Korea saat ini telah menjadi salah satu negara destinasi yang sangat digemari oleh masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Korea adalah sebuah negara yang memiliki 4 musim yang berbeda dimulai dari musim semi, musim kemarau, musim gugur hingga musim dingin yang selalu memberikan nuansa yang berbeda dalam satu tahun. Sebagai negara yang sangat maju, mereka memiliki banyak sekali tempat wisata yang sangat menarik dan wajib untuk dikunjungi bagi semua wisatawan di dunia. Perjalanan pertama saya ke Korea adalah pada tahun 2010 bersama dengan Karmel Tour selama 5 hari dan 6 malam dimana saya telah merasakan berbagai macam hotel penginapan dari hotel bintang 3 hingga hotel bintang 5. Namun liburan bersama teman- teman kuliah yang telah saya lakukan pada tahun 2013 lalu, terasa sedikit berbeda dengan perjalanan ke Korea saya yang sebelumnya. Hal yang membedakan dari kedua liburan tersebut adalah dari tempat wisata serta pengalaman berbeda yang telah saya dapatkan di kunjungan yang pertama dan kedua. Pada kunjungan kedua, saya mengunjungi lebih banyak tempat dan mencoba lebih banyak makanan tradisional Korea yang belum pernah saya coba pada tahun 2010 lalu.
Keberangkatan saya ke Korea adalah dengan menggunakan maskapai pesawat Cathay Pacific selama 4 jam dari Surabaya menuju ke Hongkong lalu berlanjut selama 3 jam dari Hongkong menuju ke Seoul. Dari bandara Incheon, saya bersama teman- teman langsung melakukan perjalanan menuju Universitas Solbridge yang berada di kota Daejong selama kurang lebih 3 jam dan didampingi oleh tur leader kami yang sangat lucu bernama Mister Paul Jeon. Sesampainya di Solbridge University, saya dan teman- teman dapat melihat serta memahami cara pembelajaran yang digunakan oleh universitas tersebut yaitu dengan menggunakan bahasa inggris. Selain itu, universitas juga menyediakan banyak fasilitas pembelajaran yang cukup lengkap dimulai dari lab dapur, lapangan olahraga, perpustakaan, kolam renang, kantin, hingga banyak fasilitas lain untuk memudahkan proses studi bagi semua mahasiswa di universitas tersebut. Disana, kami juga telah mencoba menu spesial buatan kantin universitas Solbride yaitu nasi bulbogi yang sangat lezat dan memiliki porsi yang cukup besar untuk satu orang. Dari sana, kami menggunakan bis tur untuk kembali ke Seoul dan menginap di Western Hotel untuk beristirahat dan menyiapkan perjalanan kami di hari yang kedua.
Esoknya, kami mengunjungi Nami Island yaitu sebuah pulau yang berada di Chuncheon dan memiliki luas tanah sebesar 462,809 m2. Pulau ini menggunakan nama Nami untui mengenang General Nami yang telah memenangkan peperangan melawan pemberontakan pada tahun 1455-1468 dahulu. Nami Island memiliki pemandangan yang sangat luar biasa indahnya dan dipenuhi oleh banyak pepohonan serta taman alami yang semakin membuat pulai ini terlihat sangat asri sehingga tidak memungkinkan siapapun yang telah mengunjungi pulau ini pulang tanpa mengambil satu fotopun. Beberapa fasilitas memuaskan yang tersedia disini adalah dimulai dari taman botanical, restaurant, cafe, photo corner, arena permainan bungy jumping, auditorium untuk konser musik ataupun drama di setiap minggunya hingga patung- patung pahatan yang sangat unik di banyak area pulau tersebut. Setelah puas bermain dan berfoto- foto di Nami Island, kami mendapatkan makan siang di salah satu restauran Nami Island untuk mencoba menu khusus mereka yaitu daging bakar ayam yang sangat nikmat dan populer. Kemudian setelah makan siang, kami melakukan perjalanan kembali menuju ke Seoul dan bersinggah di salah satu tempat perbelanjaan terbesar di Korea yaitu Dongdaemun dimana saya dan teman- teman diberi waktu sekitar 2 jam untuk berjalan- jalan dan berbelanja untuk membeli segala keperluan yang kami butuhkan sebelum penerbangan menuju ke Jeju Island keesokan paginya.
