Pada saat menjelang liburan Hari Raya Lebaran tahun 2010 lalu, saya dan keluarga mengunjungi negara Thailand untuk berlibur selama 5 hari dan 4 malam. Bersama sebuah agen tur lokal, kami mengunjungi kota Bangkok dengan menggunakan pesawat terbang Thai Airways selama kurang lebih 4 jam perjalanan dari Surabaya menuju ke bandara SuvarnaBhumi Bangkok. Sesampainya kami disana, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke hotel dan menginap di sebuah hotel bernama Prince Hotel yang berada di tengah kota. Esok paginya,sesudah kami mendapatkan makan pagi di hotel, kami langsung melanjutkan aktivitas bersama dengan rombongan tur dengan menggunakan sebuah bis yang telah disiapkan oleh pihak tur travel selama berada disini.
Sepanjang liburan bersama tur ini, ada satu tempat hiburan di Bangkok yang sangat saya kagumi dan membuat saya paling tertarik ketimbang dari tempat- tempat destinasi lainnya. Yah tempat ini tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah museum patung lilin yang sangat terkenal di seluruh dunia dan yang telah membuka salah satu cabangnya di kota Bangkok ini yakni bernama Museum Madame Tussauds. Sedikit cerita mengenai Madame Tussauds ini adalah sebuah museum lilin yang pertama kali didirikan oleh pematung lilin bernama Marie Tussaud di London. Dan saat ini museum Madam Tussauds telah sangat berkembang dan sudah membuka banyak cabang di beberapa negara besar lain di dunia seperti di America yang mencakup: New York, Las Vegas, Orlando, San Francisco, Washington D.C , kemudian Eropa yang mencakup Amsterdam, Berlin, Blackpool, London, Vienna, lalu Asia yang mencakup Bangkok, Beijing, Hongkong, Tokyo, Shanghai, Wuhan hingga Australia yang tepatnya berada di kota Sydney.
Museum lilin yang saya kunjungi di Bangkok ini merupakan cabang Museum Madame Tussauds ke 10 yang dibangun dan berada di dalam mall Siam Discovery lantai 6 dengan jam operasional yang dimulai dari pukul 10:00 am – 9:00 pm. Saya tidak begitu ingat harga tiket masuk museum lilin ini pada saat itu, namun untuk harga tiket masuk terbaru saat ini adalah senilai 800 Bhat untuk orang dewasa dan 600 Bhat bagi anak- anak. Tetapi, menurut info terbaru dari internet, saya mendapati bahwa ternyata museum ini mengadakan sebuah penawaran diskon tiket masuk hingga 40% bagi para pengunjung yang datang ke museum sebelum jam 12.00 siang dengan cara membeli tiket lebih awal melalui website khusus museum yang dapat diakses di alamat http://www.madametussauds.com/bangkok/en/buytickets/tickets/earlybird.aspx ini. Disini juga dinyatakan bahwa tiket masuk hemat ini hanya dapat dibeli melalui sistem online tersebut dan hanya akan berlaku selama 30 hari sesudah tanggal pembelian atau tiket akan hangus bila tidak digunakan dalam jangka waktu yang ditentukan tersebut.
Berlanjut mengenai pengalaman saya selama mengunjungi museum penuh karya seni ini, saya mendapati bahwa di dalam museum ini terdapat lebih dari 50 patung lilin yang telah dibuat pada tahun 2010 lalu. Sebelum memasuki museum, terdapat sebuah patung lilin replika dari seorang aktor terkenal korea bernama Bae Yong Joon serta pemain sepakbola terkenal Christiano Ronaldo sebagai patung pembuka yang menghiasi pintu masuk ke dalam museum. Selanjutnya memasuki area pertama, saya melihat banyak patung pemimpin dunia terkenal dimulai dari presiden china yang pertama yaitu Mao Ze Dong, lalu presiden America yaitu Barrack Obama beserta Michelle Obama di ruangkan kantor White House, kemudian Pangeran negeri thailand, Lady Diana, presiden korea, Ratu Elisabeth II beserta banyak patung penguasa negara lainnya. Dengan tidak ragu- ragu, saya dan keluarga langsung mengambil foto sebanyak- banyaknya menggunakan kamera kami bersama dengan patung- patung lilin terebut dan bahkan disana juga terdapat juru tukang foto yang menyediakan service foto jadi yang dapat dibeli dengan harga 200- 500 baht tergantung ukuran foto per lembarnya dan pengunjung juga tidak akan dipungut biaya apapun bila tidak jadi membeli hasil foto tersebut.
Selanjutnya, saya melanjutkan perjalanan di museum dan menemui banyak patung lilin dari musician dan artist terkenal seperti Ludwig Van Beethoven beserta pianonya, kemudian Picasso beserta dengan lukisan indahnya serta Albert Einstein beserta dengan papan tulisnya. Kemudian, memasuki area sports saya melihat banyak patung lilin dari pemain olahraga terkenal seperti David Beckham untuk olahraga sepak bola, Tiger Woods untuk golf, Muhammad Ali untuk olahrga tinju serta Yao Min dengan ring tinjunya. Lalu, memasuki arena music, saya menjumpai patung lilin dari penyanyi asal Thailand bernama Tata Young, penyanyi hollywood Beyonce, Britney Spears, Madonna, serta pernyayi China bernama Teresa Teng. Selanjutnya melalui area filmography, saya melihat patung aktor comedian seperti Jim Carrey, aktor film action seperti Nicholas Cage, aktor kungfu seperti Bruce Lee hingga aktris tercantik sepanjang masa yaitu Elisabeth Taylor. Kemudian, saya juga menjumpai patung lilin dari orang terkaya di America yaitu Oprah Winfrey, lalu aktris terkenal Nicole Kidman, aktor George Clooney yang sangat tampan, aktris cantik Julia Roberts, aktor Tom Cruise, Leonardo Di Caprio beserta dengan pasangan mainnya dalam film Titanic yaitu Kate Winslet dan juga tidak ketinggalan yaitu pasangan terfavorit hollywood yaitu Angeline Jolie dan Brad Pitt.
Lalu,setelah keluar dari arena patung lilin, di ruangan selanjutnya saya melihat banyak bahan- bahan yang digunakan untuk membuat patung lilin tersebut dimulai dari bola mata palsu, rambut palsu, gigi palsu dan peralatan- peralatan lainnya yang dipakai untuk membuat patung- patung tersebut. Menurut penjelasan dari petugas di museum lilin, untuk membuat satu patung lilin di Madame Tussauds Bangkok membutuhkan waktu selama 3-6 bulan dengan biaya pembuatan sebesar Rp 2 miliar-Rp 3 miliar untuk setiap patungnya. Sebelum keluar dari museum juga terdapat beberapa testimoni dari artis- artis patung lilin tersebut yang ditulis di dinding museum. Kemudian, disana pengunjung juga akan disuguhi berbagai macam souvenir buatan museum seperti gantungan kunci, kaus hingga buku tentang museum Madame Tussauds ini. Setelah keluar, saya dan keluarga pun dipenuhi dengan perasaan yang sangat senang dan bangga karena telah banyak berfoto bersama dengan orang- orang terkenal di dunia walaupun hanya melalui patung lilin. Madam Tussauds memang layak dikunjungi oleh semua belahan dunia!
