun menurut saya, produk- produk fashion yang dijual di ITC memiliki kualitas yang lebih bagus dan sangat cocok bagi kaum anak muda yang menyukai trend fashion.
Menurut penelitian (Studi Keberhasilan di Jakarta dalam hubungannya dengan kepuasan pengunjung, Jacob L.Lay, 2006:1), ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, dan ITC Cempaka Mas adalah contoh pusat perbelanjaan yang berhasil. Salah satu indikator keberhasilan itu adalah sangat padatnya pengunjung ITC. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi hal ini, seperti misalnya lokasi, pencapaian, harga sewa, pelayanan, konsep desain fisik ITC, atau perilaku pengunjung yang pendekatan studi ini memperhatikan hal-hal mengenai prioritas pembahasan tersebut. Karena faktor-faktor keberhasilan merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sektor retail di tengah keadaan yang kurang menguntungkan. Adapun pembahasan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembobotan dengan studi likert yang kemudian dianalisis merupakan masukan atau input bagi pengelola Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, dan ITC Cempaka Mas.
Selama disana, kami berdua mengelilingi mall selama berjam-jam tanpa bosan dan lelah seperti saat mengunci pintu apartemen pagi hari tadinya. ITC Mangga 2 juga terbagi menjadi 4 arah yang terdiri dari blok A,B, C,D dimana pada setiap bloknya terdapat puluhan toko yang berbeda antar blok. Akhirnya, setelah kami puas berjalan- jalan dan berbelanja banyak barang serta membeli oleh- oleh untuk keluarga kami di Surabaya, kami keluar dari mall ini tepat disaat toko sudah mulai tutup yaitu sekitar pukul 18.00 WIB. Lalu, dari sana kami menggunakan Taxi Bluebird untuk kembali ke Westmark Apartemen untuk meletakkan barang- barang belanjaan kami di kamar sebelum berangkat untuk makan malam bersama Inez yang sudah pulang dari jam magangnya. Kemudian, setelah bersiap- siap akhirnya kami bertiga meninggalkan apartemen sekitar pukul 19.45 WIB untuk menuju Mall Central Park yang hanya menggunakan waktu 10 menit berjalan kaki dari Westmark Apartment.
Sesampainya kami disana, kami mencoba sebuah restoran yang berada di bagian taman Mall yaitu restoran Luciole yang menjual makanan western dan Italian. Disana, saya pun memesan menu favorit mereka yaitu Chicken Steak namun tidak begitu enak menurut penilaian saya. Sesduah makan malam kami pun berjalan- jalan sebentar di dalam Mall dan memasuki beberapa toko yang ada disana seperti Mango, Zara. New Look, Stradivarius dan toko pakaian laninnya. Lalu, ketika waktu menunjukkan pukul 22.00 dan banyak toko yang sudah mulai tutup, maka kami bersinggah sebentar di toko roti Korea yang bernama Tous les Jours untuk membeli beberapa roti sebagai persiapan apabila besok paginya terjadi kejadian konyol lainnya yang menunda makan pagi kami lagi. Akhirnya, sesudah membeli roti kami pun meninggalkan mall dan kembali pulang ke apartemen dengan berjalan kaki untuk beristirahat dan menyiapkan tenaga untuk hari esok yang mudah- mudahan akan menjadi hari yang lebih baik dari hari ini.
Hasil Belanjaan di Mangga Dua
Resto Luciole - Central Park, Jakarta
Ternyata setelah kami mengunci pintu tersebut 2 kali seperti kunci- kunci pintu pada umumnya, kami pun juga mencoba untuk mengecek apakah pintu tersebut sudah terkunci atau belum. Dan nyatanya pintu masih bisa terbuka dengan begitu mudahnya seperti seolah-olah tidak terkunci sama sekali. Awalnya kami berpikir bahwa mungkin cara kami yang salah dalam mengunci pintu tersebut sehingga kami terus berusaha untuk mengunci pintu sampai berhasil dengan menggunakan berbagai cara yang berbeda. Anehnya walaupun kami berdua telah kerap kali mencoba mengunci pintu tersebut secara bergantian, kami tetap berada di situasi yang sama yaitu pintu tersebut tetap tidak dapat dikunci dengan cara apapun sehingga kami mulai cemas akan apa yang harus dilakukan bila pintu benar- benar tidak bisa dikunci. Setelah 30 menit berlalu, kamipun mendapati bahwa ternyata lubang besi pintu di dinding tidak berada di tempat yang tepat dengan besi pegangan kunci sehingga walaupun kami mencoba untuk mengunci pintu selama berkali- kali pastilah akan gagal karena besi pintu tidak dapat masuk ke lubang tersebut karena lubang terletak lebih tinggi dari besi yang seharusnya masuk tepat di lubang tersebut.
Setelah kehabisan ide dan mulai merasa capek karena terus mencoba mengunci pintu tersebut, akhirnya kami berdua pun memutuskan untuk menelepon Inez melalui nomor telepon hotel dimana ia sedang magang. Namun dikarenakan Inez sedang magang, maka telepon genggam miliknya juga sedang dalam kondisi mati sehinnga meninggalkan kami hanya pada satu pilihan yang tersisa yaitu untuk menghubunginya melalui restoran dimana ia sedang magang. Akhirnya, setelah berhasil mencari nomor telepon Hotel Ritz Carlton Jakarta di Internet, kami langsung menghubungi nomor tersebut dan meminta untuk langsung dihubungkan ke bagian restauran dimana Inez sedang bekerja dengan mengatakan bahwa kami adalah pihak dari apartemen dengan suatu urusan yang penting. Memang terdengar konyol namun kami terpaksa untuk melakukannya karena situasi yang genting ini dimana perut kami untuk kesekian kalinya lagi merasakan kelaparan yang luar biasa dan tidak kalah hebatnya dari kelaparan saat berada di dalam taxi Silverbird kemarin. Syukurnya, setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kami dapat dihubungkan dengan Inez dan dari sana saya pun langsung bertanya bagaimana cara mengatasi pintu dari apartemen ini. Inez pun yang sedang bekerja dan dipanggil karena mendapat telefon dari kami berusaha untuk berbicara dengan sangat sopan dan dengan nada yang benar- benar diatur agar tidak menimbulkan kecurigaan apapun dari atasannya. Ternyata jawabannya hanyalah dengan mengangkat pintu sedikit lebih tinggi agar besi dapat masuk di lubang pintu dengan pas.