Pada hari yang ketiga, kami melakukan penerbangan menuju ke Jeju Island dengan menggunakan pesawat kecil Korean Air yang berlangsung selama 1 jam dari kota Seoul. Sesampainya kami disana, kami melakukan perjalanan dari bandara menuju ke sebuah restoran di Jeju untuk mendapatkan makan siang kami yaitu menu ayam ginseng dan nasi. Dari sana, kami melanjutkan perjalanan menuju taman Mysterious Road dan sebuah pantai di Jeju untuk melihat pemandangan yang indah serta berfoto- foto bersama teman sebelum melanjutkan perjalanan menuju Nanta Show untuk melihat pertunjukkan drama musikal memasak yang sangat memukau. Kemudian, kami mendapatkan makan malam dan berhenti di Hotel Neighbourhood Jeju untuk beristirahat pada malam harinya dan menyiapkan tenanga untuk kunjungan di keesokan harinya. Esok paginya, kami melanjutkan perjalanan menuju pegunungan dan perumahan tradisional yang ada di Jeju dan kemudian menuju ke sebuah museum boneka bernama teddy bear museum dimana seluruh rumah tersebut dipenuhi oleh boneka beruang berbagai ukuran dan yang telah ditata dengan berbagai konsep yang berbeda- beda sebagai koleksi dari museum tersebut. Sorenya, perjalanan dilanjutkan menuju ke sebuah museum 3D dimana saya dan teman- teman mendapatkan banyak sekali foto unik dan gila karena mengikuti berbagai pose yang telah ditentukan bagi setiap gambaran 3D yang telah dilukiskan di museum tersebut.
Esok paginya, kami melakukan penerbangan kembali menuju kota Seoul dan mengunjungi Lotte World yaitu sebuah arena taman bermain yang sangat besar seperti layaknya sebuah Disneyland milik Korea dimana terdapat berbagai macam arena permainan outdoor maupun indoor yaitu di dalam sebuah mall yang berisikan banyak toko, restaurant, panggung drama musikal, cafe hingga area permainan ice skating di lantai paling bawah. Pada malamnya, kami menginap kembali di hotel awal kami yaitu Western Hotel untuk beristirahat dan kemudian melakukan perjalanan mengunjungi National Museum Korea pada keesokan paginya. Lalu destinasi terakhir kami adalah Myeng-dong yaitu pusat perbelanjaan terbesar di Seoul dimana saya dan teman- teman telah berbelanja dan membeli banyak oleh- oleh untuk keluarga sebelum kembali terbang ke Surabaya keesokan paginya. Hari terakhir, kami melakukan penerbangan pulang dari Seoul menuju ke Hongkong selama 3 jam dan kemudian dilanjutkan kembali Ke Surabaya selama 4 jam dengan menggunakan maskapai pesawat Cathay Pasific. Akhirnya kami tiba di Surabaya pada sekitar pukul 21.00 WIB dengan beribu kenangan unik dan pengalaman indah untuk dibagikan bersama dengan keluarga dan teman- teman ke dalam karya tertulis ini.
Nami Island
Teddy Bear Museum, Jeju
Lotte World
Rabu, 19 Februari 2014
Christmas 2013
Menjelang liburan akhir tahun 2013, saya menghabiskan banyak waktu dengan teman- teman dan keluarga untuk mengunjungi banyak tempat dan restoran- restoran baru yang telah dibuka di kota kelahiran saya yaitu Surabaya. Sebagai seorang mahasiswa jurusan pariwisata di Universitas Ciputra Surabaya, saya memang memiliki passion yang besar untuk melakukan traveling. Maka dari itu, disaat liburan kuliah yang berjangka waktu kurang lebih 2 bulan ini, saya memiliki banyak waktu luang untuk menjelajahi kota Surabaya lebih dalam lagi dan untuk menemukan hal- hal baru yang belum saya ketahui sebelumya. Menurut saya, saat ini Surabaya telah menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia, terutama pada saat menjelang akhir pekan dimana hampir seluruh jalanan raya selalu penuh akan kendaraan beroda. Dimulai dari bertambahnya gedung- gedung mall serta banyak tempat makan yang baru semakin mendukung akan padatnya lalu lintas kota yang terkadang juga menimbulkan kemacetan di banyak tempat.