Sabtu, 03 Mei 2014
Singapore – Bugis Street & Vivo City
Bertemu lagi denga saya, pada hari ini saya akan melanjutkan cerita mengenai liburan saya selama berada di negeri Singapore.Kunjunga untuk hari ini adalah membahas mengenai pusat perbelanjaan lainnya yang terdapat di kawasan yang berbeda di Singapore yaitu Bugis Street dan Vivo City. Dari apartement yang berada di Stasiun Toapayoh, saya menggunakan MRT untuk menuju ke City Hall yang akan berlangsung selama 6x pehentian lalu darisana saya berpindah kereta jalur hijau untuk menuju ke stasiun Bugis selama 1x perhentian . Sesampainya di stasiun Bugis, saya langsung dapat memasuki area Mall Bugis yang lama dimana terdapat banyak toko, cafe , restaurant, booth – booth kecil, toko kosmetik dan banyak toko lainnya yang terbagi menjadi bagian mall indoor dan outdoor. Namun, dikarenakan luasnya gedung- gedung mall yang dibangun di Singapore ini terkadang masih membuat saya bingung mengenai detail lokasi tempat dan toko-toko yang terdapat di setiap lantai mall. Di dalam area indoor mall Bugis, saya menaiki escalator untuk memasuki beberapa toko pakaian yang terdapat di mall ini dan yang terbagi menjadi beberapa lantai. Pada lantai paling atas, terdapat foodcourt mall yang menjual berbagai macam makanan yang berbeda dan turun satu lantai dari sana, juga terdapat toko buku kinokuniya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Kinokuniya yang ada di Mall Takashimaya. Kemudian dari sana, saya kembali turun ke lantai bawah dan menuju ke area outdoor mall untuk menyeberang ke area bugis street yang terletak persis di depan gedung mall Bugis.
Setelah menyeberang, saya memasuki area bugis street untuk berjalan-jalan dan berbelanja. Pertokoan yang ada di sini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan toko di Mall Bugis dan produk-produk yang dijual disinipun memiliki harga yang jauh lebih murah oleh sebab lokasi dan area Bugis street ini lebih menyerupai sebuah pasar dimana kebanyakan toko hanya dibuka dengan menggunakan booth , tenda dan bangunan yang sangat kecil. Jalanan disini juga begitu sesak karena pengunjung yang sangat banyak sehingga membuat orang- orang saling berdesakan untuk lewat di tengah- tengah pertokoan grosir yang tidak ber-ac ini. Kebanyakan produk yang dijual memiliki harga grosir dan beberapa juga masih dapat ditawar karena tidak ada barang bermerek yang terdapat di kawasan ini. Menuju lantai atas adalah bagian ruang ber-ac dan kebanyakan toko yang terdapat disini adalah toko pakaian wanita dan aksesoris dimana kepadatan pengunjung juga sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan lantai bawah yang sangat sempit seperti layaknya pasar. Lalu naik lagi ke lantai atas adalah pertokoan yang serupa dengan yang ada di bawah yaitu menjual berbagai macam pakaian wanita dan aksesoris yang sudah dilengkapi dengan fasilitas full ac. Kemudian setelah puas berjalan- jalan disana, saya pun keluar dari kawasan ini dan menyeberang kembali untuk menuju ke area Bugis Mall yang semula. Dari sana, saya berjalan untuk menuju ke area stasiun MRT bugis yang awal untuk mengunjungi destinasi kedua saya yaitu VIVO City yang berada di Harbour Front.
Di stasiun Bugis saya menggunakan MRT dengan kereta arah yang berlawanan dari kereta pada saat berangkat kesini. Di dalam kereta saya menunggu sampai perhentian ke 4 yaitu pada stasiun Outram Park dan darisana saya berpindah kereta untuk menggunakan kereta jalur ungu menuju ke Harbour Front sebanyak 1x perhentian dan yang juga adalah perhentian terakhir bagi kereta jalur ungu. Sesampainya di Harbour Front, saya mengikuti arah keluar dari stasiun untuk masuk menuju ke Mall Vivo City yang sudah saya nanti-nantikan ini. Vivo City adalah sebuah mall yang sangat luas dan dipenuhi dengan berbagai toko- toko bermerek seperti layaknya mall- mall lain. Disini juga terdapat toko cokelat yang sangat besar bernama cocoa trees dimana mereka khusus menjual berbagai macam cokelat dari berbagai merek dan bentuk yang telah dikemas dengan begitu lucu dan menggiurkan. Di lantai paling atas dari mall ini juga terdapat toko jepang bernama Daiso yang menjual berbagai macam barang dari peralatan rumah tangga, aksesoris, stasionary, mainan dan berbagai macam produk lainnya dengan satu harga yang sama yaitu $2. Kemudian dari sini, terdapat bagian outdoor mall yang menghubungkan mall ini dengan salah satu arena taman bermain terbesar di Singapore yaitu Sentosa Island. Sebelum dibangunnya Universal Studio, Sentosa Island adalah satu-satunya taman bermain terbesar di negara ini yang menyajikan berbagai macam arena permainan maupun pertunjukkan musikal di setiap malam harinya. Namun jika dibandingkan dengan USS, Sentosa Island memang dapat dibilang kalah jauh dari segi fasilitas, permainan, pertokoan dan alat hiburan lainnya yang disediakan di Universal Studio. Namun yang dapat saya pastikan adalah kemanapun saya menjejakkan kaki selama berada di Singapore, sangat jarang saya menemukan sampah dibuang secara sembarangan di negara ini.
Tidak dapat dipungkiri memang Singapore adalah negara yang sangat indah dan bersih karena walaupun mereka tidak memiliki sumber alam sebanyak negara lainnya, namun mereka benar-benar menjaga dan berusaha keras untuk membuat negara ini sangat berkembang melebihi negara lainnya. Bahkan tidak jarang saya melihat orang tua diatas 50 tahun masih bekerja sebagai tukang pembersih di dalam toilet- toilet mall. Semangat kerja yang luar biasa ini memang patut dicontoh oleh masyarakat dunia lainnya karena oleh alasan inilah memang Singapore dapat terus berjaya dari tahun ke tahun serta memiliki penduduk yang benar- benar menjaga negaranya dengan baik. Akhirnya setelah selesai berjalan-jalan disini, saya pun berjalan ke arah stasiun MRT Harbour Front dan menggunakan kereta arah pulang dengan perhentian sebanyak 4x untuk menuju ke stasiun Dhoby Ghaut. Dari sana, saya berpindah kereta jalur merah dan menunggu hingga 5x perhentian hingga akhirnya sampai di stasiun Toapayoh. Setelah sampai di Toapayoh, saya kembali pulang ke apartemen dengan berjalan kaki selama 5 menit dari stasiun dan kemudian bersiap untuk istirahat.
Setelah menyeberang, saya memasuki area bugis street untuk berjalan-jalan dan berbelanja. Pertokoan yang ada di sini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan toko di Mall Bugis dan produk-produk yang dijual disinipun memiliki harga yang jauh lebih murah oleh sebab lokasi dan area Bugis street ini lebih menyerupai sebuah pasar dimana kebanyakan toko hanya dibuka dengan menggunakan booth , tenda dan bangunan yang sangat kecil. Jalanan disini juga begitu sesak karena pengunjung yang sangat banyak sehingga membuat orang- orang saling berdesakan untuk lewat di tengah- tengah pertokoan grosir yang tidak ber-ac ini. Kebanyakan produk yang dijual memiliki harga grosir dan beberapa juga masih dapat ditawar karena tidak ada barang bermerek yang terdapat di kawasan ini. Menuju lantai atas adalah bagian ruang ber-ac dan kebanyakan toko yang terdapat disini adalah toko pakaian wanita dan aksesoris dimana kepadatan pengunjung juga sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan lantai bawah yang sangat sempit seperti layaknya pasar. Lalu naik lagi ke lantai atas adalah pertokoan yang serupa dengan yang ada di bawah yaitu menjual berbagai macam pakaian wanita dan aksesoris yang sudah dilengkapi dengan fasilitas full ac. Kemudian setelah puas berjalan- jalan disana, saya pun keluar dari kawasan ini dan menyeberang kembali untuk menuju ke area Bugis Mall yang semula. Dari sana, saya berjalan untuk menuju ke area stasiun MRT bugis yang awal untuk mengunjungi destinasi kedua saya yaitu VIVO City yang berada di Harbour Front.