Akhirnya setelah menutup telepon kamipun mencoba untuk mengunci pintu sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Inez namun nyatanya masih tetap tidak berhasil. Kemudian setelah kami sudah benar- benar capek dan kepanasan oleh udara di luar kamar apartemen yang tidak ber AC, kamipun memutuskan untuk meminta bantuan orang lain yang lebih kuat yaitu satpam dari apartemen ini. Lalu Lovina pun turun ke lobby untuk memanggil satpam dan meminta beliau untuk membantu kami mengunci pintu dengan menunjukkan arahan yang telah diberikan. Alhasil, pintu tersebut akhirnya benar- benar berhasil terkunci dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya oleh bantuan satpam tersebut.
Setelah itu, kami pun turun dan meninggalkan apartemen dan langsung mengunjungi Mall Taman Anggrek sekali lagi untuk membeli sedikit makanan demi mengganjal perut kami yang benar- benar lapar. Kemudian dari sana, kami menggunakan taxi Blurbird yang tersedia di lobby mall untuk berangkat ke Mangga Dua yang memakan waktu sekitar 45 menit oleh sebab jalanan Jakarta yang sangat macet. Sesampainya disana, waktu telah menunjukkan pukul 12.00 dan kami langsung bergegas untuk mencari foodcourt yang berada di lt.2 dari Mall ITC Mangga Dua untuk mendapatkan makan pagi kami. Lalu, saya memesan Mie Ayam dan Pempek Palembang yang dijual di salah satu resto yang tersedia di foodcourt tersebut dan kemudian baru melanjutkan acara shopping kami yang sudah kami tunggu- tunggu ini. ITC Mangga Dua Menyediakan Baju, Pakaian, Baju Wanita, Pakaian Pria mulai dari Baju Kerja, Baju Kantor, Baju Hamil, Baju Balita, Busana, Fashion, Baju Rajut, Jaket Couple, Kaos Couple dan Kaos Murah dan juga sampai ke Baju Anak Branded & Lokal. Dan untuk para saudara saudari muslim di seluruh tanah air, kami juga menjual Baju Muslim, Gamis Muslim, Hijab, Hijab Modern, Hijab Murah, Hijab Modis Termurah Untuk Anda dan terbuka juga bagi semua Reseller Dropship Baju Di Seluruh Indonesia (manggaduajakarta.com , 20 February 2014). Mangga Dua ini juga merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta dan memiliki ratusan toko yang menjual berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Namun, para pemilik kios ITC Mangga Dua dan Apartemen Mangga Dua Court tidak bisa ditingkatkan menjadi hak milik seperti halnya HGB murni. Hal ini berakibat hak atas tanah tersebut tidak dapat diwariskan kepada anak-cucunya. (Dauri Lukman, 2010: 5). Selain itu, ITC Mangga Dua ini memiliki jalur yang langsung terhubung dengan Pasar Pagi Mangga Dua yang menjual produk- produk yang serupa namun terkadang dengan harga yang lebih murah ketimbang ITC Mangga Dua. Namun menurut saya, produk- produk fashion yang dijual di ITC memiliki kualitas yang lebih bagus dan sangat cocok bagi kaum anak muda yang menyukai trend fashion.
Menurut penelitian (Studi Keberhasilan di Jakarta dalam hubungannya dengan kepuasan pengunjung, Jacob L.Lay, 2006:1), ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, dan ITC Cempaka Mas adalah contoh pusat perbelanjaan yang berhasil. Salah satu indikator keberhasilan itu adalah sangat padatnya pengunjung ITC. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi hal ini, seperti misalnya lokasi, pencapaian, harga sewa, pelayanan, konsep desain fisik ITC, atau perilaku pengunjung yang pendekatan studi ini memperhatikan hal-hal mengenai prioritas pembahasan tersebut. Karena faktor-faktor keberhasilan merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sektor retail di tengah keadaan yang kurang menguntungkan. Adapun pembahasan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembobotan dengan studi likert yang kemudian dianalisis merupakan masukan atau input bagi pengelola Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, dan ITC Cempaka Mas.
Selama disana, kami berdua mengelilingi mall selama berjam-jam tanpa bosan dan lelah seperti saat mengunci pintu apartemen pagi hari tadinya. ITC Mangga 2 juga terbagi menjadi 4 arah yang terdiri dari blok A,B, C,D dimana pada setiap bloknya terdapat puluhan toko yang berbeda antar blok. Akhirnya, setelah kami puas berjalan- jalan dan berbelanja banyak barang serta membeli oleh- oleh untuk keluarga kami di Surabaya, kami keluar dari mall ini tepat disaat toko sudah mulai tutup yaitu sekitar pukul 18.00 WIB. Lalu, dari sana kami menggunakan Taxi Bluebird untuk kembali ke Westmark Apartemen untuk meletakkan barang- barang belanjaan kami di kamar sebelum berangkat untuk makan malam bersama Inez yang sudah pulang dari jam magangnya. Kemudian, setelah bersiap- siap akhirnya kami bertiga meninggalkan apartemen sekitar pukul 19.45 WIB untuk menuju Mall Central Park yang hanya menggunakan waktu 10 menit berjalan kaki dari Westmark Apartment.