Dari hasil kunjungan yang telah saya lakukan selama bulan Desember 2013 hingga January 2014 ini, saya mendapati bahwa banyak cafe dan restoran baru yang telah dibuka di area Surabaya Timur contohnya seperti restoran Domicile yang berada di Jalan Sumatra dan resto 1914 yang berada di Jalan Raya Darmo Kali yang tepatnya dahulu adalah tempat kedutaan Perancis yang saat ini telah berpindah tempat. Restoran Domicile menjual menu makanan dan minuman yang lebih tergolong makanan western dan italian sedangkan restoran 1914 memiliki sebuah konsep resto yang unik karena mereka memiliki 4 sub resto yang terdiri dari makanan Jepang, Mexico,Western, Italian dan juga menyediakan 3 buah bar serta area taman yang cukup luas dan berada tepat di tengah resto.
Sedikit cerita mengenai restoran domicile, saya mendapati bahwa terdapat banyak hal menarik dari restoran yang baru berdiri sekitar 2 minggu ini. Dimulai dari model bangunan serta design interior yang digunakan oleh Domicile sangat terlihat elit,elegant dan indah. Mereka banyak menggunakan dedaunan dan kayu sebagai atap penutup bagian resto yang outdoor sehingga sangat terlihat alami dan enak dipandang mata karena memberikan sebuah atmosphere ramah lingkungan dan bangunan yang hijau. Mereka juga telah menata restoran dengan sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pemandangan yang indah di sekitar area restoran dan yang juga menjadi salah satu point plus bagi mereka karena telah memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya dari sejak mereka menjejakkan kaki di restoran ini. Harga menu makanan dan minuman yang disediakan disini memang tergolong sedikit mahal dan ditujukan bagi kalangan menengah keatas dengan kisaran harga dari Rp.50.000 hingga Rp.400.000.
Mengenai restoran 1914, saya telah mencoba sub resto mexican food bersama dengan teman- teman saya pada saat hari soft opening mereka tanggal 29 January 2014 lalu. Namun bagi saya, menu makanan mexican tidak terlalu cocok bagi saya dan teman- teman sehingga banyak makanan yang masih tersisa di piring kami. Selain itu harga makanan yang dijual juga tergolong sangat mahal untuk tipe dan kualitas makanan yang disajikan karena memang tidak sepadan dengan harga yang harus kami bayar. Namun disamping itu, mereka memiliki design restoran yang tidak kalah indah dengan domicile dan service karyawan yang sangat baik sehingga tidak terlalu mengecewakan bagi kami karena saya dan teman- teman bisa mendapatkan banyak foto yang indah oleh bantuan para karyawan restoran yang telah membantu memfoto kami dengan sangat sopan dan senang hati sehingga setidaknya dapat membayar kualitas makanan resto yang kurang tersebut.
Di samping kuliner, saya juga telah menghabiskan waktu liburan dengan mengikuti les privat menjahit karena saya sangat mencintai fashion dan ingin sekali dapat membuat baju rancangan saya sendiri dan mengenakannya di kemudian hari. Di umur saya yang akan beranjak 21 tahun pada tanggal 30 Mei mendatang, saya tentunya mulai berpikir untuk menciptakan sebuah karir yang akan survive di masa depan saya. Maka dari itu, disamping traveling, saya telah merencanakan untuk menjadi seorang penjahit baju pada saat saya telah lulus kuliah nanti untuk merealisasikan mimpi sejak kecil yaitu menjadi seorang fashion designer. Akhir kata, saya berharap bahwa di kemudian hari semua hal- hal yang telah saya lakukan selama 20 tahun ini dapat menjadi seseuatu yang berguna dan bermanfaat dalam meniti karir di masa depan saya nanti. Sebagai manusia, tentunya saya telah melewati banyak hal dari yang mudah hingga sangat sulit dimana semuanya juga telah membentuk diri saya untuk menjadi saya yang sekarang ini. Semua pengalaman, kenangan, pengetahuan, masa senang maupun duka serta kegagalan dan kesalahan yang telah saya lakukan selama ini telah menjadi pelajaran yang sangat berharga di dalam hidup saya untuk dapat belajar dan berusaha lebih lagi demi menjadi seseorang yang lebih baik di masa depan. Saya percaya bahwa setiap manusia yang berusaha pasti akan menerima kesuksesannya walaupun terkadang banyak terdapat halangan di tengah perjalanannya karena hal itulah yang justru menjadi kunci utama kesuksesan seseorang apabila ia dapat bangkit dari keterpurukan dan memberikan usaha 200% untuk kembali berjuang demi sesuatu yang benar- benar ia inginkan.