Di stasiun Bugis saya menggunakan MRT dengan kereta arah yang berlawanan dari kereta pada saat berangkat kesini. Di dalam kereta saya menunggu sampai perhentian ke 4 yaitu pada stasiun Outram Park dan darisana saya berpindah kereta untuk menggunakan kereta jalur ungu menuju ke Harbour Front sebanyak 1x perhentian dan yang juga adalah perhentian terakhir bagi kereta jalur ungu. Sesampainya di Harbour Front, saya mengikuti arah keluar dari stasiun untuk masuk menuju ke Mall Vivo City yang sudah saya nanti-nantikan ini. Vivo City adalah sebuah mall yang sangat luas dan dipenuhi dengan berbagai toko- toko bermerek seperti layaknya mall- mall lain. Disini juga terdapat toko cokelat yang sangat besar bernama cocoa trees dimana mereka khusus menjual berbagai macam cokelat dari berbagai merek dan bentuk yang telah dikemas dengan begitu lucu dan menggiurkan. Di lantai paling atas dari mall ini juga terdapat toko jepang bernama Daiso yang menjual berbagai macam barang dari peralatan rumah tangga, aksesoris, stasionary, mainan dan berbagai macam produk lainnya dengan satu harga yang sama yaitu $2. Kemudian dari sini, terdapat bagian outdoor mall yang menghubungkan mall ini dengan salah satu arena taman bermain terbesar di Singapore yaitu Sentosa Island. Sebelum dibangunnya Universal Studio, Sentosa Island adalah satu-satunya taman bermain terbesar di negara ini yang menyajikan berbagai macam arena permainan maupun pertunjukkan musikal di setiap malam harinya. Namun jika dibandingkan dengan USS, Sentosa Island memang dapat dibilang kalah jauh dari segi fasilitas, permainan, pertokoan dan alat hiburan lainnya yang disediakan di Universal Studio. Namun yang dapat saya pastikan adalah kemanapun saya menjejakkan kaki selama berada di Singapore, sangat jarang saya menemukan sampah dibuang secara sembarangan di negara ini.
Tidak dapat dipungkiri memang Singapore adalah negara yang sangat indah dan bersih karena walaupun mereka tidak memiliki sumber alam sebanyak negara lainnya, namun mereka benar-benar menjaga dan berusaha keras untuk membuat negara ini sangat berkembang melebihi negara lainnya. Bahkan tidak jarang saya melihat orang tua diatas 50 tahun masih bekerja sebagai tukang pembersih di dalam toilet- toilet mall. Semangat kerja yang luar biasa ini memang patut dicontoh oleh masyarakat dunia lainnya karena oleh alasan inilah memang Singapore dapat terus berjaya dari tahun ke tahun serta memiliki penduduk yang benar- benar menjaga negaranya dengan baik. Akhirnya setelah selesai berjalan-jalan disini, saya pun berjalan ke arah stasiun MRT Harbour Front dan menggunakan kereta arah pulang dengan perhentian sebanyak 4x untuk menuju ke stasiun Dhoby Ghaut. Dari sana, saya berpindah kereta jalur merah dan menunggu hingga 5x perhentian hingga akhirnya sampai di stasiun Toapayoh. Setelah sampai di Toapayoh, saya kembali pulang ke apartemen dengan berjalan kaki selama 5 menit dari stasiun dan kemudian bersiap untuk istirahat.
Singapore – Orchard Road (Far East Plaza, Cine Leisure, Takashimaya, Somerset 313)
Negeri Singapore yang semakin hari menjadi semakin kuat dengan kurs dollarnya yang juga semakin meningkat sekali lagi akan menjadi topik diskusi saya pada hari ini. Menjelang liburan, biasanya saya sering sekali mengunjungi negeri ini untuk bertemu dengan saudara saya sekaligus untuk berbelanja dan mengunjungi tempat- tempat hiburan yang baru dibuka. Singapore memang bukan negara yang besar jika dibandingkan dengan Indonesia namun bila benar- benar dicermati, negara ini jauh lebih berkembang dan memiliki banyak pusat hiburan yang menarik sehingga mampu menggaet banyak wisatawan dari mancanegara untuk berkunjung kesini. Dilihat dari kebersihan, kemajuan, ketertiban, keamanan hingga fasilitas yang memadai semuanya sudah sangat terpenuhi dengan baik di negeri ini.
Negara Singapore ini memang terkenal akan kebersihan dan keamanannya yang sangat ketat karena semua masyarakat disini memang dihimbau untuk mentaati segala peraturan yang dibuat di negara ini dengan hukuman sanksi denda yang cukup besar apabila masih ada orang yang melanggar. Maka dari itu, tidak heran apabila saat berjalan-jalan di negeri ini, kita tidak akan melihat sampah ataupun kotoran berserakan di jalanan karena setiap masyarakat yang ketahuan membuang sampah sembarang akan langsung dikenakan denda oleh polisi sekitar. Menurut saya, hal ini memang suatu peraturan yang sangat bagus dan patut untuk ditiru oleh negara lainnya karena dengan adanya hukum ini, semua masyarakat pasti akan berusaha untuk mematuhi peraturan yang dibuat sehingga secara tidak langsung juga dapat melatih mereka untuk belajar menjaga lingkungan yang bersih dan menjadi tertib seperti layaknya penduduk negeri Singapore ini.
Disini, saya akan melanjutkan cerita mengenai pengalaman saya selama berlibur di negeri Singapore ini dan yang lebih tepatnya bertempat di pusat perbelanjaan terbesar di Singapore yaitu Orchard Road. Dari sini, saya bersama dengan Margaret yaitu saudara saya yang telah mengenal negeri Singapore dengan sangat dalam semenjak ia kecil ini, juga mengajak saya ke berbagai tempat yang baru dan menarik di negeri ini.Biasanya selama saya berlibur di Singapore, hampir setiap hari saya selalu mengunjungi kawasan Orchard Road entah untuk mencari makanan, berbelanja, mencari oleh- oleh, camilan ataupun untuk berfoto- foto sehingga akhirnya saya telah menjelajahi hampir seluruh jalanan di kawasan Orchard ini. Beberapa tempat perbelanjaan selain Isetan dan Ion Mall yang biasanya saya kunjungi selama berada di kawasan Orchard Road ini adalah seperti mall Takashimaya, Far East Plaza, Cine Leisure hingga Somerset 313 yang berjarak 1 stasiun dari Orchard Road.
Dimulai dari Mall Takashimaya, saya menggunakan MRT dari stasiun Toapayoh untuk menuju ke stasiun Orchard Road dengan 3x perhentian. Dari sana, saya memilih jalan keluar kanan yang menuju kemall Isetan dan kemudian terus mengikuti jalan mall yang akan tersambung ke bagian dalam mall Takashimaya. Biasanya di Takashimaya, saya akan mengunjungi sebuah toko buku yang terletak di lantai atas mall ini yaitu toko buku perusahaan Jepang yang bernama Kinokuniya. Disini, terdapat berbagai macam buku internasional yang sangat lengkap dimulai dari majalah, buku masak, buku traveling, buku pengetahuan, buku fashion, buku arsitek, novel, comic, stationery dan masih berjuta-juta buku lainnya yang dijual dan ditata dengan sangat rapi sesuai dengan kategorinya di toko buku yang memiliki luas sebesar 1 lantai sendiri ini. Kemudian dari saya, saya biasanya mengunjungi lantai dasar mall yaitu di bagian atrium dimana sering diadakan berbagai macam acara yang berbeda-beda di setiap bulannya dengan tema seperti bazar makanan, bazar mainan, bazar peralatan rumah dan masih banyak lainnya.