Sesampainya kami disana, kami mencoba sebuah restoran yang berada di bagian taman Mall yaitu restoran Luciole yang menjual makanan western dan Italian. Disana, saya pun memesan menu favorit mereka yaitu Chicken Steak namun tidak begitu enak menurut penilaian saya. Sesduah makan malam kami pun berjalan- jalan sebentar di dalam Mall dan memasuki beberapa toko yang ada disana seperti Mango, Zara. New Look, Stradivarius dan toko pakaian laninnya. Lalu, ketika waktu menunjukkan pukul 22.00 dan banyak toko yang sudah mulai tutup, maka kami bersinggah sebentar di toko roti Korea yang bernama Tous les Jours untuk membeli beberapa roti sebagai persiapan apabila besok paginya terjadi kejadian konyol lainnya yang menunda makan pagi kami lagi. Akhirnya, sesudah membeli roti kami pun meninggalkan mall dan kembali pulang ke apartemen dengan berjalan kaki untuk beristirahat dan menyiapkan tenaga untuk hari esok yang mudah- mudahan akan menjadi hari yang lebih baik dari hari ini.
Hasil Belanjaan di Mangga Dua
Resto Luciole - Central Park, Jakarta
Resensi Buku Eat, Pray, Love
Judul : Eat Pray Love
Penulis : Elizabeth Gilbert
Panerbit : Abdi Tandur
Tahun terbit : 2010
Tebal halaman : 406 halaman
Teknik baca : Scanning, Skimming & Reviewing
Gambar buku :
Kelebihan buku: Buku ini memiliki alur cerita yang begitu indah dimana Liz telah menceritakan mengenai semua pengalaman hidupnya dari awal hingga akhir pada saat ia mencari jati dirinya yang mulai pudar dengan adanya banyak masalah yang terjadi dalam hidupnya. Dimulai dari petualangan untuk mencari kebahagiaannya dengan mengunjungi 3 tempat yang berbeda dari waktu ke waktu dimana di setiap Negara yang telah dikunjunginya ia dapat melihat budaya-budaya dan aspek kehidupan yang berbeda-beda dan unik. Perjalanannya yang pertama adalah menuju Italia, di sana ia telah mempelajari banyak hal dimulai dari bahasa, gaya hidup, seni untuk menikmati segala sesuatu dalam hidup hingga merasakan banyaknya aneka masakan-masakan italia yang sedap. Selama ia hidup di Italia ia juga menemukan banyak teman-teman baru yang menyayanginya sekaligus yang mengingatkannya akan kisah cintanya yang menyedihkan. Lalu, setelah merasa puas di Italia, ia melakukan perjalanannya yang kedua menuju ke India untuk melakukan doa spiritualnya di sebuah rumah Hindu dan untuk mempelajari seni penyerahan diri akan Guru. Disanapun ia menemukan teman-teman baru yang menyemangatinya untuk berjuang akan hidupnya dan untuk membuka hatinya akan cinta yang baru serta memaafkan dirinya sendiri akan segala kepahitan masa lalu yang telah dialaminya.
Kemudian setelah berjalan beberapa waktu, tiba saatnya bagi dia untuk menuju ke tempat tujuannya yang terakhir yaitu Bali. Selama di Bali, ia menjadi murid dari seorang peramal tua di Bali dan ia akhirnya dapat menemukan sebuah ketenangan batin di hatinya. Selain itu,di Bali ia juga bertemu dengan banyak teman lainnya dan menemukan sebuah cinta sejati dengan seorang lelaki Brazil yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Hingga pada akhir cerita, Elizabeth Gilbert dapat menemukan makna dari kehidupannya yaitu keseimbangan antara kebahagian dengan orang yang dicintainya dengan ketenangan batin dalam hidupnya. Selain itu, ia juga telah belajar banyak hal selama ia berada di Ubud dimulai dari menemukan banyak teman-teman baru yang membantunya untuk menemukan jati dirinya hingga bertemu dengan Felipe, lelaki yang mencintainya. Semua kombinasi keindahan Ubud & pengalaman yang telah ia dapatkan ini benar- benar telah mengubah kehidupannya untuk menjadi lebih baik sekaligus menjadi berkat bagi orang lain.
Kekurangan buku: Menurut saya, sebagai seseorang yang tidak terlalu banyak membaca buku novel, saya merasa bahwa membaca buku ini menggunakan waktu yang cukup lama karena buku ini cukup tebal yaitu memiliki ketebalan sebanyak 300 halaman lebih. Alasan pertama bahwa saya tidak begitu menyukai membaca novel adalah karena tidak terdapat gambar atau illustrasi apapun di dalam suatu novel, tidak seperti majalah, koran dan juga buku cerita lainnya dimana terdapat banyak gambar untuk dapat memberikan imajinasi serta bayangan bagi para pembacanya mengenai suatu detail akan cerita tersebut. Maka dari itu, untuk dapat benar- benar memahami serta membayangkan cerita ini dengan lebih dalam, maka selain membaca buku saya juga memutuskan untuk langsung menonton cerita yang telah dikembangkan menjadi film layar lebar ini dan yang dibintangi oleh aktris wanita terkenal yaitu Julia Roberts. Bagi saya, setelah melihat film dari kisah nyata buku ini, saya dapat lebih mengerti dan membayangkan situasi sebenarnya yang telah terjadi dan diceritakan di dalam buku ini. Memang tidak terlalu banyak perbedaan yang ada di dalam buku novel ini dengan filmnya, namun bagi saya memang membaca buku terasa lebih lama dan membosankan karena saya harus terus membaca bila ingin mengetahui cerita kelanjutan dari buku ini. Beda halnya dengan menonton film yaitu saya tidak perlu melakukan apapun melainkan hanya duduk diam dan serius menonton hingga akhir untuk dapat benar- benar mengerti cerita dari kisah ini. Namun disamping itu, tidak terlalu banyak kekurangan lain yang terdapat dari novel ini karena menurut saya, bila saya dapat membaca suatu buku yang tidak bergambar hingga akhir itu berarti buku tersebut memang cukup menarik untuk dibaca dan menurut saya sejujurnya buku ini memang cukup mengesankan dari segi cerita, pengalaman hingga moral yang diberikan walaupun membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk dapat membaca buku ini hingga akhir.