Resto Domicile
Resto 1914
Dari hasil kunjungan yang telah saya lakukan selama bulan Desember 2013 hingga January 2014 ini, saya mendapati bahwa banyak cafe dan restoran baru yang telah dibuka di area Surabaya Timur contohnya seperti restoran Domicile yang berada di Jalan Sumatra dan resto 1914 yang berada di Jalan Raya Darmo Kali yang tepatnya dahulu adalah tempat kedutaan Perancis yang saat ini telah berpindah tempat. Restoran Domicile menjual menu makanan dan minuman yang lebih tergolong makanan western dan italian sedangkan restoran 1914 memiliki sebuah konsep resto yang unik karena mereka memiliki 4 sub resto yang terdiri dari makanan Jepang, Mexico,Western, Italian dan juga menyediakan 3 buah bar serta area taman yang cukup luas dan berada tepat di tengah resto.
Sedikit cerita mengenai restoran domicile, saya mendapati bahwa terdapat banyak hal menarik dari restoran yang baru berdiri sekitar 2 minggu ini. Dimulai dari model bangunan serta design interior yang digunakan oleh Domicile sangat terlihat elit,elegant dan indah. Mereka banyak menggunakan dedaunan dan kayu sebagai atap penutup bagian resto yang outdoor sehingga sangat terlihat alami dan enak dipandang mata karena memberikan sebuah atmosphere ramah lingkungan dan bangunan yang hijau. Mereka juga telah menata restoran dengan sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pemandangan yang indah di sekitar area restoran dan yang juga menjadi salah satu point plus bagi mereka karena telah memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya dari sejak mereka menjejakkan kaki di restoran ini. Harga menu makanan dan minuman yang disediakan disini memang tergolong sedikit mahal dan ditujukan bagi kalangan menengah keatas dengan kisaran harga dari Rp.50.000 hingga Rp.400.000.
Mengenai restoran 1914, saya telah mencoba sub resto mexican food bersama dengan teman- teman saya pada saat hari soft opening mereka tanggal 29 January 2014 lalu. Namun bagi saya, menu makanan mexican tidak terlalu cocok bagi saya dan teman- teman sehingga banyak makanan yang masih tersisa di piring kami. Selain itu harga makanan yang dijual juga tergolong sangat mahal untuk tipe dan kualitas makanan yang disajikan karena memang tidak sepadan dengan harga yang harus kami bayar. Namun disamping itu, mereka memiliki design restoran yang tidak kalah indah dengan domicile dan service karyawan yang sangat baik sehingga tidak terlalu mengecewakan bagi kami karena saya dan teman- teman bisa mendapatkan banyak foto yang indah oleh bantuan para karyawan restoran yang telah membantu memfoto kami dengan sangat sopan dan senang hati sehingga setidaknya dapat membayar kualitas makanan resto yang kurang tersebut.
Di samping kuliner, saya juga telah menghabiskan waktu liburan dengan mengikuti les privat menjahit karena saya sangat mencintai fashion dan ingin sekali dapat membuat baju rancangan saya sendiri dan mengenakannya di kemudian hari. Di umur saya yang akan beranjak 21 tahun pada tanggal 30 Mei mendatang, saya tentunya mulai berpikir untuk menciptakan sebuah karir yang akan survive di masa depan saya. Maka dari itu, disamping traveling, saya telah merencanakan untuk menjadi seorang penjahit baju pada saat saya telah lulus kuliah nanti untuk merealisasikan mimpi sejak kecil yaitu menjadi seorang fashion designer. Akhir kata, saya berharap bahwa di kemudian hari semua hal- hal yang telah saya lakukan selama 20 tahun ini dapat menjadi seseuatu yang berguna dan bermanfaat dalam meniti karir di masa depan saya nanti. Sebagai manusia, tentunya saya telah melewati banyak hal dari yang mudah hingga sangat sulit dimana semuanya juga telah membentuk diri saya untuk menjadi saya yang sekarang ini. Semua pengalaman, kenangan, pengetahuan, masa senang maupun duka serta kegagalan dan kesalahan yang telah saya lakukan selama ini telah menjadi pelajaran yang sangat berharga di dalam hidup saya untuk dapat belajar dan berusaha lebih lagi demi menjadi seseorang yang lebih baik di masa depan. Saya percaya bahwa setiap manusia yang berusaha pasti akan menerima kesuksesannya walaupun terkadang banyak terdapat halangan di tengah perjalanannya karena hal itulah yang justru menjadi kunci utama kesuksesan seseorang apabila ia dapat bangkit dari keterpurukan dan memberikan usaha 200% untuk kembali berjuang demi sesuatu yang benar- benar ia inginkan.
Resto Domicile
Resto 1914
Langganan:
Postingan (Atom)