Selain itu, mall Takashimaya ini juga memiliki outlet khusus seperti SOGO dimana dijual berbagai produk yang berbeda di setiap lantainya dimulai dari foodcourt dan supermarket di lantai paling dasar, kemudian sepatu dan tas di lantai 2, perlatan rumah dan mainan anak di lantai 3, pakaian di lantai 4 dan seterusnya saya tidak begitu ingat. Lalu disamping itu, juga terdapat beberapa toko pakaian, sepatu ,pehiasan dan toko lainnya di dalam mall ini yang kebanyak adalah toko barang bermerek seperti Zara, Mango, Christian Loubutin, Charlotte Olympia dan masih banyak lgi. Kemudian setelah puas berbelanja disana, saya akan memilih jalan keluar dari salah satu lobby mall yang terbagi menjadi lobby A, B dan C. Lalu dari sana, saya akan mengambil arah jalan yang menuju ke mall Cine Leisure untuk berjalan- jalan dan menikmati suasana mall yang berbeda dari mall Takashimaya. Cine Leisure ini dapat disebut sebagai mall para remaja dikarenakan kategori toko dan fasilitas yang disediakan disini adalah bagi kaum muda seperti gedung bioskop, toko mainan, arena photobox,toko pakaian anak muda, cafe dan semacam booth- booth kecil yang menjual produk- produk kerajinan tangan.
Kemudian, dari sana saya biasanya melanjutkan perjalanan menuju ke Far East Plaza yaitu sebuah plaza yang tidak jauh berbeda dari Cine Leisure namun lebih lengkap dan memiliki lebih dari 100 toko pakaian yang berbeda- beda di dalamnya. Plaza ini juga menurut saya sangat cocok bagi kaum muda yang suka berbelanja pakaian maupun sepatu karena produk- produk yang dijual disini juga sangat lengkap. Kemudian setelah puas mengelilingi plaza ini, saya melanjutkan perjalanan menuju ke Somerset 313 dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, saya juga sering menemukan booth yang menjual minuman bubble tea seperti layaknya Quickly namun dengan nama yang berbeda- beda dan pilihan rasa yang berbeda pula. Selain itu, juga terdapat banyak penjual es krim potong seharga $1 di banyak jalanan kawasan Orchard Road ini. Sesampainya di Somerset 313, saya langsung memasuki toko pertama yang terlihat di kaca lobby ini yaitu toko pakaian wanita Forever 21 yang terbagi menjadi 3 lantai yang sangat luas. Somerset 313 ini adalah semacam mall yang tidak jauh beda dari mall sebelumnya namun dengan kelas yang lebih tinggi karena toko yang dibuka disini memiliki brand yang lebih terkenal seperti Cotton ON, Zara, Uniqlo dan masih banyak lainnya. Mall ini juga memiliki banyak cafe serta restaurant yang unik serta menyediakan berbagai macam pilihan makanan yang berbeda di lantai dasar foocourtnya.
Akhirnya, setelah puas berjalan- jalan disini saya mengikuti arah menuju ke stasiun MRT Somerset yang tersambung di dalam mall ini untuk pulang menuju ke apartement Toapayoh yang berjarak sebanyak 4x perhentian dari stasiun Somerset. Sesampainya di stasiun Toapayoh, saya berjalan kaki selama 5 menit untuk kembali pulang ke apartement dan bersiap untuk mandi lalu beristirahat.
Negara Singapore ini memang terkenal akan kebersihan dan keamanannya yang sangat ketat karena semua masyarakat disini memang dihimbau untuk mentaati segala peraturan yang dibuat di negara ini dengan hukuman sanksi denda yang cukup besar apabila masih ada orang yang melanggar. Maka dari itu, tidak heran apabila saat berjalan-jalan di negeri ini, kita tidak akan melihat sampah ataupun kotoran berserakan di jalanan karena setiap masyarakat yang ketahuan membuang sampah sembarang akan langsung dikenakan denda oleh polisi sekitar. Menurut saya, hal ini memang suatu peraturan yang sangat bagus dan patut untuk ditiru oleh negara lainnya karena dengan adanya hukum ini, semua masyarakat pasti akan berusaha untuk mematuhi peraturan yang dibuat sehingga secara tidak langsung juga dapat melatih mereka untuk belajar menjaga lingkungan yang bersih dan menjadi tertib seperti layaknya penduduk negeri Singapore ini.
Disini, saya akan melanjutkan cerita mengenai pengalaman saya selama berlibur di negeri Singapore ini dan yang lebih tepatnya bertempat di pusat perbelanjaan terbesar di Singapore yaitu Orchard Road. Dari sini, saya bersama dengan Margaret yaitu saudara saya yang telah mengenal negeri Singapore dengan sangat dalam semenjak ia kecil ini, juga mengajak saya ke berbagai tempat yang baru dan menarik di negeri ini.Biasanya selama saya berlibur di Singapore, hampir setiap hari saya selalu mengunjungi kawasan Orchard Road entah untuk mencari makanan, berbelanja, mencari oleh- oleh, camilan ataupun untuk berfoto- foto sehingga akhirnya saya telah menjelajahi hampir seluruh jalanan di kawasan Orchard ini. Beberapa tempat perbelanjaan selain Isetan dan Ion Mall yang biasanya saya kunjungi selama berada di kawasan Orchard Road ini adalah seperti mall Takashimaya, Far East Plaza, Cine Leisure hingga Somerset 313 yang berjarak 1 stasiun dari Orchard Road.
Dimulai dari Mall Takashimaya, saya menggunakan MRT dari stasiun Toapayoh untuk menuju ke stasiun Orchard Road dengan 3x perhentian. Dari sana, saya memilih jalan keluar kanan yang menuju kemall Isetan dan kemudian terus mengikuti jalan mall yang akan tersambung ke bagian dalam mall Takashimaya. Biasanya di Takashimaya, saya akan mengunjungi sebuah toko buku yang terletak di lantai atas mall ini yaitu toko buku perusahaan Jepang yang bernama Kinokuniya. Disini, terdapat berbagai macam buku internasional yang sangat lengkap dimulai dari majalah, buku masak, buku traveling, buku pengetahuan, buku fashion, buku arsitek, novel, comic, stationery dan masih berjuta-juta buku lainnya yang dijual dan ditata dengan sangat rapi sesuai dengan kategorinya di toko buku yang memiliki luas sebesar 1 lantai sendiri ini. Kemudian dari saya, saya biasanya mengunjungi lantai dasar mall yaitu di bagian atrium dimana sering diadakan berbagai macam acara yang berbeda-beda di setiap bulannya dengan tema seperti bazar makanan, bazar mainan, bazar peralatan rumah dan masih banyak lainnya.
Selain itu, mall Takashimaya ini juga memiliki outlet khusus seperti SOGO dimana dijual berbagai produk yang berbeda di setiap lantainya dimulai dari foodcourt dan supermarket di lantai paling dasar, kemudian sepatu dan tas di lantai 2, perlatan rumah dan mainan anak di lantai 3, pakaian di lantai 4 dan seterusnya saya tidak begitu ingat. Lalu disamping itu, juga terdapat beberapa toko pakaian, sepatu ,pehiasan dan toko lainnya di dalam mall ini yang kebanyak adalah toko barang bermerek seperti Zara, Mango, Christian Loubutin, Charlotte Olympia dan masih banyak lgi. Kemudian setelah puas berbelanja disana, saya akan memilih jalan keluar dari salah satu lobby mall yang terbagi menjadi lobby A, B dan C. Lalu dari sana, saya akan mengambil arah jalan yang menuju ke mall Cine Leisure untuk berjalan- jalan dan menikmati suasana mall yang berbeda dari mall Takashimaya. Cine Leisure ini dapat disebut sebagai mall para remaja dikarenakan kategori toko dan fasilitas yang disediakan disini adalah bagi kaum muda seperti gedung bioskop, toko mainan, arena photobox,toko pakaian anak muda, cafe dan semacam booth- booth kecil yang menjual produk- produk kerajinan tangan.