Pelajaran: Film ini mengandung banyak pesan moral bagi hidup setiap manusia yaitu untuk melepaskan segala masa lalu yang pahit dan mengambil moral dari setiap masalah yang kita hadapi sebagai pengalaman dan pelajaran untuk menjadi lebih baik di masa depan. Elizabeth yang dulunya sangat terpuruk dan tidak mengetahui hal apa yang diinginkan dalam hidupnya kini telah menjadi seseorang yang telah menginspirasi banyak orang lain melalui buku yang ditulisnya. Bagi saya, pengalaman yang telah dialami oleh Elizabeth Gilbert selama ia berada di Ubud Bali adalah pada saat ia bertemu dengan Wayan Nuriyasih, seorang dukun Bali seperti Ketut Liyer namun ia adalah seorang wanita dan masih berumur 30 tahunan yang pada akhirnya menjadi salah seorang teman baik Elizabeth Gilbert. Menurut saya, terjalinnya hubungan baik antara mereka berdua dalam waktu yang singkat dan adanya perasaan ingin saling membantu satu sama lain di antara keduanya adalah suatu hal yang begitu indah. Selain memiliki pengalaman hidup yang sama yaitu bercerai dengan suami mereka masing-masing, mereka juga dapat saling memahami perasaan satu sama lain dengan baik. Kemudian, buku ini menceritakan bahwa kondisi hidup Wayan dengan anak satu-satunya Tutti Nuriyasih sangat memprihatinkan karena mereka harus hidup berpindah-pindah dari waktu ke waktu karena tidak bisa membayar uang kontrak rumahnya sehingga Tutti yang masih berumur 8 tahun juga harus sering berganti-ganti sekolah. Lalu, kebaikan Wayan yang selalu mendoakan Liz setiap hari agar dia dapat menemukan seorang lelaki yang baik dan mencintainya serta pelajaran yang telah ia berikan kepada Liz yaitu 6 cara untuk menyembuhkan sakit hati adalah: vitamin E, banyak istirahat, minum banyak air, melakukan perjalanan ketempat yang jauh dari orang yang kita cintai, bermeditasi dan terakhir mengajarkan hati kita bahwa ini semua adalah sebuah takdir yang harus kita hadapi benar- benar menunjukkan suatu ikatan pertemanan yang kuat diantara mereka berdua.
Saya sangat mengagumi kedekatan persahabatan antara Wayan dan Elizabeth yang semakin hari semakin kuat sehingga menjelang hari ulang tahunnya, Elizabeth Gilbert mengirimkan sebuah email ke semua teman-teman & keluarganya dan menceritakan akan kisah kehidupan Wayan yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri kepada mereka. Selain itu ia juga berharap bahwa mereka bersedia untuk membantunya dalam memberikan donasi uang bagi Wayan Nuriyasih agar ia dapat membeli sebuah rumah di Indonesia bagi dirinya dan anak-anaknya. Ia juga mengatakan bahwa ia akan memberikan jumlah uang yang sama persis dari tabungannya sendiri menurut jumlah total pemberian yang ia dapatkan dari semua rekan-rekannya nanti. Maka dari itu, pelajaran yang telah saya dapatkan dari buku ini adalah mengenai suatu keindahan untuk membantu orang lain dan perasaan bahagia bila dapat melihat orang yang kita sayangi pun turut bahagia.
Selain itu, disini saya juga telah belajar bahwa memang terkadang sebuah ketidakseimbangan dalam hidup adalah suatu bagian dari hidup yang harus kita alami dan yang justru nantinya dapat membawa kita kepada sebuah kehidupan yang seimbang. Maka dari itu, sebagai manusia kita tidak boleh mudah menyerah dan harus selalu berjuang demi mencapai hal yang benar- benar kita inginkan. Kunci dari kebahagiaan setiap orang tidaklah sama karena kebahagiaan adalah sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri jadi hanya kita sendiri yang tahu persis bagaimana cara untuk menjadi bahagia. Dan pada saat kita telah mendapatkannya, kita juga harus tetap mempertahankannya dan berusaha untuk tetap menjadi diri kita yang terbaik karena pada saat kita lengah kebahagiaan itu dapat pergi dengan sendirinya dari hidup kita. Jadi, saya percaya bahwa setiap manusia pasti dapat menemukan kebahagiannya masing-masing bila ia tahu bagaimana cara menghadapi & mengatasi segala masalah di kehidupannya dan selalu berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik kedepannya.
Penulis : Elizabeth Gilbert
Panerbit : Abdi Tandur
Tahun terbit : 2010
Tebal halaman : 406 halaman
Teknik baca : Scanning, Skimming & Reviewing
Gambar buku :
Kelebihan buku: Buku ini memiliki alur cerita yang begitu indah dimana Liz telah menceritakan mengenai semua pengalaman hidupnya dari awal hingga akhir pada saat ia mencari jati dirinya yang mulai pudar dengan adanya banyak masalah yang terjadi dalam hidupnya. Dimulai dari petualangan untuk mencari kebahagiaannya dengan mengunjungi 3 tempat yang berbeda dari waktu ke waktu dimana di setiap Negara yang telah dikunjunginya ia dapat melihat budaya-budaya dan aspek kehidupan yang berbeda-beda dan unik. Perjalanannya yang pertama adalah menuju Italia, di sana ia telah mempelajari banyak hal dimulai dari bahasa, gaya hidup, seni untuk menikmati segala sesuatu dalam hidup hingga merasakan banyaknya aneka masakan-masakan italia yang sedap. Selama ia hidup di Italia ia juga menemukan banyak teman-teman baru yang menyayanginya sekaligus yang mengingatkannya akan kisah cintanya yang menyedihkan. Lalu, setelah merasa puas di Italia, ia melakukan perjalanannya yang kedua menuju ke India untuk melakukan doa spiritualnya di sebuah rumah Hindu dan untuk mempelajari seni penyerahan diri akan Guru. Disanapun ia menemukan teman-teman baru yang menyemangatinya untuk berjuang akan hidupnya dan untuk membuka hatinya akan cinta yang baru serta memaafkan dirinya sendiri akan segala kepahitan masa lalu yang telah dialaminya.
Kemudian setelah berjalan beberapa waktu, tiba saatnya bagi dia untuk menuju ke tempat tujuannya yang terakhir yaitu Bali. Selama di Bali, ia menjadi murid dari seorang peramal tua di Bali dan ia akhirnya dapat menemukan sebuah ketenangan batin di hatinya. Selain itu,di Bali ia juga bertemu dengan banyak teman lainnya dan menemukan sebuah cinta sejati dengan seorang lelaki Brazil yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Hingga pada akhir cerita, Elizabeth Gilbert dapat menemukan makna dari kehidupannya yaitu keseimbangan antara kebahagian dengan orang yang dicintainya dengan ketenangan batin dalam hidupnya. Selain itu, ia juga telah belajar banyak hal selama ia berada di Ubud dimulai dari menemukan banyak teman-teman baru yang membantunya untuk menemukan jati dirinya hingga bertemu dengan Felipe, lelaki yang mencintainya. Semua kombinasi keindahan Ubud & pengalaman yang telah ia dapatkan ini benar- benar telah mengubah kehidupannya untuk menjadi lebih baik sekaligus menjadi berkat bagi orang lain.
Kekurangan buku: Menurut saya, sebagai seseorang yang tidak terlalu banyak membaca buku novel, saya merasa bahwa membaca buku ini menggunakan waktu yang cukup lama karena buku ini cukup tebal yaitu memiliki ketebalan sebanyak 300 halaman lebih. Alasan pertama bahwa saya tidak begitu menyukai membaca novel adalah karena tidak terdapat gambar atau illustrasi apapun di dalam suatu novel, tidak seperti majalah, koran dan juga buku cerita lainnya dimana terdapat banyak gambar untuk dapat memberikan imajinasi serta bayangan bagi para pembacanya mengenai suatu detail akan cerita tersebut. Maka dari itu, untuk dapat benar- benar memahami serta membayangkan cerita ini dengan lebih dalam, maka selain membaca buku saya juga memutuskan untuk langsung menonton cerita yang telah dikembangkan menjadi film layar lebar ini dan yang dibintangi oleh aktris wanita terkenal yaitu Julia Roberts. Bagi saya, setelah melihat film dari kisah nyata buku ini, saya dapat lebih mengerti dan membayangkan situasi sebenarnya yang telah terjadi dan diceritakan di dalam buku ini. Memang tidak terlalu banyak perbedaan yang ada di dalam buku novel ini dengan filmnya, namun bagi saya memang membaca buku terasa lebih lama dan membosankan karena saya harus terus membaca bila ingin mengetahui cerita kelanjutan dari buku ini. Beda halnya dengan menonton film yaitu saya tidak perlu melakukan apapun melainkan hanya duduk diam dan serius menonton hingga akhir untuk dapat benar- benar mengerti cerita dari kisah ini. Namun disamping itu, tidak terlalu banyak kekurangan lain yang terdapat dari novel ini karena menurut saya, bila saya dapat membaca suatu buku yang tidak bergambar hingga akhir itu berarti buku tersebut memang cukup menarik untuk dibaca dan menurut saya sejujurnya buku ini memang cukup mengesankan dari segi cerita, pengalaman hingga moral yang diberikan walaupun membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk dapat membaca buku ini hingga akhir.
Pelajaran: Film ini mengandung banyak pesan moral bagi hidup setiap manusia yaitu untuk melepaskan segala masa lalu yang pahit dan mengambil moral dari setiap masalah yang kita hadapi sebagai pengalaman dan pelajaran untuk menjadi lebih baik di masa depan. Elizabeth yang dulunya sangat terpuruk dan tidak mengetahui hal apa yang diinginkan dalam hidupnya kini telah menjadi seseorang yang telah menginspirasi banyak orang lain melalui buku yang ditulisnya. Bagi saya, pengalaman yang telah dialami oleh Elizabeth Gilbert selama ia berada di Ubud Bali adalah pada saat ia bertemu dengan Wayan Nuriyasih, seorang dukun Bali seperti Ketut Liyer namun ia adalah seorang wanita dan masih berumur 30 tahunan yang pada akhirnya menjadi salah seorang teman baik Elizabeth Gilbert. Menurut saya, terjalinnya hubungan baik antara mereka berdua dalam waktu yang singkat dan adanya perasaan ingin saling membantu satu sama lain di antara keduanya adalah suatu hal yang begitu indah. Selain memiliki pengalaman hidup yang sama yaitu bercerai dengan suami mereka masing-masing, mereka juga dapat saling memahami perasaan satu sama lain dengan baik. Kemudian, buku ini menceritakan bahwa kondisi hidup Wayan dengan anak satu-satunya Tutti Nuriyasih sangat memprihatinkan karena mereka harus hidup berpindah-pindah dari waktu ke waktu karena tidak bisa membayar uang kontrak rumahnya sehingga Tutti yang masih berumur 8 tahun juga harus sering berganti-ganti sekolah. Lalu, kebaikan Wayan yang selalu mendoakan Liz setiap hari agar dia dapat menemukan seorang lelaki yang baik dan mencintainya serta pelajaran yang telah ia berikan kepada Liz yaitu 6 cara untuk menyembuhkan sakit hati adalah: vitamin E, banyak istirahat, minum banyak air, melakukan perjalanan ketempat yang jauh dari orang yang kita cintai, bermeditasi dan terakhir mengajarkan hati kita bahwa ini semua adalah sebuah takdir yang harus kita hadapi benar- benar menunjukkan suatu ikatan pertemanan yang kuat diantara mereka berdua.