Kemudian, dari sana saya biasanya melanjutkan perjalanan menuju ke Far East Plaza yaitu sebuah plaza yang tidak jauh berbeda dari Cine Leisure namun lebih lengkap dan memiliki lebih dari 100 toko pakaian yang berbeda- beda di dalamnya. Plaza ini juga menurut saya sangat cocok bagi kaum muda yang suka berbelanja pakaian maupun sepatu karena produk- produk yang dijual disini juga sangat lengkap. Kemudian setelah puas mengelilingi plaza ini, saya melanjutkan perjalanan menuju ke Somerset 313 dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, saya juga sering menemukan booth yang menjual minuman bubble tea seperti layaknya Quickly namun dengan nama yang berbeda- beda dan pilihan rasa yang berbeda pula. Selain itu, juga terdapat banyak penjual es krim potong seharga $1 di banyak jalanan kawasan Orchard Road ini. Sesampainya di Somerset 313, saya langsung memasuki toko pertama yang terlihat di kaca lobby ini yaitu toko pakaian wanita Forever 21 yang terbagi menjadi 3 lantai yang sangat luas. Somerset 313 ini adalah semacam mall yang tidak jauh beda dari mall sebelumnya namun dengan kelas yang lebih tinggi karena toko yang dibuka disini memiliki brand yang lebih terkenal seperti Cotton ON, Zara, Uniqlo dan masih banyak lainnya. Mall ini juga memiliki banyak cafe serta restaurant yang unik serta menyediakan berbagai macam pilihan makanan yang berbeda di lantai dasar foocourtnya.
Akhirnya, setelah puas berjalan- jalan disini saya mengikuti arah menuju ke stasiun MRT Somerset yang tersambung di dalam mall ini untuk pulang menuju ke apartement Toapayoh yang berjarak sebanyak 4x perhentian dari stasiun Somerset. Sesampainya di stasiun Toapayoh, saya berjalan kaki selama 5 menit untuk kembali pulang ke apartement dan bersiap untuk mandi lalu beristirahat.
Singapore – Orchard Road (Isetan & ION)
Singapore, sebagai salah satu negara tujuan yang cukup diminati oleh penduduk dunia memanglah negara yang sangat indah dan maju. Perjalanan untuk berlibur di negeri tetangga ini sudah saya lalu beberapa kali semenjak saya kecil. Tidak dapat dipungkiri, memang Singapore adalah salah satu negara favorit saya dimana saya dapat selalu merasa nyaman dan senang setiap kali saya berkunjung kembali ke negara ini. Saat ini, Singapore telah sangat berkembang jika dibandingkan dengan beberapa puluh tahun yang lalu. Dan layaknya negara- negara maju lainnya, negeri ini telah menjadi salah satu pusat kunjungan pariwisata yang sangat digemari oleh dunia apalagi semenjak dibangunnya Universal Studio disini. Sedikit informasi mengenai USS yaitu Universal Studio Singapore adalah sebuah taman bermain yang sangat luas layaknya Disneyland dan dilengkapi dengan banyak sekali arena permainan yang beragam, toko makanan , pusat oleh- oleh hingga sebuah casino yang terletak di area indoor gedung sebelum memasuki taman permainan ini.
Namun disini, saya akan lebih membahas mengenai pusat perbelanjaan yang sangat terkenal dan pastinya sudah diketahui oleh semua orang yang telah berkunjung ke negeri ini. Selain menjadi negera yang terkenal akan pusat hiburannya, Singapore juga adalah negara yang sangat diminati dari segi pusat perbelanjaan dan kulinernya. Salah satu pusat perbelanjaan di Singapore yang namanya sudah tidak asing lagi didengar ini memiliki banyak sekali mall serta pusat pertokoan yang ditujukan bagi kalangan mengengah ke bawah hingga kalangan menegah keatas. Nama jalanan yang begitu luas dan memiliki kepadatan yang sangat tinggi oleh pengunjung lokal maupun dari mancanegara ini dikenal dengan nama Orchard Road. Yah, disinilah pusat perbelanjaan teramai dari negara ini, dimana hampir seluruh jalanan di area ini dipenuhi oleh berbagai macam gedung mall dan outlet yang beragam. Sebagai seseorang yang begitu mencintai fashion dan shopping, tentunya saya tidak akan pernah lupa untuk mengunjungi street ini setiap kali saya berkunjung ke Singapore.
Biasanya, setiap kali saya berlibur ke Singapore, saya selalu menginap di apartemen milik saudara sepupu saya yang melakukan studi di salah satu Universitas ternama di Singapore yaitu MIT University. Saudara saya yang cantik ini bernama Margaret dan ia sudah lama tinggal di Singapore yaitu sejak ia berumur 10 tahun dimana ia telah memulai studinya di salah satu sekolah dasar disana. Apartemen milik saudara saya ini berlokasi di Jalan Toapayoh dan biasanya selama saya berlibur di negeri ini, saya selalu menggunakan MRT (Mass Rapid Train) untuk pergi kemanapun. Memang di Indonesia belum dibangun alat transportasi cepat ini dan mungkin bagi orang Indonesia yang sudah terbiasa menggunakan mobil ataupun sepeda motor akan terasa cukup melelahkan bila berjalan kaki terlalu banyak untuk bepergian dari satu tempat ke lainnya. Namun tidak demikian halnya bagi orang Singapore karena ongkos penggunaan taxi disana cukup mahal sehingga banyak orang lebih memilih untuk menggunakan alat transportasi yang lebih murah yaitu MRT ini. Maka dari itu selama saya berlibur disana, saya juga banyak berjalan kaki untuk bepergian dari satu tempat ke lainnya. Untungnya apartemen milik saudara saya hanya berjarak sekitar 5 menit dari stasiun MRT sehingga saya tidak perlu banyak berlelah- lelah untuk berjalan ke stasiun Toapayoh. Jarak antara stasiun Toapayoh menuju ke stasiun Orchard dengan menggunakan MRT adalah sebanyak 3x perhentian dan akan memakan waktu kira- kira selama 10 menit.. Sistem penggunaan MRT ini adalah dengan menggunakan kartu yang nantinya akan berkurang secara otomatis setiap kali kita meng scan kartu di stasiun yang berbeda- beda. Harga perjalanan yang dikenakan juga akan beragam tergantung dari jarak perjalanan oleh stasiun yang satu menuju ke stasiun lainnya.
Sesampainya saya di stasiun Orchard, terdapat 2 jalan keluar yang akan menuju ke 2 tempat yang berbeda yaitu Isetan Mall di sebelah kanan dan ION Mall di sebelah kiri. Opsi pertama yaitu keluar dengan menggunakan jalur kanan menuju Isetan Mall yang dipenuhi dengan berbagai pertokoan yang beragam. Dimulai dari toko baju, toko roti, toko perhiasan, toko sepatu, toko kosmetik dan masih banyak lainnya yang terdapat di sini. Dari sini, kita dapat menelusuri mall yang kemudian juga dapat tembus ke gedung mall bernama Takashimaya yang dipenuhi oleh pertokoan yang berbeda- beda pula. Bila sudah bosan disini, saya kemudian memilih jalan keluar dari mall takashimaya untuk menelusuri mall- mall lain yang terdapat di Orchard Road ini. Begitu luasnya jalanan disini yang dipenuhi oleh banyak gedung mall kadang masih membuat saya bingung untuk memiliki tempat tujuan saya yang selanjutnya. Kemudian dari sini, saya memutuskan untuk mengunjungi salah satu restoran Jepang yang sangat terkenal bernama Ippudo untuk makan siang. Restoran Ippudo ini berlokasi di Mandarin Gallery dan membutuhkan sekitar 10 menit berjalan kaki bila keluar dari pintu mall Takashimaya. Disini, saya memesan menu khas mereka yaitu Ramen Ippudo seharga $20 yang memang tergolong sangat mahal bila dikurskan dengan uang Indonesia yaitu sekitar Rp.140.000/ mangkuk pada tahun 2012 lalu. Namun citarasa yang begitu khas dan kenikmatan kaldu milik ramen ini memang tiada duanya sehingga membuat siapapun pasti rela mengeluarkan uang cukup mahal demi merasakan hidangan ramen yang begitu lezat ini.