Saya sangat mengagumi kedekatan persahabatan antara Wayan dan Elizabeth yang semakin hari semakin kuat sehingga menjelang hari ulang tahunnya, Elizabeth Gilbert mengirimkan sebuah email ke semua teman-teman & keluarganya dan menceritakan akan kisah kehidupan Wayan yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri kepada mereka. Selain itu ia juga berharap bahwa mereka bersedia untuk membantunya dalam memberikan donasi uang bagi Wayan Nuriyasih agar ia dapat membeli sebuah rumah di Indonesia bagi dirinya dan anak-anaknya. Ia juga mengatakan bahwa ia akan memberikan jumlah uang yang sama persis dari tabungannya sendiri menurut jumlah total pemberian yang ia dapatkan dari semua rekan-rekannya nanti. Maka dari itu, pelajaran yang telah saya dapatkan dari buku ini adalah mengenai suatu keindahan untuk membantu orang lain dan perasaan bahagia bila dapat melihat orang yang kita sayangi pun turut bahagia.
Selain itu, disini saya juga telah belajar bahwa memang terkadang sebuah ketidakseimbangan dalam hidup adalah suatu bagian dari hidup yang harus kita alami dan yang justru nantinya dapat membawa kita kepada sebuah kehidupan yang seimbang. Maka dari itu, sebagai manusia kita tidak boleh mudah menyerah dan harus selalu berjuang demi mencapai hal yang benar- benar kita inginkan. Kunci dari kebahagiaan setiap orang tidaklah sama karena kebahagiaan adalah sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri jadi hanya kita sendiri yang tahu persis bagaimana cara untuk menjadi bahagia. Dan pada saat kita telah mendapatkannya, kita juga harus tetap mempertahankannya dan berusaha untuk tetap menjadi diri kita yang terbaik karena pada saat kita lengah kebahagiaan itu dapat pergi dengan sendirinya dari hidup kita. Jadi, saya percaya bahwa setiap manusia pasti dapat menemukan kebahagiannya masing-masing bila ia tahu bagaimana cara menghadapi & mengatasi segala masalah di kehidupannya dan selalu berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik kedepannya.
Keliling Jakarta
Pada bulan Oktober tahun 2013 lalu, saya bersama dengan teman dekat saya bernama Lovina melakukan sebuah liburan kecil mengunjungi ibukota Indonesia yaitu Jakarta demi melanjutkan hobi travelling dan shopping kami yang belum terlaksana semenjak kami memasuki semester 5 dalam perkuliahan jurusan parisiwata kami. Kami merencanakan perjalanan selama 3 malam dan 4 hari untuk bermain- main di Jakarta serta menghabiskan waktu bersama dengan teman kami yang bernama Inez dan yang telah sangat berbaik hati untuk mengijinkan kami menginap bersama dengannya di dalam apartmennya yang bernama Westmark Apartemen.
Saya dan Lovina melakukan perjalanan kami dari Surabaya menuju ke Jakarta pada pukul 09.00 pagi dengan menggunakan pesawat Citilink dan sampai di bandara Cengkareng pada pukul 10.00 WIB. Dari sana kami berencana untuk meletakkan koper- koper barang kami di apartemen dahulu baru melakukan perjalanan yang telah kami rencanakan untuk hari tersebut. Namun diluar dugaan, ternyata antrian untuk taxi Blue Bird di bandara sangatlah padat dan kami mendapatkan nomor antrian 80 dimana saat itu nomor antrian taxi masih berada di nomor 32. Maka dari itu, untuk menghemat waktu kami memutuskan untuk menggunakan taxi lain yang memiliki antrian lebih sedikit dari Blue Bird dengan memilih nama taxi yang sedikit mirip dengan group Blue Bird yaitu Silver Bird. Tanpa mengetahui mengenai ongkos yang akan kami berdua keluarkan untuk membayar taxi mewah tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Westmark Apartemen milik Inez dengan tenang dan semangat untuk memulai perjalanan traveling kami di hari yang cerah ini.
Disaat kami telah hampir sampai di apartemen tersebut dengan mengikuti alamat yang telah diberikan oleh Inez, ternyata supir taxi tersebut tidak dapat menemukan lokasi dari Westmark Apartemen ini. Dikarenakan saat itu teman kami Inez sedang bertugas untuk magang di sebuat restoran hotel bintang 5 yaitu Ritz Carlton Jakarta, maka kami tidak dapat menghubunginya disaat ia sedang bekerja. Lalu, kami memutuskan untuk bertanya saja kepada satpam dan petugas- petugas yang sedang berjaga di sekitar alamat tersebut . Namun sayangnya tidak satupun dari mereka yang mengetahui mengenai keberadaan dari apartemen ini sehingga kami banyak berputar- putar dan malahan mengikuti petunjuk warga yang kemudian membawa kami di jalan yang salah. Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 12.30 WIB dan kami berdua sudah tidak tahan untuk menahan lapar karena terus berada di taxi tersebut selama kurang lebih 2 jam dan diapit oleh kemacetan kota Jakarta yang luar biasa sehingga akhirnya kami memutuskan untuk berhenti saja di Mall Taman Anggrek dan kemudian baru memikirkan keberadaan dari apartemen tersebut setelah kami mengisi perut. Namun pada saat pengecekan muatan taxi di Mall Taman Aggrek, supir taxi tersebut menyakan sekali lagi mengenai Westmark Apartemen dan ternyata petugas mall tersebut langsung menunjukkan sebuah bangunan putih tinggi yang masih terlihat sangat baru tepat di depan mata kami. Dengan perasaan penuh sukacita, akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di apartemen tersebut dahulu untuk menitipkan koper bawaan kami di lobby apartemen dan baru kemudian menyeberang untuk makan siang di Mall Taman Anggrek. Disaat kami turun dari taxi, begitu kagetnya kami berdua ternyata total tagihan yang harus kami bayar adalah sebesar 270ribu rupiah untuk perjalanan dari bandara menuju apartemen ini. Namun darisini kami dapat belajar mengenai pemilihan taxi yang benar dan aman untuk menghindari kejadian konyol seperti ini lagi.
Akhirnya, setelah kami menitipkan koper kami di lobby hotel karena kami belum memiliki kunci apartemen, kami langsung berkungjung ke Mall Taman Anggrek untuk makan siang dan memilih restoran seadanya yang terlihat enak di mata kami. Lalu, pilihan tersebut jatuh di restoran Marugame Udon yang terletak di lt. 3 Mall Taman Anggrek dengan memilih menu beef carry udon yang terasa sangat lezat bagi perut kami yang sangat kelaparan.Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi kami untuk makan dan kemudian sebelum melanjutkan perjalanan kami untuk menuju ke Grand Indonesia, saya membeli segelas minuman ShareTea yang tidak kalah enaknya dengan menu makan siang saya yaitu Cocoa with Rocksalt and Cheese yang dijual berdekatan dengan restoran Marugame Udon ini.
Dari sini, kami melanjutkan perjalanan kami dengan menggunakan taxi Bluebird yang banyak sekali tersedia di depan lobby Mall tanpa perlu antri sedikitpun sehingga sudah membuat kami lupa akan kejadian buruk yang telah terjadi beberapa jam yang sebelumya. Sesampainya kami di Grand Indonesia, kami berjalan- jalan di sepanjang mall dan memasuki banyak toko pakaian wanita seperti Mango, Zara dan tentunya toko favorit kami berdua yang belum ada di Surabaya yaitu Forever 21. Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat bila kaum wanita telah menemukan tempat yang sangat pas dan nyaman baginya untuk berbelanja. Akhirnya setelah puas mengelilingi seluruh Grand City, waktu telah menunjukan pukul 19.30 WIB yang berarti bahwa sudah saatnya bagi kami berdua untuk mengisi perut kami lagi. Kemudian setelah melihat- lihat banyak pilihan restoran yang tersedia di Mall ini, kami memilih untuk makan malam di Magnum Cafe yang sangat terkenal ini. Cafe ini adalah cafe khusus milik Walls dan menjual menu yang hampir sepenuhnya menggunakan es krim Magnum yang disajikan dengan berbagai macam ide dan kreasi hidangan yang unik dan berbeda-beda. Disana, kami memilih 3 macam menu makanan dan dessert yaitu Chicken Wings, Mini Burgers dan menu favorit kami yaitu De Constructed Cheesecake yang terdiri dari 1 buah es krim dan wafer berisi cheesecake yang memiliki kelezatan yang tidak dapat diucapkan dengan kata- kata. Dari sana, kami menyebarang menuju ke Mall Plaza Indonesia yang berada tepat di depan Mall Grand Indonesia untuk berjalan- jalan sebentar sebelum kami pulang kembali ke Westmark apartement. Namun jika dibandingkan, hampir seluruh toko yang dibuka di Plaza Indonesia menjual barang- barang yang bermerek dan memiliki kelas yang lebih tinggi dari Grand Indonesia contohnya adalah seperti Red Valentino, Hugo Boss dan lain- lain.
Kemudian saat waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB kami menggunakan taxi BlueBird lagi yang tersedia di luar lobby mall untuk kembali ke apartemen dan beristirahat. Sesampainya di apartemen, kami disambut sangat baik oleh Inez yang telah pulang dari jam kerja magangnya dan yang sudah menunggu kami di kamar. Lalu kami teringat akan kejadian konyol yang terjadi siang hari tadi dan menceritakannya kepada Inez. Dan kemudian, ia juga menceritakan mengenai apartemen ini yang ternyata adalah apartmen yang masih baru dibangun di Jakarta dan yang telah berdiri selama kurang lebih setengah tahun pada waktu saya berkunjung. Walaupun apartemen ini memiliki lokasi yang sangat mencolok yaitu persis di depan Mall Taman Anggrek Jakarta namun karena masih tergolong bangunan yang sangat baru maka masih belum banyak masyarakat yang mengetahui mengenai adanya apartemen ini. Jadi tidak heran apabila supir taxi dan petugas- petugas tersebut masih belum benar- benar mengenal gedung yang dulunya adalah jalur hijau untuk tol namun yang telah dibangun menjadi apartemen ini. Akhirnya setelah selesai berbincang- bincang, kami pun bersiap- siap untuk tidur dan menyimpan tenaga untuk melakukan aktivitas kami di esok harinya.
Beef Curry Udon
De Costructed Cheese - Magnum Cafe
Saya dan Lovina melakukan perjalanan kami dari Surabaya menuju ke Jakarta pada pukul 09.00 pagi dengan menggunakan pesawat Citilink dan sampai di bandara Cengkareng pada pukul 10.00 WIB. Dari sana kami berencana untuk meletakkan koper- koper barang kami di apartemen dahulu baru melakukan perjalanan yang telah kami rencanakan untuk hari tersebut. Namun diluar dugaan, ternyata antrian untuk taxi Blue Bird di bandara sangatlah padat dan kami mendapatkan nomor antrian 80 dimana saat itu nomor antrian taxi masih berada di nomor 32. Maka dari itu, untuk menghemat waktu kami memutuskan untuk menggunakan taxi lain yang memiliki antrian lebih sedikit dari Blue Bird dengan memilih nama taxi yang sedikit mirip dengan group Blue Bird yaitu Silver Bird. Tanpa mengetahui mengenai ongkos yang akan kami berdua keluarkan untuk membayar taxi mewah tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Westmark Apartemen milik Inez dengan tenang dan semangat untuk memulai perjalanan traveling kami di hari yang cerah ini.