Akhirnya, setelah selesai menikmati semangkuk ramen spesial ini, saya melanjutkan perjalanan menuju ke ION Mall dengan berjalan kaki yang memakan waktu sekitar 7 menit. Memasuki mall, kesan kemewahan dan gedung berkelas memang sangat terasa di dalam mall yang masih tergolong cukup baru pada tahun itu. Gedung ini dibangun dengan sangat indah dan memiliki desain bangunan yang sangat elegant sehingga tidak kaget apabila pertokoan yang terdapat di dalamnya adalah berbagai macam toko bermerek bagi kalangan menengah keatas seperti Louis Vuitton, Gucci, Dior, Prada, Hugo Boss dan masih banyak toko high end lainnya. Kemudian setelah puas berjalan- jalan dan berbelanja di pusat perbelanjaan Orchard ini, saya pun tidak lupa untuk mengambil beberapa foto di bagian pintu keluar dari ION Mall sebelum pulang kembali untuk berisirahat di apartemen. Lalu, dari sini saya kembali memasuki mall ION untuk menuju ke stasiun MRT yang sebelumnya terletak di sebelah kiri dari pintu keluar stasiun MRT Orchard ini. Dari sana, saya menggunakan kereta MRT untuk jalur pulang dengan 3x perhentian yang sama pula untuk menuju ke stasiun Toapayoh dan kemudian berjalan kaki selama 5 menit dari stasiun untuk menuju ke apartemen dengan hati yang sangat puas setelah berbelanja.
Ippudo
Namun disini, saya akan lebih membahas mengenai pusat perbelanjaan yang sangat terkenal dan pastinya sudah diketahui oleh semua orang yang telah berkunjung ke negeri ini. Selain menjadi negera yang terkenal akan pusat hiburannya, Singapore juga adalah negara yang sangat diminati dari segi pusat perbelanjaan dan kulinernya. Salah satu pusat perbelanjaan di Singapore yang namanya sudah tidak asing lagi didengar ini memiliki banyak sekali mall serta pusat pertokoan yang ditujukan bagi kalangan mengengah ke bawah hingga kalangan menegah keatas. Nama jalanan yang begitu luas dan memiliki kepadatan yang sangat tinggi oleh pengunjung lokal maupun dari mancanegara ini dikenal dengan nama Orchard Road. Yah, disinilah pusat perbelanjaan teramai dari negara ini, dimana hampir seluruh jalanan di area ini dipenuhi oleh berbagai macam gedung mall dan outlet yang beragam. Sebagai seseorang yang begitu mencintai fashion dan shopping, tentunya saya tidak akan pernah lupa untuk mengunjungi street ini setiap kali saya berkunjung ke Singapore.
Biasanya, setiap kali saya berlibur ke Singapore, saya selalu menginap di apartemen milik saudara sepupu saya yang melakukan studi di salah satu Universitas ternama di Singapore yaitu MIT University. Saudara saya yang cantik ini bernama Margaret dan ia sudah lama tinggal di Singapore yaitu sejak ia berumur 10 tahun dimana ia telah memulai studinya di salah satu sekolah dasar disana. Apartemen milik saudara saya ini berlokasi di Jalan Toapayoh dan biasanya selama saya berlibur di negeri ini, saya selalu menggunakan MRT (Mass Rapid Train) untuk pergi kemanapun. Memang di Indonesia belum dibangun alat transportasi cepat ini dan mungkin bagi orang Indonesia yang sudah terbiasa menggunakan mobil ataupun sepeda motor akan terasa cukup melelahkan bila berjalan kaki terlalu banyak untuk bepergian dari satu tempat ke lainnya. Namun tidak demikian halnya bagi orang Singapore karena ongkos penggunaan taxi disana cukup mahal sehingga banyak orang lebih memilih untuk menggunakan alat transportasi yang lebih murah yaitu MRT ini. Maka dari itu selama saya berlibur disana, saya juga banyak berjalan kaki untuk bepergian dari satu tempat ke lainnya. Untungnya apartemen milik saudara saya hanya berjarak sekitar 5 menit dari stasiun MRT sehingga saya tidak perlu banyak berlelah- lelah untuk berjalan ke stasiun Toapayoh. Jarak antara stasiun Toapayoh menuju ke stasiun Orchard dengan menggunakan MRT adalah sebanyak 3x perhentian dan akan memakan waktu kira- kira selama 10 menit.. Sistem penggunaan MRT ini adalah dengan menggunakan kartu yang nantinya akan berkurang secara otomatis setiap kali kita meng scan kartu di stasiun yang berbeda- beda. Harga perjalanan yang dikenakan juga akan beragam tergantung dari jarak perjalanan oleh stasiun yang satu menuju ke stasiun lainnya.
Sesampainya saya di stasiun Orchard, terdapat 2 jalan keluar yang akan menuju ke 2 tempat yang berbeda yaitu Isetan Mall di sebelah kanan dan ION Mall di sebelah kiri. Opsi pertama yaitu keluar dengan menggunakan jalur kanan menuju Isetan Mall yang dipenuhi dengan berbagai pertokoan yang beragam. Dimulai dari toko baju, toko roti, toko perhiasan, toko sepatu, toko kosmetik dan masih banyak lainnya yang terdapat di sini. Dari sini, kita dapat menelusuri mall yang kemudian juga dapat tembus ke gedung mall bernama Takashimaya yang dipenuhi oleh pertokoan yang berbeda- beda pula. Bila sudah bosan disini, saya kemudian memilih jalan keluar dari mall takashimaya untuk menelusuri mall- mall lain yang terdapat di Orchard Road ini. Begitu luasnya jalanan disini yang dipenuhi oleh banyak gedung mall kadang masih membuat saya bingung untuk memiliki tempat tujuan saya yang selanjutnya. Kemudian dari sini, saya memutuskan untuk mengunjungi salah satu restoran Jepang yang sangat terkenal bernama Ippudo untuk makan siang. Restoran Ippudo ini berlokasi di Mandarin Gallery dan membutuhkan sekitar 10 menit berjalan kaki bila keluar dari pintu mall Takashimaya. Disini, saya memesan menu khas mereka yaitu Ramen Ippudo seharga $20 yang memang tergolong sangat mahal bila dikurskan dengan uang Indonesia yaitu sekitar Rp.140.000/ mangkuk pada tahun 2012 lalu. Namun citarasa yang begitu khas dan kenikmatan kaldu milik ramen ini memang tiada duanya sehingga membuat siapapun pasti rela mengeluarkan uang cukup mahal demi merasakan hidangan ramen yang begitu lezat ini.
Akhirnya, setelah selesai menikmati semangkuk ramen spesial ini, saya melanjutkan perjalanan menuju ke ION Mall dengan berjalan kaki yang memakan waktu sekitar 7 menit. Memasuki mall, kesan kemewahan dan gedung berkelas memang sangat terasa di dalam mall yang masih tergolong cukup baru pada tahun itu. Gedung ini dibangun dengan sangat indah dan memiliki desain bangunan yang sangat elegant sehingga tidak kaget apabila pertokoan yang terdapat di dalamnya adalah berbagai macam toko bermerek bagi kalangan menengah keatas seperti Louis Vuitton, Gucci, Dior, Prada, Hugo Boss dan masih banyak toko high end lainnya. Kemudian setelah puas berjalan- jalan dan berbelanja di pusat perbelanjaan Orchard ini, saya pun tidak lupa untuk mengambil beberapa foto di bagian pintu keluar dari ION Mall sebelum pulang kembali untuk berisirahat di apartemen. Lalu, dari sini saya kembali memasuki mall ION untuk menuju ke stasiun MRT yang sebelumnya terletak di sebelah kiri dari pintu keluar stasiun MRT Orchard ini. Dari sana, saya menggunakan kereta MRT untuk jalur pulang dengan 3x perhentian yang sama pula untuk menuju ke stasiun Toapayoh dan kemudian berjalan kaki selama 5 menit dari stasiun untuk menuju ke apartemen dengan hati yang sangat puas setelah berbelanja.