Disaat kami telah hampir sampai di apartemen tersebut dengan mengikuti alamat yang telah diberikan oleh Inez, ternyata supir taxi tersebut tidak dapat menemukan lokasi dari Westmark Apartemen ini. Dikarenakan saat itu teman kami Inez sedang bertugas untuk magang di sebuat restoran hotel bintang 5 yaitu Ritz Carlton Jakarta, maka kami tidak dapat menghubunginya disaat ia sedang bekerja. Lalu, kami memutuskan untuk bertanya saja kepada satpam dan petugas- petugas yang sedang berjaga di sekitar alamat tersebut . Namun sayangnya tidak satupun dari mereka yang mengetahui mengenai keberadaan dari apartemen ini sehingga kami banyak berputar- putar dan malahan mengikuti petunjuk warga yang kemudian membawa kami di jalan yang salah. Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 12.30 WIB dan kami berdua sudah tidak tahan untuk menahan lapar karena terus berada di taxi tersebut selama kurang lebih 2 jam dan diapit oleh kemacetan kota Jakarta yang luar biasa sehingga akhirnya kami memutuskan untuk berhenti saja di Mall Taman Anggrek dan kemudian baru memikirkan keberadaan dari apartemen tersebut setelah kami mengisi perut. Namun pada saat pengecekan muatan taxi di Mall Taman Aggrek, supir taxi tersebut menyakan sekali lagi mengenai Westmark Apartemen dan ternyata petugas mall tersebut langsung menunjukkan sebuah bangunan putih tinggi yang masih terlihat sangat baru tepat di depan mata kami. Dengan perasaan penuh sukacita, akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di apartemen tersebut dahulu untuk menitipkan koper bawaan kami di lobby apartemen dan baru kemudian menyeberang untuk makan siang di Mall Taman Anggrek. Disaat kami turun dari taxi, begitu kagetnya kami berdua ternyata total tagihan yang harus kami bayar adalah sebesar 270ribu rupiah untuk perjalanan dari bandara menuju apartemen ini. Namun darisini kami dapat belajar mengenai pemilihan taxi yang benar dan aman untuk menghindari kejadian konyol seperti ini lagi.
Akhirnya, setelah kami menitipkan koper kami di lobby hotel karena kami belum memiliki kunci apartemen, kami langsung berkungjung ke Mall Taman Anggrek untuk makan siang dan memilih restoran seadanya yang terlihat enak di mata kami. Lalu, pilihan tersebut jatuh di restoran Marugame Udon yang terletak di lt. 3 Mall Taman Anggrek dengan memilih menu beef carry udon yang terasa sangat lezat bagi perut kami yang sangat kelaparan.Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi kami untuk makan dan kemudian sebelum melanjutkan perjalanan kami untuk menuju ke Grand Indonesia, saya membeli segelas minuman ShareTea yang tidak kalah enaknya dengan menu makan siang saya yaitu Cocoa with Rocksalt and Cheese yang dijual berdekatan dengan restoran Marugame Udon ini.
Dari sini, kami melanjutkan perjalanan kami dengan menggunakan taxi Bluebird yang banyak sekali tersedia di depan lobby Mall tanpa perlu antri sedikitpun sehingga sudah membuat kami lupa akan kejadian buruk yang telah terjadi beberapa jam yang sebelumya. Sesampainya kami di Grand Indonesia, kami berjalan- jalan di sepanjang mall dan memasuki banyak toko pakaian wanita seperti Mango, Zara dan tentunya toko favorit kami berdua yang belum ada di Surabaya yaitu Forever 21. Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat bila kaum wanita telah menemukan tempat yang sangat pas dan nyaman baginya untuk berbelanja. Akhirnya setelah puas mengelilingi seluruh Grand City, waktu telah menunjukan pukul 19.30 WIB yang berarti bahwa sudah saatnya bagi kami berdua untuk mengisi perut kami lagi. Kemudian setelah melihat- lihat banyak pilihan restoran yang tersedia di Mall ini, kami memilih untuk makan malam di Magnum Cafe yang sangat terkenal ini. Cafe ini adalah cafe khusus milik Walls dan menjual menu yang hampir sepenuhnya menggunakan es krim Magnum yang disajikan dengan berbagai macam ide dan kreasi hidangan yang unik dan berbeda-beda. Disana, kami memilih 3 macam menu makanan dan dessert yaitu Chicken Wings, Mini Burgers dan menu favorit kami yaitu De Constructed Cheesecake yang terdiri dari 1 buah es krim dan wafer berisi cheesecake yang memiliki kelezatan yang tidak dapat diucapkan dengan kata- kata. Dari sana, kami menyebarang menuju ke Mall Plaza Indonesia yang berada tepat di depan Mall Grand Indonesia untuk berjalan- jalan sebentar sebelum kami pulang kembali ke Westmark apartement. Namun jika dibandingkan, hampir seluruh toko yang dibuka di Plaza Indonesia menjual barang- barang yang bermerek dan memiliki kelas yang lebih tinggi dari Grand Indonesia contohnya adalah seperti Red Valentino, Hugo Boss dan lain- lain.
Kemudian saat waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB kami menggunakan taxi BlueBird lagi yang tersedia di luar lobby mall untuk kembali ke apartemen dan beristirahat. Sesampainya di apartemen, kami disambut sangat baik oleh Inez yang telah pulang dari jam kerja magangnya dan yang sudah menunggu kami di kamar. Lalu kami teringat akan kejadian konyol yang terjadi siang hari tadi dan menceritakannya kepada Inez. Dan kemudian, ia juga menceritakan mengenai apartemen ini yang ternyata adalah apartmen yang masih baru dibangun di Jakarta dan yang telah berdiri selama kurang lebih setengah tahun pada waktu saya berkunjung. Walaupun apartemen ini memiliki lokasi yang sangat mencolok yaitu persis di depan Mall Taman Anggrek Jakarta namun karena masih tergolong bangunan yang sangat baru maka masih belum banyak masyarakat yang mengetahui mengenai adanya apartemen ini. Jadi tidak heran apabila supir taxi dan petugas- petugas tersebut masih belum benar- benar mengenal gedung yang dulunya adalah jalur hijau untuk tol namun yang telah dibangun menjadi apartemen ini. Akhirnya setelah selesai berbincang- bincang, kami pun bersiap- siap untuk tidur dan menyimpan tenaga untuk melakukan aktivitas kami di esok harinya.
Beef Curry Udon
De Costructed Cheese - Magnum Cafe
Langganan:
Postingan (Atom)