Ippudo
Lotte Shopping Avenue
Matahari pagi telah terbit dan saya sudah berada di hari ketiga dari liburan ke Jakarta ini. Pada hari ini, saya dan Lovina sudah merencanakan untuk pergi ke banyak mall- mall baru yang telah dibuka di Jakarta. Inez yang sudah berangkat terlebih dahulu untuk shift magangnya di Hotel Ritz Carlton meninggalkan kami di apartemen untuk bersiap- siap sebelum perjalanan keliling mall kami pada hari ini. Sekitar pukul 10.00 WIB kami telah selesai bersiap- siap untuk berangkat dan meninggalkan apartemen seperti hari- hari yang sebelumnya denganmenggunakan taxi Bluebird yang banyak tersedia diluar lobby apartemen. Kemudian, sebagai tujuan utama dari berbagai mall- mall yang sudah kami seleksi untuk kunjungi, kami memilih untuk bersinggah di Gandaria City Mall yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan sebagai tempat makan pagi kami juga.
Sesampainya kami di Mall Gancit yaitu sekitar pukul 11.00, kami langsung naik ke lantai atas untuk mencari foodcourt dimana kami dapat memilih menu makanan yang berbeda- beda untuk sarapan pertama kami yang syukurnya tidak terganggu oleh apapun kali ini. Walaupun sebenarnya ada kesulitan kecil disaat kami berusaha untuk mencari tempat duduk untuk makan dikarenakan seluruh foodcourt benar- benar ramai akan pengunjung sehingga tidak ada satupun meja yang kosong . Namun untungnya, ada seorang mahasiswa SMA yang baru saja selesai makan dan duduk didekat tempat kami berdiri untuk mencari meja yang kosong. Akhirnya, setelah selesai makan iapun meninggalkan meja dan memberikan meja tersebut bagi kami yang memang sedang menunggunya sampai selesai.
Setelah kami berdua telah selesai makan, kamipun langsung melanjutkan aktivitas belanja kami di toko pakaian HnM yang baru saja dibuka beberapa hari disana. Untungnya kondisi toko disaat kami datang belum terlalu penuh sehingga kami tidak terlalu berdesakan untuk melihat- lihat koleksi terbaru dari toko ini. Namun disaat kami berdua sedang santai memilih- milih, kondisi toko kian lama menjadi semakin ramai dan sangat sulit bagi kami untuk berjalan karena keramaian yang luar biasa disini. Begitu banyak masyarakat yang berbondong- bondong pergi ke toko pakaian ini dan sangat berantusias dalam membeli seluruh produk-produk yang dijual. Bahkan ada dari beberapa orang saling berebutan untuk membeli produk yang baru saja dikeluarkan dari inventory toko untuk dipajang disana. Sekitar 85% dari pengunjung adalah kaum wanita dari berbagai usia dan memiliki penampilan/ style yang cukup modis sehingga tidak heran apabila mereka begitu menggemari toko pakaian trendy yang baru saja dibuka beberapa hari ini. Kemudian, setelah kami berdua selesai memilih- milih produk yang ingin kami beli, kamipun langsung pergi ke area kasir toko untuk membayar barang- barang belanjaan kami. Namun begitu terkejutnya kami berdua disaat kami melihat panjangnya antrian kasir di toko tersebut tidak kalahya hebatn dengan kesesakan pada saat kami memilih- milih baju sebelumnya. Memang toko ini tergolong cukup luas dan memiliki 2 lantai yang terdiri dari lantai bawah yang menjual pakaian dan aksesoris wanita, sedangkan lantai atas yang menjual pakaian anak-anak dan pakaian lelaki. Jadi untuk menghindari antrian yang panjang di lantai bawah, maka kami memutuskan untuk membayar barang belanjaan kami di lantai atas yang saat itu lebih pendek antriannya. Kemudian setelah kami cukup lama mengantri dan akhirnya membayar, kamipun langsung meninggalkan toko untuk berjalan- jalan dan mengelilingi mall tersebut.
Pada pukul 15.00 WIB, akhirnya kami berangkat darisana dengan menggunakan taxi Bluebird untuk menuju mall pilihan kami yang kedua yaitu Pondok Indah Mall (PIM) yang berada tidak begitu jauh dari Gancit Mall. Mall ini terdiri dari 2 gedung yang berbeda yaitu Pondok Indah Mall 1 dan Pondok Indah Mall 2 danmemiliki toko yang berbeda- beda pula. Lokasi dari kedua gedung ini saling berhadapan dan dapat diseberangi melalui jembatan penyeberangan yang sudah tersedia di dalam mall.Selama beberapa jam kami berjalan- jalan di kedua Mall ini dan mengunjungi toko- toko pakaian lainnya, akhirnya waktu telah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Maka dari sana, kami menggunakan taxi lagi untuk kembali pulang ke apartemen dan meletakkan barang- barang belanjaan kami sebelum pergi untuk makan malam bersama dengan Inez yang sudah pulang dari jam magangnya.
Sesudah bersiap- siap, kami langsung berangkat menuju ke Lotte Shopping Avenue yaitu sebuah mall baru yang baru dibuka pada bulan Juni 2013 lalu dan dibangun dalam naungan Lotte Group yaitu perusahaan retail nomor satu di Korea. Mall ini juga memberikan simbol kerjasama antar Korea dan Indonesia dengan mengusung tema art dan culture edutainment centre dimana desain dari mall ini dibangun dengan karya seni yang tinggi agar masyarakat Indonesia juga dapat belajar dan mengenal akan budaya negeri Korea yang unik. Hampir di seluruh lantai, mall ini dihiasi dengan perabotan, karya seni, pajangan serta furniture yang berbeda- beda dan memiliki khas Korea yang sangat kental sesuai dengan tema yang mereka gunakan. Di samping itu, disana juga terdapat banyak toko- toko serta restoran Korea yang unik sehingga semakin membuat mall ini tampak indah dan memberikan kesan yang berbeda dari mall- mall yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Kemudian, disana juga terdapat Lotte Duty Free yaitu toko yang menjual barang bagi para wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang hendak pergi ke luar negeri sehingga seluruh transaksi pembelanjaan yang terjadi disini menggunakan passport agar barang yang telah dibeli dapat langsung dikirimkan ke bandara pada hari dan jam sebelum keberangkatan si pembeli barang.
Setelah puas berkeliling di mall dan berfoto-foto bersama Lovina dan Inez, akhirnya kami bertiga memilih untuk makan malam di salah satu restoran makanaan Korea yang baru dibuka disini yaitu Bulgogi Brothers. Restoran ini menjual berbagai macam masakan tradisional Korea seperti daging sapi panggang yang dimasak dengan bumbu yang berbeda-beda serta menyajikan makanan khas korea ‘kimchi’ sebagai makanan pembuka. Setelah selesai makan dan kenyang, kamipun kembali pulang ke apartemen dengan menggunakan taxi Bluebird yang memakan waktu selama kurang lebih 30 menit karena jalanan sudah tidak terlalu macet seperti pada waktu siang hari. Sesampainya di apartemen, kamipun langsung menata barang - barang kami di koper dan bersiap untuk kepulangan kami ke Surabaya keesokan harinya.
Hari selanjutnya yaitu adalah hari terakhir kami berada di Jakarta, kami didampingi oleh Inez yang sedang libur magang untuk pergi ke toko kue Maquis yang berada di Central Park Mall. Sesampainya disana ,kami pun langsung makan pagi di restoran Fish n Co dan memesan 2 macam ikan dori yaitu Singapore Fish& Chip serta New York Fish& Chip. Kemudian sebelum pulang, kamipun mengunjungi toko kue Maquis untuk membelikan oleh-oleh bagi keluarga dan teman- teman kami di Surabaya. Sesudah itu, kamipun kembali pulang ke apartemen dan setelah mengucapkan perpisahan serta rasa terima kasih kepada Inez, saya dan Lovinapun langsung berangkat ke bandara dan bersiap untuk penerbangan pulang kembali ke Surabaya dengan membawa beragam kenangan indah serta pengalaman unik nan menarik yang tidak akan pernah terlupakan.
Bulgogi BrothersMaquis
Sesampainya kami di Mall Gancit yaitu sekitar pukul 11.00, kami langsung naik ke lantai atas untuk mencari foodcourt dimana kami dapat memilih menu makanan yang berbeda- beda untuk sarapan pertama kami yang syukurnya tidak terganggu oleh apapun kali ini. Walaupun sebenarnya ada kesulitan kecil disaat kami berusaha untuk mencari tempat duduk untuk makan dikarenakan seluruh foodcourt benar- benar ramai akan pengunjung sehingga tidak ada satupun meja yang kosong . Namun untungnya, ada seorang mahasiswa SMA yang baru saja selesai makan dan duduk didekat tempat kami berdiri untuk mencari meja yang kosong. Akhirnya, setelah selesai makan iapun meninggalkan meja dan memberikan meja tersebut bagi kami yang memang sedang menunggunya sampai selesai.
Setelah kami berdua telah selesai makan, kamipun langsung melanjutkan aktivitas belanja kami di toko pakaian HnM yang baru saja dibuka beberapa hari disana. Untungnya kondisi toko disaat kami datang belum terlalu penuh sehingga kami tidak terlalu berdesakan untuk melihat- lihat koleksi terbaru dari toko ini. Namun disaat kami berdua sedang santai memilih- milih, kondisi toko kian lama menjadi semakin ramai dan sangat sulit bagi kami untuk berjalan karena keramaian yang luar biasa disini. Begitu banyak masyarakat yang berbondong- bondong pergi ke toko pakaian ini dan sangat berantusias dalam membeli seluruh produk-produk yang dijual. Bahkan ada dari beberapa orang saling berebutan untuk membeli produk yang baru saja dikeluarkan dari inventory toko untuk dipajang disana. Sekitar 85% dari pengunjung adalah kaum wanita dari berbagai usia dan memiliki penampilan/ style yang cukup modis sehingga tidak heran apabila mereka begitu menggemari toko pakaian trendy yang baru saja dibuka beberapa hari ini. Kemudian, setelah kami berdua selesai memilih- milih produk yang ingin kami beli, kamipun langsung pergi ke area kasir toko untuk membayar barang- barang belanjaan kami. Namun begitu terkejutnya kami berdua disaat kami melihat panjangnya antrian kasir di toko tersebut tidak kalahya hebatn dengan kesesakan pada saat kami memilih- milih baju sebelumnya. Memang toko ini tergolong cukup luas dan memiliki 2 lantai yang terdiri dari lantai bawah yang menjual pakaian dan aksesoris wanita, sedangkan lantai atas yang menjual pakaian anak-anak dan pakaian lelaki. Jadi untuk menghindari antrian yang panjang di lantai bawah, maka kami memutuskan untuk membayar barang belanjaan kami di lantai atas yang saat itu lebih pendek antriannya. Kemudian setelah kami cukup lama mengantri dan akhirnya membayar, kamipun langsung meninggalkan toko untuk berjalan- jalan dan mengelilingi mall tersebut.
Pada pukul 15.00 WIB, akhirnya kami berangkat darisana dengan menggunakan taxi Bluebird untuk menuju mall pilihan kami yang kedua yaitu Pondok Indah Mall (PIM) yang berada tidak begitu jauh dari Gancit Mall. Mall ini terdiri dari 2 gedung yang berbeda yaitu Pondok Indah Mall 1 dan Pondok Indah Mall 2 danmemiliki toko yang berbeda- beda pula. Lokasi dari kedua gedung ini saling berhadapan dan dapat diseberangi melalui jembatan penyeberangan yang sudah tersedia di dalam mall.Selama beberapa jam kami berjalan- jalan di kedua Mall ini dan mengunjungi toko- toko pakaian lainnya, akhirnya waktu telah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Maka dari sana, kami menggunakan taxi lagi untuk kembali pulang ke apartemen dan meletakkan barang- barang belanjaan kami sebelum pergi untuk makan malam bersama dengan Inez yang sudah pulang dari jam magangnya.
Sesudah bersiap- siap, kami langsung berangkat menuju ke Lotte Shopping Avenue yaitu sebuah mall baru yang baru dibuka pada bulan Juni 2013 lalu dan dibangun dalam naungan Lotte Group yaitu perusahaan retail nomor satu di Korea. Mall ini juga memberikan simbol kerjasama antar Korea dan Indonesia dengan mengusung tema art dan culture edutainment centre dimana desain dari mall ini dibangun dengan karya seni yang tinggi agar masyarakat Indonesia juga dapat belajar dan mengenal akan budaya negeri Korea yang unik. Hampir di seluruh lantai, mall ini dihiasi dengan perabotan, karya seni, pajangan serta furniture yang berbeda- beda dan memiliki khas Korea yang sangat kental sesuai dengan tema yang mereka gunakan. Di samping itu, disana juga terdapat banyak toko- toko serta restoran Korea yang unik sehingga semakin membuat mall ini tampak indah dan memberikan kesan yang berbeda dari mall- mall yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Kemudian, disana juga terdapat Lotte Duty Free yaitu toko yang menjual barang bagi para wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang hendak pergi ke luar negeri sehingga seluruh transaksi pembelanjaan yang terjadi disini menggunakan passport agar barang yang telah dibeli dapat langsung dikirimkan ke bandara pada hari dan jam sebelum keberangkatan si pembeli barang.
Setelah puas berkeliling di mall dan berfoto-foto bersama Lovina dan Inez, akhirnya kami bertiga memilih untuk makan malam di salah satu restoran makanaan Korea yang baru dibuka disini yaitu Bulgogi Brothers. Restoran ini menjual berbagai macam masakan tradisional Korea seperti daging sapi panggang yang dimasak dengan bumbu yang berbeda-beda serta menyajikan makanan khas korea ‘kimchi’ sebagai makanan pembuka. Setelah selesai makan dan kenyang, kamipun kembali pulang ke apartemen dengan menggunakan taxi Bluebird yang memakan waktu selama kurang lebih 30 menit karena jalanan sudah tidak terlalu macet seperti pada waktu siang hari. Sesampainya di apartemen, kamipun langsung menata barang - barang kami di koper dan bersiap untuk kepulangan kami ke Surabaya keesokan harinya.
Hari selanjutnya yaitu adalah hari terakhir kami berada di Jakarta, kami didampingi oleh Inez yang sedang libur magang untuk pergi ke toko kue Maquis yang berada di Central Park Mall. Sesampainya disana ,kami pun langsung makan pagi di restoran Fish n Co dan memesan 2 macam ikan dori yaitu Singapore Fish& Chip serta New York Fish& Chip. Kemudian sebelum pulang, kamipun mengunjungi toko kue Maquis untuk membelikan oleh-oleh bagi keluarga dan teman- teman kami di Surabaya. Sesudah itu, kamipun kembali pulang ke apartemen dan setelah mengucapkan perpisahan serta rasa terima kasih kepada Inez, saya dan Lovinapun langsung berangkat ke bandara dan bersiap untuk penerbangan pulang kembali ke Surabaya dengan membawa beragam kenangan indah serta pengalaman unik nan menarik yang tidak akan pernah terlupakan.
Bulgogi BrothersMaquis
Langganan:
Postingan (Atom)